al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata :
Di antara kejelekan yang akan menghalangi akibat baik dari doa atasnya: Terburu-burunya seorang hamba dan menganggap lambat datangnya pengabulan doa. Maka akhirnya diapun berputus asa (bosan) lalu meninggalkan doa. Kedudukannya seperti seseorang yang menanam suatu tanaman yang dia pelihara dan dia terus menyiramnya, yang tatkala dia merasa kalau tanamannya lama tumbuhnya dan tidak berkembang akhirnya dia meninggalkan dan mengabaikan tanamannya.
“Akan dikabulkan permintaan seseorang di antara kamu selagi tidak tergesa-gesa, yaitu mengatakan, ‘Aku telah berdoa tetapi belum dikabulkan untukku’.” (Shahih al-Bukhari, kitab Da’awaat 7/153)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwasanya Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa.” Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud tergesa-gesa ?’ Beliau shallallahu’alaihi wasallam menjawab, “Dia berkata, ‘Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan’, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa”. (Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Do’a 4/87)
Dalam Musnad Imam Ahmad dari hadits Anas bin Malik radhiyallahu’anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Seorang hamba akan selalu dalam kebaikan selama dia tidak tergesa-gesa.”
Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana dia tergesa-gesa ?’ Beliau shallallahu’alaihi wasallam menjawab, “Dia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Rabbku tetapi belum dikabulkan untukku’.” (Riwayat Ahmad)
(Dinukil dari kitab ad-Da`u wad Dawa` aw al-Jawabul Kaafi, Penulis al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, hal. 10) Sumber: https://sunniy.wordpress.com/
Perbanyaklah Do’a
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما من مسلمٍ يدعو بدعوة ليس فيها أثمٌ ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها
إحدى ثلاث؛ إما أن تعجل له دعوته، وإما أن يدخرها له في الآخرة، وإما أن
يصرف عنه من السوء مثلها”. قالوا: إذا نكثر. قال: “اللهُ أكثرُ”. رواه
أحمد والحاكم وغيرهما[1].
“Tiada seorang muslim pun yang memohon (kepada Allah Ta’ala) dengan doa yang tidak mengandung dosa (permintaan yang haram), atau pemutusan hubungan (baik) dengan keluarga/kerabat, kecuali Allah akan memberikan baginya dengan (sebab) doa itu salah satu dari tiga perkara:[1] boleh jadi akan disegerakan pengabulan doanya,[2] atau Allah akan menyimpannya untuk kebaikan (pahala) baginya di akhirat,[3] atau akan dihidarkan darinya keburukan (bencana) yang sesuai dengannya”.Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata: Kalau begitu, kami akan memperbanyak (doa kepada Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda, “Allah lebih luas (rahmat dan karunia-Nya)”. [1]
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan berdoa kepada
Allah Ta’ala, dan kepastian dikabulkannya doa seorang muslim dengan
salah satu dari tiga perkara yang tersebut dalam hadits di atas, jika
terpenuhi padanya syarat-syarat dikabulkannya doa. Inilah makna
firman-Nya:
{وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي
لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ}
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan
orang yang mendoa apabila dia berdoa kepada-Ku” (QS al-Baqarah:186)[2].
Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
- Doa seorang muslim akan dikabulkan dan tidak tertolak jika memenuhi syarat diterimanya doa[3].
- Luasnya karunia Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, dengan menjadikan pengabulan doa mereka dalam berbagai macam kebaikan dan keutamaan[4].
- Dalam hadits ini disebutkan dua di antara syarat-syarat dikabulkannya doa, dan masih ada syarat-syarat yang lain, yaitu: ikhlas dalam berdoa, tidak tergesa-gesa dalam pengabulan doa, halalnya makanan dan pakaian, dan lain-lain[5].
- Syarat penting lain dikabulkannya doa adalah yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kamu yakin (Allah akan) mengabulkannya, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari (seorang yang ketika berdoa) hatinya lalai dan lupa (tidak berkonsentrasi)”[6].
- Keburukan yang dihindarkan dari seorang hamba dengan doanya adalah mencakup semua keburukan, baik dalam urusan dunia maupun agama[7].
- Dianjurkan memohon doa sebanyak-banyaknya kepada Allah, karena rahmat dan karunia-Nya lebih luas dari apa yang diminta oleh hamba-hamba-Nya[8].
Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, MA
Artikel www.muslim.or.id
_______________
[1] HR Ahmad (3/18), al-Bukhari dalam
“al-Adabul mufrad” (no. 710), dan al-Hakim (1/493), Dinyatakan shahih
oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi, juga oleh Ibnu Hajar
dalam “Fathul Baari” (11/96) dan syaikh al-Albani dalam “Shahiihut
targiib wat tarhiib” (no 1633).
[2] Lihat keterangan imam Ibnu Abdil Barr dalam kitab “at-Tamhiid” (10/297).
[3] Lihat kitab “Bahjatun naazhiriin” (2/592).
[4] Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (9/228).
[5] Lihat kitab “Fathul Baari” (11/96) dan “Tuhfatul ahwadzi” (9/228-229).
[6] HR at-Tirmidzi (no. 3479) dan
al-Hakim (no. 1817), juga oleh Ahmad dari jalur lain (2/177),
dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani karena diriwayatkan dari dua
jalur yang saling mendukung, dalam kitab “silsilatul ahaaditsish
shahiihah” (no. 594).
[7] Lihat “Tuhfatul ahwadzi” (10/18).
[8] Lihat kitab “Bahjatun naazhiriin” (2/592).
Artikel Seputar Do'a
- Keutamaan dan Kemuliaan Do'a
- Adab-Adab Berdoa
- Waktu-Waktu yang Mustajab untuk berDo'a
- 12 Golongan yang di Doakan Malaikat
- Perbanyaklah Do’a
- Hukum Mengangkat Tangan Ketika Berdo'a Dan Hukum Berdoa Sesudah Shalat
- Allah Begitu Dekat Pada Orang yang Berdo'a
- Keutamaan Mendoakan Orang Lain Tanpa Sepengetahuannya
- Diantara Doa-Doa Rasulullah yang Simpel dan Padat Makna
- Setelah Ini Anda Masih Malas Untuk Berdoa?
- Do’a Orang Tua pada Anaknya, Do'a yang Mustajab
- Hukum Minta Didoakan Orang Lain
- Yang Terlupakan dalam Sujud
- Sesuai Persangkaan Hamba Pada Allah
- Mau Do'a dari 70 RIBU Malaikat ?!
- Adakah Do’a Khataman Al Qur’an?
- Jika Imam Membaca Qunut Shubuh
- Tanpa Doa, Bagai Tentara Tanpa Senjata
0 komentar:
Posting Komentar