Rahasia Berbuka Dengan Kurma
Kurma adalah buah yang berkah yang telah diwasiatkan kepada kita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memulai buka puasa kita pada bulan Ramadhan dengannya. Dari Salman bin ‘Amir radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر ، فإنه بركة ، فإن لم يجد تمرا فالماء ، فإنه طهور " رواه أبو داود والترمذي .
”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud rahimahumallah)
وعن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يفطر قبل أن يصلي على رطبات ، فإن لم تكن رطبات فتميرات ، فإن لم تكن تميرات حسا حسوات من الماء " رواه أبو داود والترمذي .
Dan dari Anas radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuka sebelum shalat (maghrib) dengan memakan beberapa ruthab (kurma segar/basah), apabila tidak mendapatkan mendapatkannya maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan apablia tidak mendapatkannya maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air.”
Dan tidak diragukan lagi bahwa di balik sunah Nabi ini ada petunjuk medis, faidah kesehatan, dan hikmah yang besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memilih makanan-makanan di atas di antara sekian makanan yang ada, dikarenakan faidah yang bnyak yang berkaitan dengan kesehatan, dan bukanlah dikarenakan banyaknya ha-hal tersebut di lingkungan beliau shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka ketika seorang yang berpuasa memulai berbuka, aktiflah jaringan-jaringan dalam tubuh, dan mulailah jairngan pencernaan bekerja, khususnya lambung yang harus diperlakukan dengan pelan dan dibangunkan dengan lembut. Dan orang yang berpuasa pada kodisi itu membutuhkan sumber zat gula dengan cepat, yang bisa menghilangkan lapar, seperti ketika membutuhkab air.
Dan unsur makanan yang paling cepat untuk dicerna dan paling cepat masuk ke dalam darah adalah zat gula, khususnya yang terkandung di dalamnya monosakarida (sukrosa ) dan duosakarida (glukosa) karena badan kita dapat dengan mudah dan cepat menyerapnya dalam waktu beberapa detik saja. Lebih-lebih apabila lambung dan usus-usus dalam keadaan kososng sebagaimana hal itu adalah kondisinya yang berpuasa.
Seandainya engkau mencari makanan yang lebih baik yang bisa mewujudkan tujuan ini bersamaan (menghilangkan lapar dan haus), maka engkau tidak akan mendapatkan yang lebih baik dari sunnah Nabi yang menganjurkan orang yang berpuasa untuk memulai berbuka dengan makanan yang mengandung glukosa yang manis yang kaya dengan air seperti ruthab (kurma segar/basah) atau tamr (kurma kering) yang dicelupkan kedalam air.
Telah muncul sebuah penelitian kimiawi dan biologi bahwa sepotong dari kurma yang dimakan setara dengan 85-87% dari beratnya. Dan itu mengandung 20-24% air, 70-75%zat gula, 2-3% protein, 8,5% serat dan kadar lemak yang rendah.
Sebagaimana juga penelitian menetapkan bahwa ruthab mengandung 65-70% air, dari berat bersihnya, 24-58 % zat gula, 2-2,1 % protein, 5,2 % serat dan kadar lemak yang sedikit.
Dan hasil yang terpenting dari penelitian kimiawi ini, sebagaimana disebutkan oleh Dr. ‘Abdurrouf Hisyam dan Dr. ‘Ali Ahmad asy-Syahat adalah sebagai berikut:
1. Mengkonsumsi ruthab atau tamr ketika memulai berbuka puasa, memberikan suplai kadar zat gula yang besar bagi tubuh dan menghilangkan gejala kekurangan zat gula (hipoglikemia) dan memberikan semanagat bagi tubuh.
2. Kosongnya lambung dan usus dari makanan membuat keduannya (usus dan lambung) mampu untuk menyerap zat gula sederhana ini dengan sangat cepat.
3. Kandungan unsur gula dalam bentuk kimiawi yang sederhana yang terkadung di dalam ruthab dan tamr membuatnya mudah untuk dicerna, karena 2/3 dari unsur gula (glukosa) terdapat dalam kurma dalam bentuk susunan kimiawi yang sederhana. Dan demikianlah naiklah kadar gula dalam darah dalam waktu singkat.
4. Adanya kurma yang direndam dengan air, dan ruthab yang mengandung prosentasi air yang tinggi 65-70 % (65-70%) yang menyediakan air bagi tubuh dengan prosentase yang baik, maka tidak perlu minum air dalam jumlah besar pada saat berbuka.
(Sumber: diterjemahkan dari أسرار الإفطار على تمر oleh Abu Yusuf sujono)
Tulang Sulbi, Dasar Penciptaan Manusia
Para Dokter ilmu kandungan menemukan bahwa dasar ciptaan manusia bersumber dari tulang sulbi, yaitu tulang belakang laki-laki dan tulang dada perempuan, yaitu tulang rusuk perempuan.
Penemuan ini selaras dengan yang diberitakan Allah dalam Alqur'an dalam surat Ath-Thariq. Dia berfirman :
فَلْيَنظُرِ اْلإِنسَانُ مِمَّ خُلِقَ . خُلِقَ مِن مَّآءٍ دَافِقٍ . يَخْرُجُ مِن بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَآئِبِ
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan”.(Ath-Thariq : 5-7) Wallahu A'lam
(Diambil dari buku 100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir , Pustaka Darul Haq, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)
Janin, Dari Mani Yang Bercampur
Mayoritas ilmuwan memberikan gambaran bahwa manusia dibungkus dalam mani, dan membesar di dalam rahim seperti pohon yang kecil. Manusia tidak ada yang tahu bahwa janin diciptakan dari percampuran antara sperma laki-laki dan sel telur perempuan kecuali pada awal abad kedua puluh.
Dan kita dapatkan Alqur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah menyebutkannya secara ilmiyah dan rinci bahwa manusia diciptakan dari campuran mani laki-laki dan mani perempuan yang dinamakanNya “Mani yang bercampur”. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam surat Al-Insan :
إِنَّا خَلَقْنَا اْلإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Al-Insan : 2) Wallahu A’lam
(Diambil dari buku 100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)
Diantara Kebaikan Dari Berwudhu
Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
“Barangsiapa wudhu dan membaguskan wudhunya, maka kesalahan-kesalahannya keluar dari tubuhnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya” (HR. Muslim)
Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa orang yang berwudhu secara terus-menerus, maka sungguh dia telah membersihkan hidung dan bebas dari kuman (mikroba). Telah tetap secara ilmiah bahwa kuman tidak menyerang kulit manusia kecuali jika ia tidak menjaga kebersihannya. Berikut rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). yang berbunyi : “Tiga juta orang mati pada setiap tahun. Dan kita tidak tahu siapa mereka. Mereka mati sebab tidak peduli pada kebersihan tangan, tidak mencucinya sebelum makan dan tidak memperhatikan istinja”
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kulit tangan membawa banyak kuman yang pindah ke mulut atau hidung ketika kedua tangan tidak dicuci. Oleh karena itu, mencuci kedua tangan adalah wajib. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam telah memerintahkan manusia untuk membersihkan tangan dengan hadits berikut :
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِى الإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
“Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka jangan (langsung) memasukkan tangannya ke dalam bejana sampai dia mencucinya tiga kali, karena dia tidak tahu dimana tanganya bermalam” Wallahu A'lam.
(100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)
Pembagian Hujan
Para ahli cuaca telah sampai kepada penemuan ini, mereka berkata : “Kuantitas curah hujan yang turun pada tahun ini pada bola bumi sama dengan kuantitas curah hujan yang turun pada setiap tahun. Akan tetapi yang berbeda hanya tempat pembagiannya di atas bumi”.
Dan Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam telah memberitakan pengetahuan ini di dalam hadits. Beliau bersabda :
لا سنة أقل من سنة في المطر و لكن الله يصرفه
“Tidaklah curah hujan pada sebuah tahun lebih sedikit daripada curah hujan pada tahun yang lain, hanya saja Allah memalingkannya (ke tempat yang lain) (Hadits dari Ibnu Abbas, lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no : 2461) Wallahu A'lam
(Diambil dari buku 100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir , Pustaka Darul Haq, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)
Hikmah dan Pentingnya Tidur Siang
Tidur adalah salah satu dari bukti kebesaran Sang Pencipta Tabaraka Wata’ala. Namun, mengapakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kita untuk tidur sebentar di siang hari? Adakah hikmah secara ilmiyah yang terkandung dalam hal tersebut?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kita untuk tidur sebentar di siang hari. Beliau bersabda :
قيلوا فإن الشياطين لا تقيل
“Lakukanlah Qailulah (tidur siang), karena sesungguhnya syetan itu tidak melakukan qailulah” (HR. Ath-Thabrani)
Penelitian ilmiyah yang baru telah menunjukkan bahwa tidur siangnya seseorang waktu kerja bisa mengurangi resiko masalah jantung yang berbahaya, dan mungkin fatal. Para peneliti mengatakan bahwa tidur siang (qailulah) di tempat kerja bermanfaat bagi jantung, karena bisa mengurangi stress dan goncangan jiwa, dimana pekerjaan adalah merupakan sumber utama stres.
Pada penelitian yang lain, para ilmuwan menekankan bahwa tidur siang sangatlah penting, agar seseorang bisa mengganti yang kurang dari tidur malamnya. Tidur malam tidaklah cukup dan terkadang bisa berbahaya kalau waktunya terlalu lama.
Oleh karena itu para dokter menyarankan untuk bangun malam disertai dengan melakukan sedikit kegiatan dan agar tidak tidur dengan waktu yang lama, karena itu bisa membahayakan jantung.
Marilah kita renungkan hikmah Nabi yang indah dalam hal tidur siang ini dan renungkanlah ayat yang mulia berikut ini yang telah mengabarkan kepada kita tentang bukti kebesaran Allah pada tidur di malam dan siang hari. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23) Wallahu A’lam
(Diterjemahkan dari tulisan Abdud Da’im al-Kahil di situs www.kaheel7.com, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)
Anak Laki-Laki Mendapat Dua Bagian Anak Perempuan
Dalam ilmu waris dalam Islam dinyatakan bahwa anak laki-laki mendapat dua bagian anak perempuan. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa perempuan mendapat setengah dari bagian laki-laki, padahal dia lebih lemah dan lebih butuh pada harta?
Islam membedakan antara keduanya dalam hal warisan karena mengandung banyak hikmah yang datang dari Allah Subhanahu Wata'ala, baik yang kita ketahui atau tidak. Diantara hikmahnya yang bisa kita ketahui adalah :
1. Dipenuhinya nafkah dan kebutuhan perempuan, karena nafkah dan kebutuhannya dipikul oleh anaknya, ayahnya atau saudaranya atau juga kerabat yang lainnya.
2. Perempuan tidak dibebankan untuk memberi nafkah kepada siapapun. Ini berbeda dengan laki-laki yang mana dia diharuskan untuk memberi nafkah untuk keluarga, kerabat dan yang lainnya yang wajib dia nafkahi.
3. Nafkah dan kebutuhan laki-laki lebih lebih besar dan lebih banyak, oleh karena itu kebutuhannya kepada harta lebih banyak.
4. Seorang laki-laki, dia membayar maskawin untuk perempuan, dia juga dibebani untuk menyediakan tempat tinggal, makan dan pakaian untuk istri dan keluarga.
5. Biaya pendidikan anak, biaya pengobatan untuk keluarga adalah dibayar oleh laki-laki bukan perempuan.
Dan seluruh biaya dan kebutuhan lainnya yang dipikul oleh seorang laki-laki. Maka dari pengamatan ini, jelaslah bagi kita sebagian hikmah Allah yang agung dalam membedakan antara bagian laki-laki dan perempuan. Setiap kali kebutuhan dan pengeluaran lebih besar dan lebih banyak, maka menurut nalar yang sehat, maka bagiannyapun akan banyak dan sesuai.
Walaupun Islam memberikan bagian laki-laki dua kali bagian perempuan, Islam tetap melindungi perempuan dengan penuh kasih sayang, dan Islam memberinya apa yang diluar dugaan. Itu karena perempuan dalam Islam lebih disejahterakan daripada laki-laki. Dia ikut mengambil warisan tanpa dibebani apapun. Dia menerima dan tidak memberi, dia untung dan tidak rugi dan menyimpan tanpa mengeluarkan harta untuk memberi nafkah atau kebutuhan yang lain.
Syariat Islam tidak mewajibkan perempuan untuk mengeluarkan hartanya sebagai nafkah, baik untuk dirinya sendiri atau untuk anak-anaknya, walaupun dia seorang yang kaya. Karena nafkah dia dan anak-anaknya diwajibkan kepada suami, baik tempat tinggal, makanan dan juga pakaian, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata'ala :
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf”
Permisalan :
Seseorang wafat meninggalkan satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Dia meninggalkan harta warisan sebanyak 12 juta. Menurut hukum Islam, maka laki-laki mendapatkan 8 juta dan perempuan 4 juta. Kalau si laki-laki mau menikah, maka dia harus membayar maskawin. Kalau misalnya maskawinnya 8 juta, maka habislah harta yang ia warisi dari orangtuanya. Setelah itu ia dibebani untuk memberi nafkah makan, minum dan tempat tinggal dan yang lainnya.
Adapun anak perempuan kalau dia menikah, maka dia menerima maskawin dari suaminya. Kalau misalnya maskawinnya itu sebanyak 8 juta, maka harta warisan dari orangtuanya (4 juta) di tambah maskawinnya (8 juta) menjadi 12 juta. Setelah itu dia tidak dibebani nafkah apapun walaupun dia orang kaya. Karena nafkahnya sudah ditanggung oleh suaminya baik tempat tinggal, makan, minum dan sebagainya. Hartanya menjadi berkembang dan bertambah. Adapun harta anak laki-laki yang ia ambil dari orangtuanya maka telah habis. Siapa yang lebih sejahtera dan lebih baik keadaannya? Wallahu A'lam
(Diambil dari kitab Al-Mawarits oleh Muhammad Ash-Shabuni, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)
Hadits Nabi Tentang Penyakit Musiman
Nabi Muhammad Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
غطوا الإناء وأوكوا السقاء , فإن في السنة ليلة ينزل فيها وباء, لا يمر بإناء ليس عليه غطاء, أو سقاء ليس عليه وكاء, إلا نزل فيه من ذلك الوباء
“Tutuplah oleh kalian bejana-bejana dan tempat-tempat minum. Karena sesungguhnya pada satu tahun terdapat satu malam yang padanya turun penyakit, dia tidak melewati suatu bejana atau tempat minum yang tidak ditutup, kecuali penyakit itu turun padanya” (HR. Muslim)
Ilmu kedokteran modern telah menetapkan bahwa Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam adalah pencetus pertama perihal menjaga kesehatan dengan cara menjaga diri dari wabah dan penyakit menular. Telah diketahui bahwa penyakit-penyakit menular menyebar pada musim-musim tertentu pada tiap tahunnya. Bahkan sebagian penyakit muncul pada bilangan tertentu dari hitungan tahun dengan sangat teratur, dimana sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Sebagai contoh dari hal tersebut, bahwa penyakit campak dan polio banyak muncul pada bulan september dan oktober, Tifus banyak muncul pada musim panas, kolera muncul berputar setiap tujuh tahun dan cacar pada setiap tiga tahun.
Ini semua menjelaskan pada kita tentang mukjizat hadits Nabi : (“Sesungguhnya pada satu tahun terdapat satu malam yang padanya turun penyakit”), yaitu bisa bermaksud penyakit-penyakit musiman dan punya waktu-waktu tertentu.
Itulah Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau adalah seorang dokter, yaitu dokter dalam hal agama dan kesehatan. Wallahu A’lam
(Abu Maryam Abdusshomad, disadur dari situs www.qassimy.com)
Solusi Bila Jumlah Laki-laki Lebih Sedikit Daripada Jumlah Perempuan
Sedikitnya jumlah laki-laki dibanding perempuan, telah dikabarkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, dimana beliau bersabda :
إن من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويكثر الجهل ويكثر الزنا ويكثر شرب الخمر ويقل الرجال وتكثر النساء
“Sesungguhnya yang termasuk tanda–tanda Kiamat adalah diangkatnya ilmu, menyebarnya kebodohan, menyebarnya zina, menyebarnya minum khomr dan sedikitnya laki-laki dan banyaknya perempuan…” ( Muttafaq ‘Alaihi )
Dan itulah kenyataan yang terlihat oleh kita disetiap zaman, dimana jumlah laki-laki selalu lebih sedikit daripada jumlah perempuan.
Jikalau jumlah laki-laki sepadan dengan jumlah perempuan, maka tidak diragukan lagi setiap satu dari mereka akan mendapatkan pasangannya dan tidak akan terjadi ketimpangan. Namun bagaimana bila jumlah laki-laki lebih sedikit daripada jumlah perempuan? Bila setiap satu laki-laki menikah dengan satu perempuan, maka akan banyak perempuan yang tidak mendapatkan pasangan nikah. Dan sudah menjadi fithrah bahwa wanita ingin menikah, disayangi, menjadi ibu bagi anak – anaknya dan sebagainya. Di samping kebutuhan perempuan kepada laki-laki sebagaimana laki-laki membutuhkan perempuan. Lalu bagaimanakah solusi yang diberikan kepada perempuan yang tidak mendapatkan pasangan nikah?
Dalam hal ini, setidaknya ada tiga solusi yang ditawarkan, yaitu :
Pertama : Setiap satu laki-laki menikah dengan satu perempuan dan memaksa perempuan yang tidak mendapatkan pasangan agar tidak menikah dan agar hidup sendiri tanpa suami dan kelucuan anak - anak.
Kedua : Setiap satu laki-laki menikah dengan satu perempuan saja, lalu si laki-laki main gelap dengan perempuan lain yang tidak mendapatkan pasangan tanpa ikatan pernikahan. Ini agar si perempuan yang tidak mendapatkan pasangan nikah tetap mendapatkan kebutuhannya terhadap laki-laki dan memenuhi kebutuhannya untuk menjadi ibu dari anak – anaknya.
Ketiga : Setiap satu laki-laki menikah dengan lebih dari satu perempuan, baik dua, tiga atau empat dengan nikah yang sesuai syariat, sebagai ganti dari main serong, pelacuran ataupun perbuatan haram lainnya.
Manakah solusi yang terbaik?
Kalau solusi pertama, dimana perempuan tidak boleh menikah dan tidak mendapatkan suami, maka hal seperti itu berlawanan dengan fitrah dan tabiat manusia. Perempuan tidak mungkin tidak butuh pada laki-laki. Kerja dan karir tidak mungkin bisa menghilangkan kebutuhan fithrah untuk hidup dengan normal dengan memenuhi kebutuhan biologisnya, disayangi, mendapatkan ketentraman dan sebagainya yang bisa dia dapatkan dari pasangan hidupnya.
Adapun solusi kedua, hal seperti ini bertentangan dengan syariat Islam dan tidak sejalan dengan kehidupan masyarakat yang islami, juga merendahkan kemuliaan wanita, disamping hal ini secara otomatis menyebabkan menyebarnya perbuatan keji, yaitu perzinahan.
Jadilah solusi ketiga sebagai solusi yang terbaik. Karena solusi ini bisa mengangkat perempuan kepada mulianya pelaminan, mendapatkan tentramya rumah tangga, kebanggaan berteduh di bawah naungan rumah tangga, menghilangkan siksaan batin dan seluruh rasa kekhawatiran di dalam hati. Solusi ini bisa mencegah dari campur – baurnya keturunan dan segala perbuatan keji dari kehidupan bermasyarakat. Solusi ini lebih berperikemanusiaan, lebih menunjukkan keksatriaan, lebih mulia bagi perempuan dan lebih banyak manfaatnya.
Itulah solusi yang yang diberikan oleh Islam. Solusi yang selalu cocok di setiap zaman dan tempat, karena dia datang dari Yang Maha Mengetahui segala kebutuhan makhlukNya. Solusi yang berupa syariat yang selalu diterima oleh orang – orang yang fitrahnya masih suci dan akalnya belum terkotori oleh penyakit – penyakit ganas. Wallahu a’lam ( Abu Maryam)
Hikmah dan Keajaiban Puasa
Melalui beberapa penelitian kedokteran, ditemukan bahwa puasa memiliki beberapa manfaat yang bersifat antisipatif melawan banyak penyakit dan gangguan fisik, diantaranya:
- Puasa menguatkan daya tahan tubuh.
- Mencegah bahaya kegemukan.
- Melindungi tubuh dari bahaya racun yang tertimbun pada sel-sel tubuh dan jaringannya yang timbul dari menkonsumsi makanan sebelum puasa sepanjang tahun.
- Melindungi tubuh dari terbentuknya batu ginjal.
- Mengobati beberapa penyakit peraliran darah.
- Puasa memberikan waktu istirahat bagi alat pencernaan.
Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kita bahwa puasa mengandung kesehatan bagi manusia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
الصوم جنة
"Puasa adalah pelindung". (HR. Muslim, Ahmad, dan an-Nasa`i)
Kata جُنَّةٌ maksudnya وِقَايَة (pelindung). Dan dalam al-Qur`an Allah ta'ala berfirman,
وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui". (Al-Baqarah: 184)
Ilmu kedokteran juga membuktikan bahwa memperbanyak shaum (puasa) dapat meredam gejolak nafsu seks yang meluap-luap dalam diri manusia terutama di kalangan para pemuda. Apabila seorang manusia telah mampu meredam gejolak nafsu seks, maka ia akan terhindar dari berbagai macam kegoncangan dan penyimpangan baik fisik, mental maupun akhlak.
Hal ini menjadi bukti nyata rahasia ilmiah di balik sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
"Wahai para pemuda barangsiapa diantara kalian yang telah mampu menikah, maka hendaklah ia segera menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih manjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu untuk itu, maka hendaklah berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu akan menjadi peredam syahwat baginya".
Memperbanyak puasa – terlebih lagi jika dilakukan secara berturut-turut seperti puasa Ramadhan- yang diiringi dengan pola makan yang sehat dan seimbang dapat menurunkan kadar hormon testoteron yang merupakan penggerak nafsu seks dalam diri seseorang, bahkan sampai setelah tiga hari berbuka. Setelah tiga hari berbuka, maka kadar hormon testoteron akan kembali meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa puasa juga dapat meningkatkan kesuburan pria sesudah berbuka.
[K. Inesh, Beitins, Thomas, Badger et al (1981) Reproductive Function during Faasting -Men.J. of clin endocrin and Metabol. 53: 258 – 266]
(Disadur dari makalah berbahasa Arab : من أوجه الإعجاز العلمي في الصيام ، د. عبد الجواد الصاوي باحث بهيئة الإعجاز العلمي Dan buku 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Kebenaran Alqur'an Bahwa Seluruh Makhluq Adalah Berpasangan
Manusia, hewan, burung dan makhluq hidup lainnya, kemudian juga pepohonan, tanaman, benda padat, air, sinar cahaya, semuanya telah terbukti secara ilmiyah bahwa semuanya berpasangan. Semuanya diciptakan dari sesuatu dibarengi dengan lawan jenisnya atau yang menyempurnakannya.
Realitas ini telah dibuktikan oleh Alqur'an al – Karim dimana Allah telah menyebutkan bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu dengan berpasangan.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
وَمِن كُلِّ شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
”Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah”. (ad – Dzariyaat : 49)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata : “ Firman Allah : “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan ” maksudnya : seluruh makhluq adalah berpasang – pasangan ; langit dan bumi, malam dan siang, matahari dan bulan, darat dan laut, terang dan gelap, iman dan kufur, mati dan hidup, sengsara dan bahagia, surga dan neraka, sampai juga hewan dan tanaman, manusia dan jin, lelaki dan perempuan. Oleh karena itu Allah berfirman : “supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” maksudnya : agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya pencipta itu adalah satu yang tidak ada sekutu baginya”. ( Tafsir Ibnu Katsir : 4/303 )
Ibnu Katsir rahimahullah telah menyebutkan bahwa ayat tadi mencakup seluruh makhluq. Penyebutan contoh dari beliau hanyalah mahkluq berpasangan yang bisa terlihat yang dikenal pada zaman itu, sedangkan maksud ayat dari segi lafadznya lebih umum dari penyebutan contoh beliau, rahimahullah.
Maka ayat ini menunjukkan bahwa Allah 'Azza Wajalla menciptakan seluruh makhluq di alam semesta ini dengan berpasang – pasangan. Itu mencakup seluruh yang ada, baik benda hidup, benda mati, benda elektrikal dan yang lainnya, baik yang telah diketahui oleh manusia ataupun yang belum.
Hal inilah yang dicapai oleh pengetahuan manusia saat ini. Berpasangannya makhluq hidup dan tanaman hampir seluruh manusia pada waktu sekarang telah mengetahuinya. Adapun berpasangannya benda –benda dan sinar cahaya, telah ditemukan di awal – awal abad keduapuluh dan penelitian – penelitian selanjutnya menetapkan realitas ini.
Seorang ilmuwan Amerika, Karel Anderson, telah sampai pada kesimpulan dari penelitiannya bahwa sinar kosmik terbentuk dari berbagai unsur. Dan seorang ilmuwan fisika dari Inggris, Paul Dirac, pada tahun 1928 telah berkesimpulan bahwa atom – atom mencakup dua unsur yang saling berlawanan.Setelah itu ada dua orang ilmuwan Inggris yang mengumpulkan dua eksperimen tadi dan berakhir dengan penetapan dua teori itu, yaitu bahwa benda – benda dan sinar cahaya terbentuk dengan berpasangan.
Jadi, Alqur'an telah menetapkan bahwa seluruh yang ada ini ada dengan berpasangan, dan itulah yang disimpulkan oleh manusia sekarang melalui berbagai eksperimen.
Dan lihatlah pada aliran listik, dia terbentuk dari dua arus : positif ( plus ) dan negatif (min ), apabila keduanya bertemu maka akan menghasilkan energi atau cahaya.
Yah begitulah. Setiap kali pengetahuan manusia mengalami kemajuan, terlihatl jelaslah baginya bahwa Alqur'an al – Karim adalah perkataan Sang Pencipta 'Azza Wajalla. Wallahu A'lam
(Abu Maryam, diambil dari kitab Dalailul Islam oleh : Dr.Ahmad ibn Sa’ad al-Ghomidi)
Kebenaran Alqur'an Tentang Tiga Kegelapan yang Menyelimuti Janin
Allah 'Azza Wajalla berfirman :
خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ اْلأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِّن بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلاَثٍ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isteriya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak.Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Rabb kamu, Rabb yang mempunyai kerajaan.Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan”. ( Az -Zumar : 6 )
Allah menjelaskan bahwa Dia memindahkan manusia (waktu penciptaan) di dalam perut ibunya fase demi fase. Dan Dia juga menjelaskan bahwa janin di selimuti tiga kegelapan, yaitu tiga dinding penghalang antara dia dengan cahaya.
Pemaparan ini sangat teliti, tepat dan akurat serta penggambaran yang sangat sesuai dengan kondisi janin. Karena janin di dalam perut mempunyai tiga macam lapisan penutup, yaitu :
- Pertama : lapisan luar, yaitu dinding perut
- Kedua : lapisan di bawah dinding perut yaitu dinding rahim
- Ketiga : lapisan yang ada di sekitar tubuh janin yaitu lapisan ari – ari (tembuni)
Lapisan penutup yang menyelimuti janin tidaklah dua ataupun empat lapis, tetapi benar –benar tiga lapis.Pemaparan posisi janin secara akurat ini, tidak dimungkinkan tergambar oleh manusia zaman dahulu secara mendetail, kalau mereka tidak punya alat – alat canggih yang bisa meneropong bagian dalam perut wanita.
Imam Thabari rahimahullah menjelaskan :
”Firman Allah Ta’ala : “dalam tiga kegelapan” maksudnya : dalam kegelapan perut, kegelapan rahim dan kegelapan lapisan ari – ari. (Tafsir Thabari : 33/124)
Dan pada saat ilmu kedokteran mengalami kemajuan dan dibuatnya alat – alat canggih yang bisa meneropong dan menggambar bagian dalam perut wanita, maka manusia menjadi mengerti akan realita ini dari alat – alat canggih tadi.
Salah seorang ahli dan pakar bidang anatomi dan embrio telah ditanya tentang hal ini, dan diberitahu apa yang disebutkan Alqur'an tentang fase – fase yang dilalui janin dan adanya tiga kegelapan. Diapun terperangah dengan berita ini, dimana manusia tidaklah sampai pada pengetahuan ini dengan penelitian dan kesungguhannya kecuali pada zaman modern ini.
Dia berkata : “Jelas bagi saya bahwa sesungguhnya dalil – dalil ini, memang benar – benar datang untuk Muhammad dari Allah, karena semua pengetahuan ini hanya ditemukan pada zaman sekarang saja setelah berabad – abad lalu. Dan ini meyakinkan saya bahwa Muhammad benar – benar Rasul Allah”.
Maka yang sebelumya ia kafir, dengan izin Allah maka diapun masuk Islam. Dia adalah : Professor Keith L Moore : seorang guru besar bidang ilmu anatomi dan embrio di Universitas Toronto, Kanada, mengajar di beberapa universitas dan ketua di beberapa organisasi.
Ini menguatkan bahwa seluruh pengetahuan ini bukanlah datang dari manusia, tapi datang dari Tuhan manusia.
(Abu Maryam, diambil dari kitab Dalailul Islam oleh : Dr.Ahmad ibn Sa’ad al-Ghomidi)
Kaya Dengan Menikah
Lebih dari 1400 tahun yang lalu telah turun ayat :
(وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ)
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. ( An-nur : 32 )
Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan dapat menjadi penyebab kekayaan berdasarkan firman Allah :
“Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”
Tetapi sebagian orang jahiliyah dahulu, karena mereka takut miskin, mereka membunuh dan atau mengubur anak-anak gadis mereka.
Oleh karena itu turunlah firman Allah ta’ala :
(وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا)
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”. ( Al-Israa : 31 )
Maka dalam ayat ini terdapat jaminan dari Allah tentang rizki anak dan orangtua.
Sangat wajar bahwa kita semenjak dahulu tidak tahu bahwa ayat ini menyimpan satu mukjizat ilmu, karena seorang yang beriman dia beriman dan yakin kepada kebenaran ayat ini dan tidak ragu bahwa Allah Allah mampu memberi rizki untuknya. Tapi orang yang lemah imannya akan bertanya – tanya : “Darimana Allah memberi saya rizki ?”, Kapan dan bagaimana ?” Dan adapun para ateis, mereka tidaklah percaya dan tidak yakin dengan ayat ini, yang ia percayai adalah bahwa pernikahan atau anak-anak merupakan masalah ekonomi. Oleh karena itu kita dapati bahwa orang-orang barat sangat bersandar dengan doktrin ini dan membatasi keturunan dengan satu atau maksimal dua anak saja. Tapi, tak seorang pun membayangkan dan berfikiran bahwa dengan hanya sekedar menikah, bahwa itu sudah menjadi sarana untuk menambah pendapatan dan penghasilan.
Majalah Time Amerika baru-baru ini melakukan penelitian di Ohio State University, yang menunjukkan bahwa orang – orang yang telah menikah dan punya anak, pendapatan mereka naik sebesar 16 persen per tahun, berbeda dengan orang – orang yang belum menikah dimana pendapatan mereka hanya naik 8 persen pertahun. Dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa manfaat dari perkawinan tidak terbatas hanya pada manfaat yang diketahui sebelumnya dan yang berhubungan dengan rasa ketentraman, tetapi juga untuk pengurangan jumlah kemiskinan di masyarakat.
Dua orang peneliti, yaitu Maria Kanchin, peneliti dari University of Wisconsin, dan Deborah Reed, direktur penelitian di Pusat Penelitian Politik Matematika, telah melakukan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam buku "Perubahan Kemiskinan Perubahan Politik", yang membahas tentang rendahnya angka perkawinan dan tingginya tingkat perceraian serta dampaknya terhadap tingkat kemiskinan. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan di Amerika Serikat akan naik 2,6 persen karena tingginya kasus perceraian, disamping juga kedua peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa wanita yang sudah menikah memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan untuk menambah pendapatan daripada yang belum menikah. Studi juga menunjukkan bahwa kehadiran suami atau istri di rumah, bisa menambah semangat keduanya, yang menyebabkan produktivitas yang lebih besar bagi mereka dan dengan demikian meningkatkan pendapatan dari pekerjaan mereka.
Penelitian ini menyarankan penyediaan tempat untuk penitipan anak-anak di lingkungan kerja, yang mana hal ini akan mendorong perempuan yang belum menikah untuk melakukan metode dan langkah ini, tanpa khawatir terhadap anak-anak mereka, atau menganggap bahwa anak – anak mereka sebagai hambatan bagi perkembangan karir mereka.
Saudara Tercinta Ini menunjukkan bahwa pernikahan adalah sarana untuk meningkatkan pendapatan, dan ini fakta ilmiah dan bukan hanya omong kosong! Dari sini kita bisa menyadari bahwa ayat yang mulia ini mengandung sebuah mukjizat ilmu. Siapakah gerangan yang mengabarkan kepada Nabi bahwa nikah bisa menjadi penyebab seseorang menjadi kaya ? Dialah Allah yang telah berfirman :
إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ
“Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.”. ( An-nur : 32 )
Oleh karena itu, Nabi mengingkari orang yang ingin terus membujang dan tidak menikah seraya beliau bersabda :
(النكاح من سنتي فمن لم يعمل بسنَّتي فليس مني) [السلسلة الصحيحة للألباني]
“Nikah termasuk Sunnahku, barangsiapa yang tidak melaksanakan Sunnahku maka bukanlah termasuk golonganku” ( Silsilah Shahihah oleh Albani )
Dan sungguh suatu Sunnah Nabi akan terus berjalan seperti ini; setelah para pembangkang menyangkalnya, maka kita dapati para orang – orang berilmu dari mereka malah mendukungnya. Menandakan apakah ini ? Sungguh ini menandakan bahwa Nabi Muhammad berada dalam kebenaran. Masihkah para pembangkang membuat – buat keragukan pada Sunnah Nabi ini yang suci ini ?
( Diterjemahkan dari tulisan Abdud Da’im al-Kahil di situs www.kaheel7.com )
Mukjizat Alqur’an Tentang Janin dan Penciptaan Manusia
Alqur’an telah berbicara tentang pertumbuhan janin di dalam perut ibu fase demi fase, padahal janin dan pertumbuhannya tidaklah terlihat dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan hanya dengan duga dan kira. Dulu orang mengira bahwa janin itu sudah terbentuk bayi dengan sempurna dari awal, lalu tumbuh sedikit demi sedikit sampai berumur sembilan bulan kemudian dilahirkan. Mereka tidak mengetahui kalau janin melewati beberapa fase sebagaimana yang diuraikan oleh Alqur’an. Mereka baru mengetahuinya setelah turun Alqur’an al-Karim.
Setelah manusia menemukan alat – alat pemeriksaan modern, barulah mereka bisa melihat dan mempotret fase – fase pertumbuhan janin di dalam perut. Hasilnya sangatlah mencengangkan orang – orang di luar Islam, karena sesuai dengan apa yang di sebutkan Alqur’an al-Karim. Berikut ini untaian ayat – ayat Allah yang berbicara tentang kebenaran ini:
Allah ta’ala berfirman :
ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ . الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ . ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ .
“Yang demikian itu ialah Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). (assajdah :6 – 8)
Allah ta’ala juga berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al-Muminun :14)
Alqur’an telah menyebutkan enam fase terbentuknya janin, yaitu :
* Fase Pertama : Awal Penciptaan dari Sulalah ( Saripati Mani)
Alqur’an menguraikan bahwa janin tidaklah diciptakan dari seluruh mani (sperma) yang keluar dari seorang laki – laki, tapi hanya dari bagian kecilnya saja. Ini baru diketahui oleh manusia sekarang melalui penelitian – penelitian. Orang dahulu mengira manusia diciptakan dari semua mani. Tapi Allah Ta’ala menjelaskan hal yang berbeda dengan yang mereka kira. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah”
Ibnu Mandzur rahimahullah menjelaskan : “Kata السَلُّ( dimana kata Sulalah berasal dari kata ini) artinya mencabut sesuatu dan mengeluarkannya ( untuk memisahkan) dengan lembut.( Lisanul ‘Arob 11/338)
Imam Assyaukani rahimahullah berkata : “ (جَعَلَ نَسْلَه) arti Naslahu adalah Dzurriyyatahu ( keturunannya), Dzurriyah ( keturunan) disebut Sulalah karena dia memisahkan diri dari asal (pokoknya)” ( Fathul Qodir : 4/ 355)
Dan Imam Arrozie rahimahullah berkata : ” Firman Allah Ta’ala ( ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ ) menurut tafsir yang pertama jelas, karena Adam asalnya dahulu dari tanah, dan keturunannya dari saripati air yang hina yaitu nutfah ( air mani )”
Dan Ibnu ‘Aasyur berkata :” Kata النسل) ) artinya anak – anak dan keturunan, dinamakan Nasl karena dia memisahkan diri, yaitu memisahkan diri dari asalnya (pokoknya)”.
Nutfah atau mani ( yang dengannya terbentuk janin) dinamakan Sulalah sebagaimana tersebut dalam ayat karena dia terpisah dari laki-laki. Maka firman Allah : (مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ) adalah penjelasan dari kata (سُلَالَةٍ) dan huruf (مِنْ) adalah huruf bayaniyyah (penjelas). Jadi Sulalah adalah air yang hina ( yaitu mani) Inilah hal yang jelas dan sudah diketahui banyak orang.
Tapi pada ayat di atas mengisyaratkan suatu pengetehuan yang hanya diketahui pada zaman sekarang bahwa terbentuknya janin tergantung pada Nutfah.Adapun yang selain Nutfah, maka itu hanyalah sisa. Maka Sulalah yang terbentuk dari mani itulah yang disebut Nasl (bakal keturunan) bukan seluruh mani.
Dan menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma.
Dan kata “ Sulalah “ adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
Tidaklah diragukan lagi, semua ini menguatkan bahwa perkataan ini (Alqur’an) bukanlah perkataan manusia, tapi perkataan Tuhan manusia, karena realita seperti ini hanya baru diketahui oleh manusia sekarang, pada waktu alat-alat ilmu kedokteran sudah modern. Wallahu A’lam
( Abu Maryam, dari kitab : Dalailul Islam oleh Ahmad Ibn Sa’ad al-Ghomidi dengan sedikit perubahan)
* Fase Kedua : Fase ‘Alaqoh ( Segumpal Darah )
Allah berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً
“ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh )” ( al- Mukminun :14 )
‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ).
Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.
Tidaklah diragukan lagi bahwa hal seperti ini tidak mungkin diketahui manusia dengan sendirinya tanpa menggunakan alat. Ini menguatkan bahwa Alqur'an bukan buatan manusia, tapi Dia berasal dari Pencipta manusia yang mengetahui yang samar dan tersembunyi.
Ibnu Mandzur rahimahullah berkata : “ ‘Alaqoh adalah binatang kecil yang ada di air yang menghisap darah, jamaknya ‘Alaq” dan berkata juga :” Binatang merah kecil, ada di air, terkadang menempel di badan dan menghisap darah” ( Lisanul ‘Arab : 10/261 )
Fairuz Abadi rahimahullah berkata :” ‘Alaqoh adalah binatang kecil yang berada di air yang menghisap darah”. ( al-Qamus al-Muhith :1/1175 )
Perkataan para Ahli tafsir terdahulu semuanya sama dan tidak keluar dari penafsiran ahli bahasa. Adapun sebagian Ahli tafsir zaman sekarang telah mengisyaratkan apa yang sesuai dengan penemuan – penemuan di zaman sekarang.
Ibnu ‘Asyuur , ahli tafsir masa kini berkata : ”Termasuk dari Mukjizat Alqur'an tentang keilmuan adalah penamaan janin fase ini dengan nama ‘Alaqoh. Itu adalah penamaan yang sangat bagus dan serasi, karena telah diteliti bahwa bagian kecil yang terbentuk dari Nuthfah (yaitu ‘Alaqoh ) dia punya daya hisap yang kuat yang menghisap darah dari ibu, karena dia menempel di urat – urat yang ada di rahim ibu, dimana darah disuplai kepadanya. Dan ‘Alaqoh adalah segumpal darah yang membeku ”. ( at-Tahrir wat Tanwir 1/2821 )
* Fase Ketiga : Fase Mudghah ( Segumpal Daging )
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً
“ Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging” ( al- Mukminun :14 )
Mudghah adalah seukuran apa yang ditelan oleh mulut seseorang. Kalau seseorang mengambil sepotong adonan kue, kemudian ia gigit dengan mulutnya dan diletakkan di depannya dan diambil gambarnya, lalu ia mengambil gambar janin pada fase Mudghah dan diletakkan di sampingnya, pastilah dia tidak bisa membedakan antara keduanya. Bahkan bekas gigitan pada adonan persis seperti Mudghah pada janin.
Penggambaran janin pada fase ini dengan Mudghah, dan bahwa dia mirip dengan sepotong adonan dengan sangat akurat, dan tidak mampunya manusia menggambarkan hal ini tanpa alat, ini menguatkan bahwa Alqur'an bukan buatan manusia, tapi dari Tuhan Pecipta manusia.
* Fase Keempat : Muncul dan Tumbuhnya Tulang
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
“Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang” ( al- Mukminun :14 )
Par ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotography.Ini menguatkan bahwa Alqur'an bukan buatan manusia, tapi datang dari Tuhan Pecipta manusia.
* Fase Kelima : Pembungkusan Tulang Dengan Daging
فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا
“Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging”( al- Mukminun :14 )
Allah Ta'ala menjelaskan bahwa Dia membungkus tulang dengan daging. Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Ini mungkin bisa jelas kalau kita lihat orang membangun rumah dengan beton dan besi. Dia mulai dengan meletakkan besi, kemudian ia tuangkan beton ke besi itu, maka tersusunlah beton itu di atas besi.
* Fase Keenam : Perubahan Janin ke Bentuk yang Lain
Allah Ta'ala berfirman :
ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا ءَاخَرَ
“Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain” ( al- Mukminun :14 )
Di sini ada sesuatu yang unik sekali yang tidak diketahui kecuali dengan alat photograpy zaman sekarang. Para ahli dan spesialis janin menemukan dengan alat tersebut bahwa janin – janin hewan bentuknya bengkok secara terus – menerus sampai waktu kelahiran, dan bentuk seperti ini akan terus ia bawa dalam hidupnya, kecuali manusia. Karena manusia, setelah sempurna bentuknya pasca fase pembungkusan tulang dengan otot, dia akan lurus punggungnya dimana sebelumya bengkok bagaikan bulan sabit.
Dr. Ahmad Hamid Ahmad berkata : “ Bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter”
Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah : bahwa bentuk tulang berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.
Dari sini jelaslah detailnya firman Allah Subhanahu Wata'ala :
ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا ءَاخَرَ
“Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain”
Dan ini menguatkan bahwa Alqur'an benar – benar dari Allah Subhanahu Wata'ala.
Adapun para Ulama tafsir terdahulu, tafsir mereka tentang ayat ini berbeda – beda. Ini diringkas oleh Imam al-Qurtubi rahimahullah, beliau menjelaskan : “ Orang – orang berbeda pendapat tentang arti “Kholqon akhor ( makhluk yang berbentuk lain )” Ibnu Abbas, as-Sya’bi, Abul ‘Aliyah, ad-Dhahhaq dan Ibnu Zaid rahimahumullah berpendapat : “yaitu peniupan ruh kadalam janin yang sebelumnya adalah benda mati”. Riwayat lain dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhu :”yaitu keluarnya janin kedunia”. Qotadah rahimahullah berpendapat :” yaitu beda tumbuh rambutnya” Ad-Dhahhaq rahimahullah dalam riwayat lain berpendapat :” Keluarnya gigi dan tumbuhnya rambut” Mujahid rahimahullah berpendapat :”Sempurna masa mudanya” dan ini diriwayatkan dari Ibnu Umar radiyallahu 'anhu.
Tapi yang benar bahwa maksudnya adalah umum untuk ini dan itu, baik berfikir memahami, berlatih, belajar smpai dia mati” ( Tafsir Qurtubi 12/108 )
Penyebab berbedanya tafsir ulama dahulu dengan tafsir sekarang adalah bahwa ulama dahulu mereka bersandar kepada makna bahasa yang menunjukkan tentang hal yang ghaib. Dan itulah kemampuan mereka. Adapun zaman sekarang, mereka bersandar kepada makna bahasa beserta meneliti sesuatu yang dibahas oleh ayat. Maka terbukalah kekayaan yang terkandung di dalam Alqur'an yang bisa menguatkan bahwa Dia benar dari Allah Subhanahu Wata'ala. Wallahu A’lam
( Abu Maryam, diambil dari kitab Dalailul Islam oleh : Dr.Ahmad ibn Sa’ad al-Ghomidi )
Keajaiban Buah Zaitun dan Minyaknya
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, enam belas ahli dari ahli-ahli kedokteran ternama berkumpul di kota Roma. Dalam laporannya, mereka mengukuhkan bahwa mengkonsumsi minyak Zaitun dapat membantu mencegah penyakit pembuluh nadi, peningkatan kolesterol darah, peningkatan tekanan darah, penyakit gula, dan kegemukan, sebagaimana minyak zaitun juga dapat mencegah sebagian jenis kanker. Para ahli kedokteran menjelaskan manfaat apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits berikut ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُوا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ، فَإِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ
"Makanlah buah zaitun dan berminyak rambutlah dengannya. Karena sungguh buah zaitun keluar dari pohon yng berkah". (HR.Ahmad dan at-Tirmidzi, dan at-Tirmidzi berkata, "hadits ini hadits hasan")
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Langit dan Bumi Bersatu?
Para astoronom menyatakan bahwa pada awalnya langit dan bumi saling melekat menjadi satu, kemudian masing-masing berpisah dari yang lain. Penemuan ini dinamakan dengan teori Ledakan Dahsyat (big bang) yang berbunyi, "pada mulanya alam berbentuk timbunan gas yang sangat tebal, berkilau dan sangat panas. Kemudian, akibat pengaruh tekanan dahsyat yang datang dari suhu panasnya yang sangat tinggi, maka terjadilah ledakan dahsyat yang meledakkan timbunan gas tadi dan melemparkan kepingan-kepingannya ke seluruh penjuru. Bersama berjalannya waktu, maka terbentuklah planet-planet dan bintang-bintang".
Pada tahun 1989 Masehi, Satelit Antariksa Amerika (NASA) mengirim data-data yang mengokohkan teori Ledakan Dahsyat. Dan sebelumnya pada tahun 1986 Masehi, Stasiun Antariksa Uni Soviet juga mengirimkan data-data yang mengokohkan teori ledakan dahsyat ini. Penemuan ini baru dilihat oleh orang-orang kafir pada masa kita sekarang ini, sementara Allah telah memberitakannya di dalam al-Qur`an al-Karim bahwa orang-orang kafir akan menyaksikan pengetahuan ini. Allah ta'ala berfirman dalam surat al-Anbiya`,
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya". (Al-Anbiya`: 30)
Dalam tafsir al-Qur`an disebutkan, kata رَتْقًاmaksudnya: melekat (padu).
(100 Mukjizat Islam, Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Kota Mekah Sebagai Pusat Bumi
Penemuan ilmiah modern yang disosialisasikan pada bulan Januari tahun 1977 menyatakan bahwa sesungguhnya kota Mekah al-Mukarramah merupakan pusat daerah kering dunia dan bahwa kota Mekah juga terletak di tengah-tengah dunia (pusat bumi).
Untuk sampai kepada penemuan baru ini, diperlukan penelitian ilmiah selama bertahun-tahun. Ini merupakan hikmah Allah untuk memilih kota Mekah sebagai tempat Baitullah al-Haram (Ka'bah) dan sebagai kiblat umat Islam.
Allah ta'ala berfirman,
سَنُرِيهِمْ آَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar". (Fushshilat: 53)
Juga Allah ta'ala berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
"Kalau kiranya al-Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya". (An-Nisa`: 82)
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia di Balik Perintah Tidur di Atas Sisi Tubuh Sebelah Kanan
Dari al-Barra` bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
"Apabila kamu hendak tidur, berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan!" (Muttafaq ‘alaihi)
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengarahkan manusia agar tidur berbaring di atas sisi sebelah kanan tubuhnya. Kemudian (setelah sekian abad berlalu), ilmu pengetahuan datang mengungkap manfaat-manfaat di balik perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut.
Majalah Times mempublikasikan hasil kajian yang menunjukkan peningkatan angka kematian pada anak-anak yang tidur telungkup di atas perut mereka. Seorang peneliti berkebangsaan Australia memperhatikan adanya peningkatan angka kematian pada anak-anak ketika mereka tidur telungkup di atas perut mereka.
Adapun tidur terlentang di atas punggung, maka tidur seperti ini menyebabkan pernafasan mulut. Sementara tidur berbaring di atas sisi tubuh sebelah kiri, juga tidak dapat diterima, karena pada posisi tidur seperti ini, jantung berada di bawah tekanan paru-paru kanan yang lebih besar dari paru-paru kiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa posisi tidur berbaring di atas sisi sebelah kanan tubuh adalah posisi tidur yang benar. (Sumber : 100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Kami Kurangi Daerah-daerah Itu (Sedikit Demi Sedikit) dari Tepi-tepinya
Ilmu pengetahuan modern datang untuk mengukuhkan bahwa bumi terus menyusut secara berkelanjutan di seluruh penjuru dan sudutnya. Yang menjadi sebab penyusutan ini adalah keluarnya berjuta-juta ton material bumi dalam bentuk gas, uap, benda cair dan padat dari mulut-mulut gunung-gunung berapi secara terus-menerus sehingga berdampak pada penyusutan bumi secara terus-menerus. Proses penyusutan bumi terus berkelanjutan sampai sekarang ini, dan Allah telah memberitakannya dalam al-Qur`an, dimana al-Haq Allah tabaraka wa ta'ala berfirman,
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الْأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا وَاللَّهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendakNya), tidak ada yang dapat menolak ketetapanNya; dan Dia-lah yang Maha cepat hisabNya". (Ar-Ra'du: 41)
(100 Mukjizat Islam, karya : Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Tanda Dekatnya Kiamat : Marak dan Tersebarnya Karya Tulis
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ تَسْلِيمَ الْخَاصَّةِ وَفُشُوَّ التِّجَارَةِ وَقَطْعَ الْأَرْحَامِ وَشَهَادَةَ الزُّورِ وَكِتْمَانَ شَهَادَةِ الْحَقِّ وَظُهُورَ الْقَلَمِ
"Sesungguhnya pengkhususan salam hanya untuk orang-orang tertentu saja, maraknya perdagangan, (banyaknya) pemutusan tali silaturahmi, (banyaknya) persaksian palsu, (banyaknya) penyembunyian persaksian yang benar dan bermunculannya pena (tersebarnya karya tulis) akan terjadi menjelang terjadinya hari kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
Saat ini kita saksikan bersama pena (karya tulis) semakin marak, ilmu pengetahuan dan buku-buku tersebar luas melalui percetakan-percetakan, alat-alat fotokopi dan yang semisalnya. Tidakkah ini semua menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak berbicara dengan hawa nafsu semata, melainkan dengan wahyu yang diwahyukan kepadanya?
(100 Mukjizat Islam, Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Parfum Wanita dan Zina
Ilmu anatomi tubuh telah berbicara tentang indra penciuman. Indra penciuman manusia disusun secara pararel dengan organ syahwat. Sehingga apabila seorang lelaki atau perempuan mencium wangi parfum, ia mengalir di urat-urat syaraf syahwat.
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam an-Nasa`i disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِقَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
"Wanita mana saja yang memakai wewangian, kemudian ia (sengaja) melewati sekelompok laki-laki agar mereka mencium wanginya, maka dia adalah pezina".
Dapat dipahami dari hadits ini bahwa parfum membangkitkan syahwat.
(100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Hikmah Larangan Berjabat Tangan dengan Wanita Bukan Mahram
Ilmu anatomi tubuh manusia menyebutkan bahwa apabila tubuh laki-laki bersentuhan dengan tubuh wanita, akan mengalir diantara keduanya 'sambungan' yang dapat membangkitkan syahwat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan bahwa sentuhan laki-laki terhadap tubuh wanita dapat membangkitkan syahwat. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Imam Ahmad dan lainnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau pernah bersabda,
إِنِّى لاَ أُصَافِحُ النِّسَاءَ ، إِنَّمَا قَوْلِى لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِى لاِمْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ أَوْ مِثْلِ قَوْلِى لاِمْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
"Sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita (yang buhan mahram). Dan sesungguhnya perkataanku kepada seratus orang wanita sama seperti perkataanku kepada seorang wanita". (Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dan syaikh al-Arna’uth)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Tambahan:
Hadits Ma’qil bin Yasar radhyiallahu ‘anhu :
لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ
“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR. Ar-Ruyany dalam Musnadnya no.1282, Ath-Thobrany 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqy dalam Syu’abul Iman no. 4544 dan dishohihkan oleh syeikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah no. 226)
Urutan Madu Terbaik
Para ilmuwan telah berhasil melakukan penelitian tentang jenis-jenis madu yang terbaik. Mereka menyimpulkan bahwa jenis madu yang terbaik adalah jenis madu yang diambil dari gunung, kemudian pada urutan berikutnya yang adalah jenis madu yang diambil dari kayu, kemudian setelahnya adalah jenis madu yang diambil dari perumahan manusia. Hal ini selaras dengan urutan yang telah disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat an-Nahl ayat 68.
Allah ta'ala berfirman,
وأوحى ربك إلى النحل أن اتخذي من الجبال بيوتاً ومن الشجر ومما يعرشون
"Dan Rabb-mu telah mewahyukan kepada lebah, 'buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia'." (An-Nahl: 68)
(100 Mukjizat Islam, Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Kehendak dan Keinginan Manusia
Salah seorang ahli terkemuka dunia dalam bidang anatomi otak, Dr. Moore berkata, "Telah pasti bagi kami, bahwa lokasi yang menggambarkan kejujuran dan kedustaan dalam tubuh manusia terletak pada bagian depan kepala (ubun-ubun). Seandainya bagian otak ini dihilangkan (dari dalam kepala seseorang), maka ia tidak akan lagi memiliki kehendak".
Penemuan ini telah diberitakan Allah Subhaanahu wata'ala kepada kita, bahwa bagian depan kepalalah yang berdusta. Allah Subhaanahu wata'ala berfirman dalam surat al-'Alaq,
كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ (15) نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka". (Al-'Alaq: 15-16)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Bahaya Ikhtilat
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dalam kedua kitab Shahih mereka dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pernah bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
"Janganlah salah seorang lelaki berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita kecuali apabila wanita tersebut didampingi oleh mahramnya".
Dr. Alex Carlyle berkata, "Pada saat hasrat seks mengalir dalam diri seorang manusia, tubuhnya akan mengeluarkan semacam zat yang menyerap dalam darah menuju otak dan (seolah-olah) membiusnya, sehingga ia tidak mampu lagi berfikir secara jernih".
Oleh sebab itu, para penyeru ikhtilat (campur baur antara pria dan wanita), mereka tidak lagi diarahkan oleh akal mereka, akan tetapi mereka diarahkan oleh syahwatnya.
Presiden Amerika yang telah mangkat (Kennedy) berkata, "Pada setiap tujuh pemuda yang mendaftarkan diri sebagai prajurit ditemukan enam orang diantara mereka yang tidak baik, dikarenakan syahwat telah merusak kelayakan kesehatan jasmani dan psikologi mereka".
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia Di Balik Ayat ke-56 dari Surat an-Nisa’
Para ahli anatomi menyebutkan, bahwa indra peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Mereka mengatakan, andaikan kulit telah terbakar, maka tubuh tidak akan merasakan sakit.
Ketika menggambarkan penduduk neraka, Allah ta'ala mengabarkan kita bahwa kulitlah yang merasakan sakit. Allah ta'ala berfirman dalam surat an-Nisa`,
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ
"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab". (An-Nisa`: 56)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Ombak di Bawah Ombak
Para ilmuwan (ahli kelautan) menyatakan bahwa kedalaman laut yang sedang adalah sekitar 4 km. Di kedalaman ini, dasar samudera gelap, tidak dapat ditembus oleh sinar sama sekali. Sinar matahari akan lebur dan tertolak keluar pada tingkat kedalaman ini.
Pada mulanya, para ilmuwan tidaklah mengenal ombak kecuali ombak yang ada di permukaan laut. Barulah pada tahun 1955 M para ilmuwan menemukan bahwa ada ombak lain di dasar laut pada kedalaman 1000 m. Ombak ini lebih besar dari ombak yang ada di permukaan laut dengan perbandingan mencapai ratusan kali lipat dalam panjang dan tinggi gelombangnya. Penemuan ini selaras dengan yang diberitakan oleh Allah dalam ayat berikut ini. Allah ta'ala berfirman,
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun". (An-Nur: 40)
(100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia di Balik Khitan
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dalam dua kitab Shahih mereka, sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الِاخْتِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ
"Lima perkara yang termasuk fithrah: khitan, mencukur bulu kemaluan, merapikan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak".
Disebutkan dalam Majalah Kedokteran Inggris bahwa kanker penis sangat jarang terjadi di negeri-negeri Islam, salah satu sebabnya adalah karena khitan dilakukan terhadap penduduknya ketika mereka masih kanak-kanak. Diantara faktor pendorong terjadinya kanker penis adalah peradangan pucuk zakar. Khitan merupakan sarana untuk mengantisipasi terjadinya kanker penis.
Penemuan ini memperlihatkan kepada dunia bahwa ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah yang terbaik bagi manusia.
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Mengapa Harus Dicampur dengan Tanah?
Para ilmuwan di masa modern telah melakukan penelitian terhadap tanah untuk mengetahui kuman-kuman yang ada padanya. Mereka menyimpulkan bahwa tanah memiliki keistimewaan membunuh kuman-kuman yang berbahaya. Dan Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam telah mengisyaratkan bahwa tanah memiliki kekuatan membunuh kuman dalam hadits berikut ini.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia pernah berkata, “Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam pernah bersabda,
طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ
"Cara untuk mensucikan bejana salah seorang diantara kalian apabila dijilat anjing adalah dengan mencuci bejana tersebut tujuh kali; Pencucian yang pertama kalinya dicampur dengan tanah". (HR. Muslim)
(100 Mukjizat Islam, Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Hikmah Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Ilmu kedokteran modern mengungkapkan bahwa minum dalam keadaan berdiri menyebabkan air yang mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung kendor dan menjadikan pencernaan sulit. Sebagaimana terus-menerus makan dan minum sambil berdiri dapat menimbulkan luka pada dinding lambung. Penemuan ini menjelaskan kepada manusia bahaya yang telah diperingatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut ini.
عن أنس - رضي الله عنه - ، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ : ذَلِكَ أَشَرُّ - أَوْ أخْبَثُ - رواه مسلم
Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam : Sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri”. Qatadah (seorang tabi’in) berkata : “Kami bertanya kepada Anas, “Bagaimana dengan makan sambil berdiri?” Anas menjawab, "Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk." (HR. Muslim)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia Sunnah-sunnah Fitrah
Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya. Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ
"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja`(membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu) (HR. Muslim)
Khamr = Penyakit
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam telah mengingatkan manusia akan bahaya khamr (minuman keras). Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Wa`il al-Hadhrami,
أَنَّ طَارِقَ بْنَ سُوَيْدٍ الْجُعْفِىَّ سَأَلَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الْخَمْرِ فَنَهَا أَوْ كَرِهَ أَنْ يَصْنَعَهَا . فَقَالَ إِنَّمَا أَصْنَعُهَا لِلدَّوَاءِ فَقَالَ « إِنَّهُ لَيْسَ بِدَوَاءٍ وَلَكِنَّهُ دَاءٌ »
Thariq bin Suwaid al-Ju'fi pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alahi wasallam tentang khamr, maka Nabi shallallahu 'alahi wasallam melarangnya untuk membuatnya atau beliau membenci hal itu. Thariq pun berkata, "Sesungguhnya saya membuatnya hanyalah untuk digunakan sebagai obat". Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, "Sesungguhnya khamr itu bukanlah obat, akan tetapi penyakit". (HR. Muslim)
Pada masa ini, data statistik kesehatan dunia menyatakan bahwa sebab-sebab kematian yang lahir akibat menkomsumsi khamr menempati posisi pertama pada banyak negeri di dunia. dr. Obri Louis menyatakan bahwa alkohol adalah racun tunggal yang diperkenankan beredar di dunia. Dikuatkan oleh dr. Brather dan rekan-rekannya, bahwa menkonsumsi satu gelas khamr dapat menyebabkan kematian sebagian sel otak.
Ilmu pengetahuan modern menetapkan bahwa khamr berpengaruh terhadap alat pencernaan, sel syaraf, seks, serta berpengaruh terhadap keturunan. Dia juga memiliki pengaruh terhadap hati. Adapun limpa, maka merupakan korban utama khamr. Lebih dari 200 ribu orang, setiap tahunnya mati di Inggris disebabkan oleh khamr.
Diantara Keajaiban Madu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan berita dalam al-Qur`an dengan wahyu dari Allah, bahwa madu mengandung obat. Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman,
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُون
"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan". (An-Nahl: 69)
Hasil beberapa penelitian mutakhir menunjukkan, bahwa madu mengandung obat bagi sebagian jenis penyakit dan mampu membunuh banyak macam kuman (mikroba), sehingga sangat bagus menggunakan madu sebagai obat, dan memberikan hasil yang baik pada banyak jenis penyakit. Seperti obat infeksi lambung, obat radang hati, obat anemia pada anak, obat luka nanah, obat dingin dan radang tenggorokan, obat keracunan alkohol, obat sakit perut dan diare.
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Keajaiban Habbatus Sauda'
Dalam sebuah hadits, Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha bertutur, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
( إن هذه الحبة السوداء شفاء من كل داء إلا من السام ) قلت : وما السام ؟ قال : ( الموت )
”Sesungguhnya habbah sauda` (jinten hitam) mengandung obat bagi semua jenis penyakit kecuali as-saam. Aisyah bertanya, "Apa itu as-saam?" Dijawab oleh beliau, "as-Saam adalah kematian". (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Telah dilakukan penelitian di Balai Penelitian Florida - Amerika Serikat pada habbah sauda`, dan hasil penelitian itu menunjukkan bahwa habbah sauda` mampu meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh. Habbah Sauda` juga terbukti memainkan peran penting dalam meningkatkan dan manambah kekuatan daya tahan tubuh manusia untuk melindungi dirinya melawan kuman serta bahan-bahan aktif yang berbahaya lainnya.
(100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia Siwak
Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu ia berkata, "Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker."
Dalam penemuan ini terdapat dua mukjizat bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mukjizat pertama, yaitu manfaat-manfaat yang tampak pada siwak. Dengan ini, berarti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang pertama yang memerintahkan melindungi mulut dari berbagai macam penyakit. Mukjizat kedua, yaitu bagaimana Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bisa mengetahui dari sekian juta jenis pohon-pohonan, bahwa pohon siwak (saludora persica) mengandung banyak manfaat bagi manusia?
Inilah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menganjurkan kita untuk bersiwak,
السواك مطهرة للفم مرضاة للرب
"Siwak adalah pembersih mulut dan sebab ridhanya Rabb". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular Menurut Sunnah Nabi
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alahi wasallam beliau bersabda,
إذا وقع الطاعون بأرض فلا تدخلوها ، وإذا وقع بأرض وأنتم فيها فلا تخرجوا منها
"Apabila tha'un (wabah penyakit menular) mewabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Dan apabila dia mewabah disuatu negeri yang kalian berada di dalamnya, maka jangan kalian keluar darinya". [HR Ahmad]
Para dokter spesialis kuman dan penyakit mengatakan, bahwa data hasil penelitian menunjukkan kepada kita, manakala penyakit tha'un mewabah di suatu negeri, maka sekitar 95% dari jumlah penduduknya akan terkena penyakit dan yang benar-benar akan terserang penyakit tersebut ada sekitar 20-30% dari jumlah penduduknya. Adapun sisanya, maka mereka adalah orang-orang yang membawa kuman akan tetapi zat kekebalan tubuhnya mampu mengalahkan kuman tersebut. Apabila mereka tetap tinggal di tempat tersebut, kesehatan mereka tidak akan terancam. Namun apabila seorang saja dari mereka keluar dari negeri tersebut, maka dia akan menularkan penyakitnya.
Langkah paling tepat untuk menanggulangi tersebarnya penyakit ini adalah dengan melakukan karantina kesehatan terhadap daerah yang terkena tha’un tersebut, yaitu dengan melarang penduduknya untuk keluar darinya dan melarang penduduk daerah lain yang tidak terkena wabah tha’un untuk memasukinya.
Rahasia 'Besi' Dalam al-Qur'an
Semua orang pasti kenal dengan benda satu ini karena sudah tidak asing lagi dan sudah demikian familiar dengannya. Ia termasuk barang tambang penting dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan dasar pembuatan alat tranportasi, kapal dan sebagainya. Ia bahkan merupakan salah satu nama surat dalam al-Qur’an, yaitu al-Hadid. Kenapa al-Qur’an berbicara tentang benda yang bernama ‘al-Hadid (besi)’? Adakah keunggulan yang dimilikinya?
Seorang ilmuwan terkenal yang menjadi pembicara dalam seminar ‘Mukjizat Ilmiah al-Qur’an al-Karim’, DR Strogh yang juga begitu tersohor di kalangan Badan Antariksa Amerika, NASA mengatakan, “Kami telah melakukan berbagai penelitian terhadap sejumlah barang tambang bumi dan sejumlah penelitian laboratorium. Namun hanya satu jenis barang tambang yang sangat membingungkan para ilmuan, yaitu besi. Dari sisi kapasitasnya, besi memiliki bentuk (struktur) yang unik. Agar elektron-elektron dan nitron-nitron dapat menyatu dalam unsur besi maka ia butuh energi yang luar biasa mencapai 4 kali lebih besar dari total energi yang ada di planet matahari kita.”
Ini berarti, tidak mungkin besi itu telah terbentuk saat berada di bumi. Pasti ada unsur aneh yang turun ke bumi dimana ia belum terbentuk di sana. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, “Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS.al-Hadid:25)
(SUMBER: situs berbahasa Arab tentang mukjizat ilmiah al-Qur’an dan as-Sunnah, seperti yang dinukilnya dari buku al-Adillah al-Maaddiyyah ‘Ala Wujuudillaah karya Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi)
Jangan Marah !
Ilmu kedokteran modern menemukan, bahwa ada banyak perubahan yang terjadi pada fisik manusia yang disebabkan oleh amarah. Amarah seseorang akan mempengaruhi kecepatan detak jantung, menyebabkan tekanan darah meningkat, menambah kadar gula dalam darah, membahayakan pembuluh jantung, serta membuka peluang datangnya penyakit-penyakit jantung yang mematikan.
Penemuan ini menjelaskan kepada kita, bahaya-bahaya yang dapat menimpa seseorang apabila ia melanggar wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam sebuah haditsnya, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa seseorang lelaki meminta wasiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata,
"Berilah aku wasiat !". Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, لا تغضب ! "jangan marah!" Lelaki tersebut mengulangi permintaannya beberapa kali, namun beliau shallallahu 'alaihi wasallam tetap mengatakan, "jangan marah!"
(100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Jazirah Arab Akan Kembali Hijau
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا
"Kiamat tidak akan terjadi sampai Bumi Arab kembali penuh dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai". [Hadits Riwayat Imam Muslim]
Banyak ahli geologi zaman ini mengisyaratkan, bahwa Jazirah Arab dahulu penuh dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai, dan sekarang sedang ada peralihan gerak timbunan es pada dua kutub bumi, utara dan selatan, menuju Jazirah Arab. Peralihan ini akan menyulap padang pasir menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai, karena membawa air dalam jumlah yang sangat banyak yang mampu mencukupi padang-padang pasir itu untuk berubah menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai. Dalam Konferensi Internasional Untuk Perlindungan Lingkungan Hidup yang diadakan di Thailand disebutkan, bahwa timbunan es di bagian utara Amerika Serikat akan mencair sekitar tahun 2030, yang demikian itu disebabkan karena timbunan es sedang beralih menuju Jazirah Arab. Dan tidak samar atas seorangpun bahwa saat ini telah diadakan konferensi-konferensi yang yang membahas tentang perubahan iklim.
Pertanyannya: siapakah yang memberitahukan Muhammad tentang peralihan iklim bumi, sementara para ilmuwan tidak ada yang tahu bahwa iklim akan beralih kecuali setelah beberapa tahun belakangan ini saja?! Tidaklah seorang manusia mengetahui hal ini kecuali ia adalah Rasul dari sisi Allah Subhanahu wata’ala.
(Sumber : 100 Mukjizat, Yusuf Ali al-Jasir)
Bersin dan Menguap
Rasulullah bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (( إن الله يحب العطاس ويكره التثاؤب، فإذا عطس فحمد الله فحق على كل مسلم سمعه أن يشمته، وأما التثاؤب فإنما هو من الشيطان فليرده ما استطاع، فإذا قال: ها، ضحك منه الشيطان )) صحيح البخاري في الأدب 6223
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta'alaa anhu, Rasulullah bersabda, "Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabil seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya". Shahih Bukhari, 6223.
Imam Ibn Hajar berkata, "Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang. Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fath-hul Baari: 10/6077)
Nabi menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut. Rasulullah bersabda:
(( إذا عطس أحدكم فليقل الحمد لله، وليقل له أخوه أو صاحبه: يرحمك الله، فإذا قال له يرحمك الله فليقل: يهديكم الله ويصلح بالكم )) صحيح البخاري في الأدب: 6224
Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR. Bukhari, 6224)
Dan para dokter di zaman sekarang mengatakan, "Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Dan hal ini terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam !!! Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan "menguap" ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba' (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan. Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh. Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap.
(Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)
0 komentar:
Posting Komentar