Penulis: Buletin Al-Ilmu
Basmalah,  merupakan bacaan (dzikir) yang kerap kali kita lantunkan. Basmalah  adalah istilah dari penyebutan Bismillah, seperti hamdalah istilah dari  Al Hamdulillah dan hauqalah istilah dari lahaula wala quwwata illa  billah. Ia merupakan penggalan salah satu ayat dalam surat An Naml dan  sebagai ayat pertama yang membuka surat Al Fatihah. Lebih dari itu,  basmalah sebagai pembuka dari seluruh surat-surat Al Qur'an kecuali  surat At Taubah (Al Bara'ah), namun bukan bagian dari surat-surat  tersebut kecuali pada surat Al Fatihah.
Membacanya pun  akan mendapat balasan (pahala) sebagaimana pahala membaca ayat-ayat yang  lain dalam Al Qur'an. Setiap hurufnya Allah subhanahu wata'ala memberi  pahala satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.  Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa yang  membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur'an) maka baginya satu  kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.  Aku (Nabi Muhammad) tidaklah mengatakan Alif Laam Miim adalah satu  huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf."  (H.R. At Tirmidzi no. 2910, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)
Tuntunan Memulai Amalan Dengan Basmalah
Basmalah, tersusun dari tiga kata:
بسم الله (ب -- اسم -- الله). 
Yang  diterjemahkan dalam bahasa kita: "Dengan menyebut nama Allah". Para  ulama menerangkan bahwasanya ucapan basmalah ini sangat berguna bagi  seseorang yang hendak melakukan suatu amalan yang mulia. Misalnya  membaca basmalah ketika akan menulis atau membaca. Maksud dimulainya  amalan tersebut dengan basmalah adalah agar tulisan atau bacaannya itu  mendapat barakah dari Allah subhanahu wata'ala. Mendapat tsawab (pahala)  dan bermanfaat. Jadi mengawali suatu amalan perbuatan atau perkataan  itu dengan membaca basmalah tidak lain hanya dalam rangka bertabarruk  (mencari barakah) kepada Allah subhanahu wata'ala dan untuk mendapatkan  pahala dari-Nya. Sebuah keistemewaan yang sering dicari dan diimpikan  oleh kebanyakan orang.
Mengucapkan basamalah pada amalan-amalan yang  bernilai, merupakan bimbingan Allah subhanahu wata'ala terhadap para  nabi-Nya. Sebagaimana yang Allah subhanahu wata'ala kisahkan dalam Al  Qur'anul Karim tentang Nabi Nuh 'alaihis salam ketika mengajarkan kepada  umatnya membaca basmalah disaat berlayar atau berlabuh. Allah subhanahu  wata'ala berfirman (artinya):"Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian  ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan  berlabuhnya." Sesungguhnya Rabb-ku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha  Penyayang." (Hud: 41)
Demikian pula Allah subhanahu  wata'ala mengisahkan dalam Al Qur'anul Karim tentang Nabi Sulaiman  'alaihis salam ketika mengirim risalah dakwah kepada Ratu Saba' diawali  pula dengan basmalah. Sebagaimana firman-Nya: (artinya) "Sesungguhnya  surat itu dari Sulaiman, dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut  nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (An Naml: 30)
Basmalah  ini pun juga merupakan sunnah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallahu  'alaihi wasallam. Ketika wahyu pertama kali turun kepada beliau  shalallahu 'alaihi wasallam adalah ayat: (artinya) "Bacalah dengan  (menyebut) nama Rabb-mu yang Menciptakan," (Al 'alaq: 1)
Allah  subhanahu wata'ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi  wasallam agar membaca kalamullah (Al Qur'an) dengan menyebut nama-Nya.
Saudaraku  yang semoga dirahmati Allah subhanahu wata'ala, ketahuilah bahwa  barakah itu berasal dari Allah subhanahu wata'ala semata. Hal ini Allah  subhanahu wata'ala tegaskan dalam firman-Nya (artinya):
“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami melimpahkan barakah dari langit dan bumi.” (Al A’raf: 96)
Siapa  yang kuasa melimpahkan barakah dari langit dan bumi? Tentu, adalah  Penguasa Tunggal langit dan bumi yaitu Allah Rabbul 'alamin. Sehingga  Nabi shalallahu 'alaihi wasallam mengajarkan pula kepada umatnya untuk  mencari barakah dengan menyebut-nyebut nama Allah yang terkandung dalam  bacaan basmalah.
Ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi  wasallam mengirim beberapa risalah dakwah ke negeri-negeri kafir seperti  negeri Romawi. Beliau mengawali risalahnya dengan basmalah. Hal ini  juga dipraktekkan oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq. Ketika beliau  radhiallahu 'anhu menulis risalah tentang zakat yang ditujukan untuk  penduduk negeri Bahrain, beliau memulainya dengan basmalah (Lihat HR. Al  Bukhari no. 1454). Suatu pengajaran dan pembelajaran kepada umat  manusia, bahwa barakah itu hanya milik Allah subhanahu wata'ala.  Sehingga permohonan barakah itu hanya ditujukan kepada Allah subhanahu  wata'ala semata. Karena selain Allah subhanahu wata'ala tidak bisa  memberikan barakah.
Barakah Bacaan Basmalah
Saudaraku  yang semoga Allah merahmati kita semua, diantara barakah dari bacaan  basmalah ini adalah dapat memperdaya setan dan bala tentaranya yang  mempunyai misi untuk memperdaya umat manusia dari jalan kebaikan. Kita  pun tidak boleh merasa kecil hati dan takut dari gangguan mereka, selama  kita berada diatas jalan Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu  wata'ala telah memberikan berbagai cara dan jalan untuk membentengi diri  dari gangguan setan, diantaranya dengan membaca basmalah. 
Suatu  ketika Usamah bin Umair dibonceng Nabi shalallahu 'alaihi wasallam.  Lalu ia mengatakan: "Celakalah setan." Maka Nabi shalallahu 'alaihi  wasallam menegurnya, janganlah kamu mengatakan "celakalah setan", karena  jika kamu katakan seperti itu, justru setan akan semakin membesar  (dalam riwayat lain sebesar rumah). Setan akan berkata: "Dengan  kekuatanku, aku akan melumpuhkannya." Namun bila kamu mengucapkan  basmalah, pasti setan akan semakin kecil hingga seperti lalat. (HR.  Ahmad 9/59, An Nasaa'i dalam Al Kubra 6/146, dan Abu Dawud no. 4330.  Dishahihkan Asy Syaikh Al Albani)
Dari Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membaca: 
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Dengan  menyebut nama Allah yang tidak akan bisa memudharatkan bersama nama-Nya  segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha  Mendengar lagi Maha Mengetahui," pada setiap hari di waktu shubuh dan  sore sebanyak tiga kali maka tidak akan memudharatkan baginya sesuatu  apa pun." (HR. At Tirmidzi no. 3310, dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al  Albani)
Dari shahabat Umayyah bin Makhsyi radhiallahu  'anhu, ia menceritakan tentang seseorang yang sedang makan dan Nabi  shalallahu 'alaihi wasallam sedang duduk disekitarnya. Namun orang tadi  lupa belum membaca basmalah hingga tidak tersisa kecuali sesuap saja.  Ketika ia hendak memasukkan makanan tersebut kedalam mulutnya ia baru  membaca:
بِسْمِ اللهِ في أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya."
Melihat  hal itu Nabi shalallahu 'alaihi wasallam tertawa, seraya berkata:  "Setan itu senantiasa ikut makan bersamanya, hingga ketika ia membaca  basmalah maka dimuntahkan apa yang ada dalam perut setan tersebut." (HR.  Abu Dawud no. 3276)
Beberapa Perkara Yang Dianjurkan Untuk Dimulai Dengan Menyebut Nama Allah
Para  pembaca yang mulia, berikut ini kami paparkan beberapa perkara yang  dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam untuk  mengawalinya menyebut nama Allah subhanahu wata'ala:
1. Ketika Hendak Tidur
Dari  shahabat Hudzaifah radhiallahu 'anhu berkata: "Kebiasaan (sunnah) Nabi  shalallahu 'alaihi wasallam ketika hendak tidur, beliau membaca:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا 
"Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup."
(HR. Al Bukhari no. 6334, dan Muslim no. 2711 dengan redaksi yang sedikit berbeda)
2. Ketika Keluar Dari Rumah
Dari  Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Nabi shalallahu  'alaihi wasallam bersabda: "Bila seseorang keluar dari rumahnya, lalu  ia membaca: 
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ 
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal hanya kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah."
Maka  dikatakan padanya: "Engkau telah mendapat petunjuk, engkau tercukupi  dan engkau telah terjaga (terbentengi)," sehingga para setan lari  darinya. Setan yang lain berkata: "Bagaimana urusanmu dengan seseorang  yang telah mendapat petunjuk, tercukupi, dan terbentengi?!" (HR. Abu  Dawud no. 4431)
Atau dengan membaca: 
بِاسْمِكَ رَبِّي إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَزِلَّ أَوْ أَضِلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ 
"Dengan  nama-Mu Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku berlindung Kepada-Mu jangan sampai  aku salah atau sesat, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau  dibodohi." (HR. Ahmad no. 26164, riwayat dari Ummul Mukminin Ummu  Salamah)
3. Ketika Masuk Kamar Mandi (WC)
Dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Rasulullah bersabda: 
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ 
"Penutup  antara pandangan-pandangan jin dengan aurat bani Adam ketika seseorang  masuk wc adalah membaca basmalah." (At Tirmidzi no. 551, dan dishahihkan  oleh As Syaikh Al Albani)
4. Ketika Hendak Makan
Dari Aisyah radhiallahu 'anha berkata: "Telah bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam: 
إِذَا  أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ فِي  أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ 
"Bila  salah seorang diantara kalian makan maka hendaknya ia mengucapkan  bismillah, bila ia lupa diawalnya, maka hendaknya ia membaca bismillah  fi awwalihi wa akhirihi." (HR. At Tirmidzi no. 1781, dan dishahihkan  oleh Asy Syaikh Al Albani)
5. Ketika Hendak Berhubungan Dengan Istri
Dari  shahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: "Berkata Nabi  shalallahu 'alaihi wasallam: "Bila salah seorang diantara kalian  menggauli istrinya, hendaknya ia berdo'a: 
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا 
"Dengan  menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan  jauhkanlah setan dari apa yang engkau rizkikan kepada kami."
Bila  Allah subhanahu wata'ala memberikan karunia anak kepadanya maka setan  tidak akan mampu memudharatkannya." (HR. At Tirmidzi no. 1012)
6. Ketika Hendak Menyembelih
Disyari'atkan  pula dalam penyembelihan hewan dengan membaca basmalah. Bahkan hukumnya  bukan sekedar mustahab (anjuran) saja tetapi wajib. Rasulullah  shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
فَلْيَذْبَحْ عَلَى اسْمِ اللَّهِ
"Hendaknya menyembelih dengan (menyebut) nama Allah (basmalah)." (HR. Al Bukhari no.5500)
Maka sebelum menyembelih hewan hendaknya membaca:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ 
(HR. Abu Dawud no. 2427)
7. Ketika Hendak Memasukkan Jenazah ke Liang Kubur
Disunnahkan (dianjurkan) membaca:
بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
"Dengan menyebut nama Allah dan diatas sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam." (HR. Abu Dawud no. 2798)
Demikian  pula perkara-perkara yang lain, termasuk amalan jihad fi sabilillah  yang merupakan puncak tertinggi dalam Islam hendaknya juga diawali  dengan membaca basmalah sebagaimana yang diriwayatkan Al Imam At  Tirmidzi no. 1337 dari shahabat Buraidah radhiallahu 'anhu.
Akhir  kata, semoga kajian yang ringkas ini dapat menambah iman dan ilmu kita  serta lebih menguatkan keterkaitan diri kita kepada Allah subhanahu  wata'ala Rabbul 'alamin. Amien Ya Rabbal 'alamin.
___________________________________
 
 

 








0 komentar:
Posting Komentar