Indahnya Wajah dan Bagusnya Akhlak
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:"Hendaklah bagi para pemilik wajah yang rupawan untuk tidak memperburuknya dengan perilakunya yang buruk, dan hendaknya bagi yang memiliki wajah yang buruk untuk tidak menggabungkan dua keburukan dalam dirinya (keburukan rupa dan perilaku)." (Al-Adab asy-Syar'iyyah: 3/125)
Wasiat pembawa keselamatan
Hakim berkata kepada anaknya:Wahai anakku, aku akan berwasiat kepadamu dengan beberapa hal, jagalah wasiat-wasiat tersebut niscaya engkau selamat; jangan engkau bergabung dnegan pencemburu buta, jangan tingga dengan pendengki, jangan bertetangga dengan orang bodoh, jangan bersaudara dengan orang yang riya dan jangan bersahabat dengan orang yang pelit." (Nashaaih al-Imaniyah)
Kesalahan dalam ijtihad
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata:”Jika salah seorang imam keliru dalam berijitihad, maka tidak sepantasnya kita melupakan kebaikan-kebaikannya dan menutup ilmu pengetahuannya, akan tetapi ita memintakan ampun untuknya dan memaafkannya.” (Siyar A’laamin Nubala 18/157)
Tanda Berpalingnya Allah Ta’ala dari Hamba
Al-Hasan pernah berkata, “Diantara tanda berpalingnya Allah Ta’ala dari seorang hamba adalah Dia menjadikan kesibukan (hamba tersebut) dalam perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.”
Jangan Mencela dan Mengajak Debat Kepada Temanmu
“Apabila engkau mencintai saudaramu (temanmu) karena Allah, maka janganlah engkau mencelanya, janganlah engkau mengajaknya debat, jangan pula engkau menanyakan tentangnya kepada seseorang karena bisa jadi dia akan mengkhabarkan kepadamu sesuatu yang tidak ada pada diri temanmu tersebut, maka akan ada penghalang antara dirimu dengan dirinya.” (Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu)
Bahaya Menyia-Nyiakan Waktu
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Menyia-nyiakan waktu adalah lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan hari Akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari Dunia dan penghuninya.”
Bid’ah Pertama Setelah Wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Bid’ah pertama yang terjadi setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah: bid’ah kenyang, sesungguhnya suatu kaum ketika perut-perut mereka telah kekenyangan maka hati-hati mereka menjadi tunduk dan condong kepada Dunia.”
Berbanggalah dengan Mendiamkan Lisan
Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai anakku apabila manusia berbangga dengan ucapan-ucapan mereka, maka berbanggalah engkau dengan berdiam diri (membiarkan lisan tidak berbicara kecuali kebaikan), lisan berkata setiap pagi dan petang kepada anggota tubuh lainnya: Bagaimana keadaan kalian? Maka mereka menjawab, “kami senantiasa dalam kebaikan jika engkau meninggalkan kami”.
Hasad, tidak sabar dan buruknya akhlak
‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada ketentraman bagi orang yang suka hasad (pendengki), tidak ada persahabatan bagi orang yang kurang penyabar (cepat bosan), dan tidaklah ada orang yang senang kepada orang yang buruk akhlaknya.”
Hasad adalah Dosa Pertama di Lagit dan Bumi
Sebagian Ulama Salaf rahiamhumullah berkata, “ Hasad adalah dosa pertama yang dengannya Allah Ta’ala dimaksiati di Langit, yaitu hasadnya Iblis kepada Nabi Adam ‘alaihis salam, dan hasad adalah juga dosa pertama yang dengannya Allah Ta’ala dimaksiati di Bumi, yaitu hasadnya anak Adam kepada saudaranya sehingga ia membunuhnya.”
Memuliakan Ulama dan Umara
Sahl bin 'Abdillah at-Tasturi rahimahullah Ta'ala berkata:"Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama memuliakan pemimpin dan 'Ulama. Maka jika mereka memuliakan keduanya niscaya Allah akan memperbaiki dunia dan Akhirat mereka dan jika mereka meremehkan keduanya, maka mereka telah merusak dunia dan Akhirat mereka." (Tafsir al-Qurthubi)
Jauhilah Menunda-Nunda Amal Perbuatan
Al-Hasan rahimahullah berkata, “jauhilah oleh kalian menunda-nunda (amal perbuatan), karena sesungguhnya engkau adalah dengan harimu (hari dimana engkau menemuinya), dan bukan dengan hari besokmu; dan jika engkau berada pada hari esokmu maka jadikanlah hari itu sebagaimana hari dimana engkau berada, sehingga jika engkau tidak menemui hari esok engkau tidaklah menyesal dari apa yang lewatkan di hari itu.”
Ijtihad Pelaku Bid’ah
Kalian Penghilang Kesedihanku
Syu'bah radhiyallahu 'anhu berkata:"Suatu hari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu keluar menemui shahabat-shahabatnya, lalu berkata:'kalian adalah penghilang kesedihanku.'" (Al-Ikhwan, Ibnu Abi Dunya)
Bersalaman
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:"Saling bersalaman (dengan seama jenis) menambahkan rasa cinta." (Al-Muntaqa min Kitabi Makarimil Akhlaq)
Mayat Hidup
Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu ‘anhu ketika ditanya tentang mayat yang hidup, beliau berkata, “Yaitu orang yang tidak mengingkari kemungkaran yang ada dihadapannya dengan tangannya, tidak pula dengan lisannya, dan tidak juga dengan hatinya.”
Rasa takut yang membawa kepada kebaikan
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Barang siapa yang takut kepada Allah Ta’ala niscaya rasa takut tersebut akan menuntunnya kepada setiap kebaikan.”
Wasiat Ibnu 'Abbas
'Utsman bin Hadir rahimahullah berkata:"Aku menemui Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, lalu kau berkata:"Berilah aku wasiat." Maka beliau berkata:"Ya, hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan beristiqomahlah. Ikutilah sunnah (Itiba') dan janganlah membuat bid'ah." (Riwayat Imam ad-Darimi rahimahullah)
Berbicara adalah Ibarat Obat
‘Amr bin al-‘Ash radhiallahu ‘anhu berkata, “Berbicara adalah ibarat obat, jika engkau menyedikitkannya (menggunakan sesuai dosisnya) maka ia akan memberikan manfaat, dan jika engkau memperbanyak darinya (melebihi dosis) maka ia mematikan.”
Meraih Derajat Surga Tertinggi dengan Berakhlak Mulia
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya seorang hamba dapat mencapai derajat tertinggi di dalam surga dengan berakhlak mulia walaupun dia bukan seorang ahli ibadah, dan seorang hamba akan mendapatkan tempat terendah di neraka jahannam akibat akhlak buruknya walaupun dia seorang ahli ibadah.”
Perbedaan antara Yakin dan Tawakkal
Pentingnya Memiliki Akhlak Mulia
Fudhail Ibn ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Sungguh seorang fajir (pelaku maksiat) yang berakhlak mulia menemaniku lebih aku sukai dari pada seorang ‘abid (pelaku ibadah) yang buruk akhlaknya menemaniku..”
Perbedaan antara Dermawan dan Bakhil
Sebagian Ulama Salaf berkata, “Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah Ta’ala, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka; dan orang yang bakhil itu jauh dari Allah Ta’ala, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka”.
Bahaya Meninggalkan Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar
“Abu Darda’ radhiallahu ‘anhu berkata, “Menyerulah kalian kepada yang ma’ruf dan cegahlah oleh kalian perbuatan mungkar, atau Allah akan menjadikan pemimpin bagi kalian seorang pemimpin yang zhalim; tidak dimuliakan orang-orang tua diantara kalian dan tidak disayangi anak-anak kecil (yang lebih muda) diantara kalian; orang-orang baik (shalih) diantara kalian berdoa kepadaNya akan tetapi tidak diijabahi; kalian meminta pertolongan maka kalian tidak ditolong; dan kalian meminta ampunan maka tidaklah diampuni.”
Alqur’an Menunjuki kalian Penyakit dan Obatnya
Qotadah rahimahulah berkata, “Al-Qur’an menunjukkan kepada kalian atas penyakit kalian dan obatnya; adapun penyakit kalian adalah dosa-dosa sedangkan obatnya adalah istighfar”.
Buah ilmu dan Buah Kejahilan
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Seluruh apa-apa yang tersebut dalam al-Qur’an berupa pujian kepada seorang hamba hal itu adalah buah dari ilmu, dan seluruh apa-apa yang tersebut dalam al-Qur’an berupa celaan kepada seorang hamba itu adalah buah dari kejahilan (kebodohan)”.
Menghadap Allah dengan Menghadirkan Hati
Menasehati dengan cara tersembunyi
Dahulu para salaf apabila ingin menasehati seseorang maka mereka akan menasehatinya secara sembunyi-sembunyi, sampai sebagian mereka berkata: "Barangsiapa yang menasehati saudaranya antara dirinya dengan saudaranya (secara pribadi) maka dia telah memberi nasehat, dan barangsiapa yang menasehatiinya di hadapan orang banyak maka dia hanyalah ingin mencelanya."(Al-'Arba'uuna Haditsan fii al-Akhlaq hal 109)
Cinta Butuh Bukti
Rabi' bin Anas mengatakan sebuah ungkapan dari sebagian sahabatnya, “Tanda cinta kepada Allah adalah banyak berdzikir/mengingat kepada-Nya, karena sesungguhnya tidaklah kamu mencintai apa saja kecuali kamu pasti akan banyak-banyak menyebutnya.” (Jami' al-'Ulum wa al-Hikam, hal. 559).Lidah
Fudhail rahimahullah berkata: "Tidak ada organ tubuh yang paling dicintai oleh Allah dibandingkan lidah apabila dia jujur, dan tidak ada organ yang paling dibenci oleh Allah dibandingkan lidah apabila dia pendusta."
Meluruskan Niat
Al-Hasan rahimahullah mengatakan, “Mudah-mudahan Allah Ta’ala merahmati seorang hamba berhenti dari keinginannya, jika keinginan tersebut dalam rangka untuk Allah maka ia melakukannya, dan jika hal tersebut dalam rangka untuk selain Allah maka ia menundanya (meninggalkannya)”.
Manusia Diciptakan Memiliki Aqal dan Syahwat
Sebagian Ulama salaf mengatakan, “Allah Ta’ala menciptakan malaikat dan memberinya akal tanpa syahwat, menciptakan hewan dan memberinya syahwat tanpa akal, dan Allah menciptakan anak Adam dan memberinya akal dan syahwat, maka barangsiapa sisi akal sehatnya mendominasi syahwatnya maka ia menyerupai malaikat, dan barang siapa yang syahwatnya lebih dominan dari pada sisi akal sehatnya maka ia menyerupai hewan.”
Ghibah
Dikatakan kepada al-Hasan al-Bashri rahimahullah: "Sesungguhnya Fulan telah mengghibahmu (menggunjing)." Maka beliaupun memberikan hadiah kepada yang menggunjing beliau semangkuk ruthab (kurma segar), kemudian laki-laki itu datang dan berkata kepada beliau: 'Aku telah menggunjingmu, tapi engkau malah memberi hadiah kepadaku?' Maka al-Hasan berkata: 'Engkau telah menghadiahiku, maka aku ingin membalasnya.'"(Al-'Arba'uuna Haditsan fii al-Akhlaq hal 137-138)
Wasiat Seorang Wanita Badui
Al-'Utabi rahimahullah berkata:"Aku mendengar seorang perempuan Arab badui berwasiat kepada anaknya: 'wajib bagimu menjaga rahasia, dan jauhilah olehmu adu domba, karena sesungguhnya dia tidak membiarkan kecintaan kecuali akan merusaknya dan tidaklah membiarkan rasa dendam kecuali akan dibakarnya." (Al-'Arba'uuna Haditsan fii al-Akhlaq hal 140)
Duduk-Duduk Bersama Ahlul Bid’ah
Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan, “Janganlah kalian duduk-duduk bersama ahlul ahwaa’ (ahli bid’ah) karena sesungguhnya duduk-duduk bersama mereka adalah penyebab sakitnya hati.”
Taubat Nasuha
Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi rahimahullah berkata: "Taubat yang benar terkumpul di dalamnya empat hal: istighfar dengan lisannya, meninggalkan dosa dengan badannya, meniatkan untuk tidak mengulanginya dan meninggalkan teman-teman buruknya." (an-Nadhratu an-Na'im)
Kebathilan Penyebab Munculnya Kerusakan
Imam Malik rahimahullah berkata : “ Apabila nampak kebathilan di atas kebenaran maka niscaya akan tampaklah kerusakan di muka bumi”.
Hakekat Cinta Allah
Yahya bin Mu'adz rahimahullah berkata: "Telah berdusta orang yang mengaku mencintai Allah akan tetapi tidak menjaga aturan-aturan Allah."(al-Arba'uuna haditsan fii al-Akhlaq hal.30)
Saudara Sejati
Dinar Dirham Adalah Berhala
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: "Setiap ummat memiliki berhala yang disembah, dan berhala ummat ini adalah Dinar (uang dari emas) dan Dirham (uang dari perak)."(Al-Adab asy-Syar'iyyah, Ibnu Muflih jilid 3 hal 291)
Harta
Hasan al Bashri rahimahullah berkata:”Kalau engkau ingin melihat dari mana seseorang mendapatkan harta, maka lihatlah untuk apa dia membelanjakkan harta tersebut. Karena sesungguhnya harta yang kotor dibelanjakkan untuk perbuatan hura-hura.”(al-Amtsal wal Hikam 264)
Kelapangan Rizki
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:”Bukanlah kelapangan rizki dan pekerjaan dilihat dari banyaknya, dan bukan pula panjangnya umur dilihat dari banyaknya bulan dan tahun, akan tetapi kelapangan rizki adalah dengan adanya keberkahan di dalamnya.”(Ad-Daa’ wa ad-Dawaaa’ hal.132)
Fungsi Bintang
Imam Qatadah berkata: Allah Ta 'ala menciptakan bintang-bintang untuk 3 tujuan; sebagai perhiasan langit, pelempar syaithan, dan sebagai petunjuk, maka barangsiapa yang mena’wilkannya selain 3 hal di atas maka ia telah salah, menghilangkan kebahagiaannya dan membebani diri dengan ilmu yang tidak diketahuinya.”
(Shahih al-Bukhari)
(Shahih al-Bukhari)
Teman yang buruk
‘Ali radhiyallahu berkata: ”Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang terkumpul dalam dirinya sifat-sifat berikut; Apabila dia berbicara berdusta kepadamu, apabila engkau memberinya amanah dia mengkhianatimu, apabila dia memberimu amanah dia akan menuduhmu, apabila engkau memberi kebaikan kepadanya dia mengingkari kebaikanmu, dan bila dia memberikan kebaikan kepadamu dia akan mengungkit-ungkitnya.”(al-Adab asy-Syar’iyyah Ibnu Muflih hal 537)
Hati yang penuh keimanan
Ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata: ”Tiga hal yang apabila berada dalam diri seseorang, Allah akan memenuhi hatinya dengan keimanan: Bersahabat dengan orang faqih, membaca al-Qur’an dan berpuasa.”(al-Aadab asy-Syar'iyyah Ibnu Muflih jilid 3 halaman 544)
Bahaya Sombong dan Takabbur
Abu Hatim Al-Bastiy rahimahullah mengatakan, “Tidaklah saya melihat seorangpun yang takabbur (sombong dan membanggakan diri) terhadap orang yang dibawahnya (status sosialnya) melainkan pasti Allah Ta’ala memberikan bala’ kepadanya dengan kehinaan terhadap orang yang diatasnya (status sosialnya)”. (Raudhatul ‘Uqalaa’, karya Ibnu Hibban : 62)
Hari-Hari yang Paling Utama di Dunia
Syaikul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ditanya tentang sepuluh hari pertama di bulan Dzul Hijjah dan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan mana yang lebih utama di antara keduanya..? beliau rahimahullah menjawab, “Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah lebih utama daripada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, dan malam-malam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah lebih utama daripada malam-malam sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah”.
Kebebnaran dan Pengamalan
Abu Darda radhiyallahu 'anhu berkata: "Tidaklah orang yang berkata kebenaran dan mengamalkannya lebih baik daripada orang yang mendengarkan kebenaran lalu menerimanya." (al-Adab asy-Syar'iyyah Ibnu Muflih)
Ulama yang Sesungguhnya
Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Demi Allah, Bukanlah seorang yang ‘alim (ulama) itu adalah orang yang mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, akan tetapi orang yang ‘alim itu adalah: ‘Orang yang mengetahui kebaikan kemudian ia mengikutinya (mengamalkan kebaikan tersebut), dan mengetahui keburukan lalu ia meninggalkan keburukan tersebut karena Allah Ta’ala’.” (Az-Zuhd, karya Imam Ahmad, hal: 246)
Bakhil
Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu'anhuma ditanya tentang bakhil/pelit, maka beliau menjawab : ”Yaitu seseorang menganggap bahwa apa yang dia infakkan adalah sirna (tidak mendapat pahala) dan apa yang dia tahan (tidak diinfakkan) adalah kemuliaan.”(Al-Adab asy-Syar’iyah Ibnu Muflih)
Hasad
Mu’awiyah radhiyallahu 'anhu berkata: ”Setiap orang aku bisa membuatnya ridho/rela kepadaku kecuali orang hasad, karena sesunnguhnya tidak ada yang bisa membuat dia ridho kecuali hilangnya nikmat yang ada padaku.”
Hamba Allah Paling Baik
Dikatakan kepada Sa’id bi Jubair rahimahullah: ”Siapa hamba Allah yang paling baik?” Beliau menjawab: ”Seorang laki-laki yang melakukan dosa dan setiap kali mengingat dosanya dia menganggap kecil amalan ibadahnya”
Berkhalwat dengan Wanita Bukan Mahram
Umar bin Abdul ‘Aziz Rahimahullah berkata : “Jauhilah olehmu berkhalwat (bersepi-sepi) dengan seorang wanita yang tidak ada mahramnya, walaupun hatimu berkata kepadamu agar engkau mengajarinya al-Qur’an”. (Siratu Umar, karya Ibnul Jauzi rahimahullah : 159)
Orang Ikhlas
Seringkali Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah mencela dan memaki dirinya dengan mengatakan: ”Engkau berbicara dengan ucapan orang shalih yang taat lagi rajin beribadah, dan engkau melakukan perbuatannya orang-orang fasik yang munafik serta riya. Demi Allah ini bukanlah termasuk sifat-sifat orang yang mukhlish (ikhlash)”
Hakekat Ilmu
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata: ”Sesungguhnya ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat (hafalan hadits), akan tetapi ilmu adalah cahaya yang Allah masukkan ke dalam hati, syaratnya ittiba’ (meneladani Nabi), dan menjauhi hawa nafsu dan bid’ah.”
Alim Rabani
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: ”Alim Rabbani adalah yang mengajari manusia ilmu (masalah) yang kecil sebelum mengajari masalah yang besar.”
Syahwat Tersembunyi
Ibnul Atsir rahimahullah berkata: ”Sesungguhnya syahwat yang tersembunyi adalah keinginan agar amalanya dilihat oleh manusia.”
Ketenaran
Bisyr bin al-Harits rahimahullah berkata: ”Tidak bertaqwa kepada Allah siapa yang menyukai ketenaran.”
Berpikir Sebelum Melangkah
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: ”Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berhenti sejenak (untuk berfikir) pada keinginannya, apabila keinginannya karena Allah maka dia mengerjakannya dan apabila karena selainnya maka dia mengurungkannya.”
Nafsu dan Agama
Mujahid rahimahullah berkata: ”Barang siapa mengagung-agungkan nafsunya dia telah menghinakan agamanya, dan siapa yang menundukkan nafusnya dia telah memuliakan agamanya.”
Salah sorang salaf berkata: ”Sesungguhnya ilmu adalah karunia yang Allah berikan kepada siapa yang dicintai dari hambanya, dia tidak didapatkan karena keturunan (nasab), seandainya dia didapatkan karena keturunan maka manusia yang paling pantas mendapatkannya adalah keturunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Menjaga Muru'ah
Imam As-Syafi’i rahimahullah berkata: ”Demi Allah seandainya aku mengetahui kalau meminum air dingin bisa merusak nama baikku, maka aku tidak akan meminum kecuali air panas.”
Imam Syafi’i berkata kepada Imam Ahmad bin Hanbal : “Bagaimana engkau mengetahui para pendusta?” Beliau menjawab : ”Dari janji-janji mereka.”
Balasan Orang yang Tunduk Kepada Allah
Al-Haram bin Hayyaan berkata: ”Tidaklah seorang hamba menghadapkan hatinya kepada Allah, melainkan Allah akan menghadapkan hati-hati orang yang beriman kepadanya sampai Allah memberikan rizki kepadanya berupa kecintaan mereka kepadanya (kepada hamba tersebut)”
Tiga yang Merusak
Agar Ilmu Menjadi Indah
Imam Syafi’i Rahimahullah pernah berkata : “Tidaklah ilmu itu menjadi indah dan baik kecuali dengan tiga perkara : taqwa kepada Allah, mengamalkan Sunnah dan khosyyah (takut kepada Allah)”
Alim Adalah Dokternya Umat
Imam Tsauri Rahimahullah pernah berkata : “Seorang alim adalah dokternya umat ini sedangkan harta adalah penyakitnya. Apabila seorang dokter mengambil penyakit untuk dirinya lalu bagaimanakah ia mengobati orang lain?”
Alim yang Tawadhu’
Fudhail bin ‘Iyadh Rahimahullah pernah berkata : “Sesungguhnya Allah mencintai seorang alim yang tawadhu’ dan membenci seorang alim yang sombong”
Penyakit, Pemberi Pelajaran
Tanda Kebahagiaan
Hakikat Akhlaq yang Baik
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata : “Hakikat akhlaq yang baik adalah mencurahkan segala kebaikan dan menjaga diri dari segala keburukan dan wajah yang berseri”
Rendah Diri Terhadap Kebenaran
Luqman al-Hakim berkata kepada anaknya : “Wahai anakku, rendah dirilah terhadap kebenaran, niscaya kamu menjadi orang yang paling berakal”
Keutamaan Lapar dan Bangun Malam
Hal Yang Membuat Bosan
Debat Agama
Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Berdebat dalam masalah agama membuat hati keras dan melahirkan kebencian”
Hati Yang Selalu Merasa Cukup
Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Selagi anda mempunyai hati yang selalu merasa cukup, maka anda dan raja dunia adalah sama”
Orang Kaya Sebenarnya
Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Orang kaya yang sebenarnya adalah yang kaya dengan keadaannya, bukanlah orang kaya itu karena kekayaan dan hartanya”
Ahli Fiqih Sejati
Amalan Yang Paling Berat
Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata : “Amalan yang paling berat ada pada tiga : menderma dari yang sedikit, wara’ pada waktu menyendiri dan berkata yang benar kepada orang yang diharapkan dan ditakuti”
Ilmu Adalah Ilmu Yang Bermanfaat
Lemah Namun Sombong
Amalan Tanpa Ikhlas
Hikmah, Tafakkur dan Ibrah
Kufur Nikmat Terhadap Kebaikan Manusia
Ingatlah Selalu Kepada Allah
Barangsiapa Menyayangi, Dia Akan Disayangi
Janganlah Kamu…!
Manfaat Besar Menuntut Ilmu
Simpanan Rahasia
Mengingat Allah dan Mengingat Manusia
Gembira dan Sedih
Alasan Untuk Saudara Seiman
Melihat Bid'ah yang Tidak Dirubah
Mengikuti Sunnah Rasulullah
Lima Perkara Pada Shahabat dan Tabi’in
Pangkal Ketaatan dan Pangkal Maksiat
Bekal Terburuk di Akhirat
Sadarlah dan Bersiaplah
Jika Hati Mati Dan Hidup
Tidak Tamak Terhadap Dunia
Mulianya Akhirat dan Hinanya Dunia
Kepada Siapa Kita Berbuat Salah
Mengambil Hikmah dari Setiap Orang
Sibuk Dengan Aib Sendiri
Tamu dan Titipan
Menjadi Seorang ‘Alim
Sedikit Tapi Cukup
Menghargai Orang Lain
Kebutuhan Manusia Kepada Ilmu
Khauf dan Ucapan
Meneteskan Air Mata
Mengoreksi Diri
Gembira dan Tertipu
Antara Jiwa yang Lapar dan Hati
Diam dan Ridho manusia
Imam Syafi’i rahimahullah berkata :” Menggapai ridho manusia adalah tujuan yang tak mungkin dicapai”
Penyebab Matinya Hati
Antara Anak Dunia dan Anak Akhirat
Hawa Nafsu dan Panjang Angan – Angan
Mengingat Mati dan Sedikit Bicara
Imam al-Auza’i rahimahullah berkata :” Barangsiapa banyak mengingat mati, dia akan merasa cukup dengan yang sedikit. Barangsiapa tahu bahwa perkataannya adalah termasuk dari perbuatannya, maka dia akan sedikit bicaranya”.
Duniamu dan Akhiratmu
Bersusah-payah di Dunia untuk Meraih Kenikmatan Abadi
Tidak Takut Mati
Mampukah Setan Menghalangi Antara Anda dan Rahmat Allah?
Rahasia
Terimalah Kebenaran Tolaklah Kebatilan!
Hamba yang Dicintai Allah
Orang Sombong Akan Terhina
Musibah, Awalnya Besar Kemudian Mengecil
Mengingkari Janji
Pemberi Nasehat yang Melupakan Dirinya Sendiri
Sumber: http://www.alsofwah.or.id/
0 komentar:
Posting Komentar