Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh (obat) bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Qs. Yunus : 57)
Al-Qur'an adalah petunjuk, obat dan untuk melembutkan hati bagi yang membaca dan merenungkan makna / hikmah didalamnya. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran yang sudah Allah Ta'ala berikan kepada kita dalam kitab suci-Nya, Al-Qur'anul karim.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (Qs. Al Mu'minuun : 99-100)
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh (obat) bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Qs. Yunus : 57)
Al-Qur'an adalah petunjuk, obat dan untuk melembutkan hati bagi yang membaca dan merenungkan makna / hikmah didalamnya. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran yang sudah Allah Ta'ala berikan kepada kita dalam kitab suci-Nya, Al-Qur'anul karim.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (Qs. Al Mu'minuun : 99-100)
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. Al Munaafiquun : 10-11)
"Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul." (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?"(Qs. Ibrahim : 44)
"Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?." (Qs. Al A'raaf : 53)
"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." (Qs. As Sajdah : 12)
"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka." (Qs. Al An'aam : 27-28)
"Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?" (Qs. Asy Syuura :44)
"Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Qs. Al Mu'min: 11-12)
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (Qs. Faathir : 37).
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia." (Qs. Al Furqaan : 27-29).
Saudaraku -semoga kita bukan termasuk golongan yang disebutkan diatas dan semoga Allah Ta'ala menyelamatkan kita-, pada ayat-ayat diatas Allah 'Azza Wa Jalla menceritakan tentang keadaan orang-orang kafir dan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah saat kematian mendatangi mereka. Juga mengabarkan tentang ucapan dan permohonan mereka agar dipulangkan kembali kedunia supaya bisa memperbaiki kerusakan yang selama ini mereka tempuh dalam kehidupan dunia.
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia." (Qs. Al Furqaan : 27-29).
Saudaraku -semoga kita bukan termasuk golongan yang disebutkan diatas dan semoga Allah Ta'ala menyelamatkan kita-, pada ayat-ayat diatas Allah 'Azza Wa Jalla menceritakan tentang keadaan orang-orang kafir dan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah saat kematian mendatangi mereka. Juga mengabarkan tentang ucapan dan permohonan mereka agar dipulangkan kembali kedunia supaya bisa memperbaiki kerusakan yang selama ini mereka tempuh dalam kehidupan dunia.
Saudaraku seiman.. ingatlah kehidupan ini hanyalah sementara, sebentar saja, maka bersabarlah.. Allah Ta’ala berfirman : "Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?". Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (Qs. Al Mu'minuun : 112-115).
Masih ada waktu untuk memperbaiki diri, maka raihlah kemenangan.. belum terlambat dengan (sebenar-benarnya) taubat dan beramal shaleh, mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah 'Azza Wa Jalla.
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. "Maka Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (Qs. Al Kahfi: 110).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah ta’ala berfirman, "Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang di dalamnya dia mempersekutukan diri-Ku dengan selain-Ku maka akan Aku tinggalkan dia dan kesyirikannya." (HR. Muslim).
Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Az Zumar : 53)
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. "Maka Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (Qs. Al Kahfi: 110).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah ta’ala berfirman, "Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang di dalamnya dia mempersekutukan diri-Ku dengan selain-Ku maka akan Aku tinggalkan dia dan kesyirikannya." (HR. Muslim).
Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Az Zumar : 53)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla membentangkan tangan-Nya di waktu malam agar orang yang berbuat dosa di siang hari segera bertaubat. Dan Allah bentangkan tangan-Nya di waktu siang agar orang yang berbuat dosa di waktu malam hari segera bertaubat. Sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya." (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh, Allah sangat-sangat bergembira terhadap taubat salah seorang di antara kalian jauh melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian di saat ia berhasil menemukan kembali ontanya yang telah menghilang." (HR. Muslim)
Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa suatu ketika didatangkan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serombongan tawanan perang. Ternyata ada seorang perempuan yang ikut dalam rombongan itu. Dia sedang mencari-cari sesuatu -yaitu anaknya, pent-. Setiap kali dia menjumpai bayi di antara rombongan tawanan itu maka dia pun langsung mengambil dan memeluknya ke perutnya dan menyusuinya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepada kami, “Apakah menurut kalian perempuan ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”. Maka kamipun menjawab, “Tentu saja dia tidak akan mau melakukannya, demi Allah. Walaupun dia sanggup, pasti dia tidak mau melemparkan anaknya -ke dalamnya-.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Sungguh, Allah jauh lebih menyayangi hamba-hamba-Nya dibandingkan -kasih sayang- perempuan ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bersusah-payah di dunia untuk meraih kenikmatan abadi
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Orang-orang yang berakal sehat dari setiap umat telah bersepakat bahwa kenikmatan akhirat tidak akan dapat diraih dengan kenikmatan dunia, dan bahwa barangsiapa yang menginginkan untuk beristirahat di akhirat maka ia akan bekerja keras dunia karena seseorang akan mendapatkan kenikmatan akhirat sesuai dengan tenaga yang ia kerahkan di dunia untuk meraihnya.”
Jadilah anak akhirat
Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu berkata : “Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.”
Ketahuilah bahwa engkau seperti hari-harimu
Hasan Al Bashri mengatakan: “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.” (Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi)
Waktu pasti akan berlalu, beramallah..
Ja’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Robi’ah menasehati Sufyan Ats Tsauri: “Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu (baca: mati) sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.” (Shifatush Shofwah, 1/405, Asy Syamilah)
Amat sedikitlah amal yang kita lakukan, sedang hari-hari yang dilalui selalu mendzalimi diri sendiri, sedang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri." (QS. Al Israa' : 7).
Sungguh, apa yang kita perbuat didunia ini, kelak diakherat nanti kita pula yang akan menuai pahit ataukah manis yang kita lakukan selama ini. Tiada arti sesal dihari nanti. Semoga yang sedikit ini ada manfaatnya bagi kami khususnya dan saudara-saudara yang membacanya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang patut disembah (dengan benar) melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada bimbingan Nabi kita Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam, keluarga Beliau, Para Sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Pagi di singapura, 12 Syawwal 1432 H.
Hamba yang selalu mengharap ampunan-Nya.
www.faisalchoir.blogspot.com
Bersusah-payah di dunia untuk meraih kenikmatan abadi
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Orang-orang yang berakal sehat dari setiap umat telah bersepakat bahwa kenikmatan akhirat tidak akan dapat diraih dengan kenikmatan dunia, dan bahwa barangsiapa yang menginginkan untuk beristirahat di akhirat maka ia akan bekerja keras dunia karena seseorang akan mendapatkan kenikmatan akhirat sesuai dengan tenaga yang ia kerahkan di dunia untuk meraihnya.”
Jadilah anak akhirat
Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu berkata : “Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.”
Ketahuilah bahwa engkau seperti hari-harimu
Hasan Al Bashri mengatakan: “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.” (Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi)
Waktu pasti akan berlalu, beramallah..
Ja’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Robi’ah menasehati Sufyan Ats Tsauri: “Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu (baca: mati) sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.” (Shifatush Shofwah, 1/405, Asy Syamilah)
Amat sedikitlah amal yang kita lakukan, sedang hari-hari yang dilalui selalu mendzalimi diri sendiri, sedang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri." (QS. Al Israa' : 7).
Sungguh, apa yang kita perbuat didunia ini, kelak diakherat nanti kita pula yang akan menuai pahit ataukah manis yang kita lakukan selama ini. Tiada arti sesal dihari nanti. Semoga yang sedikit ini ada manfaatnya bagi kami khususnya dan saudara-saudara yang membacanya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang patut disembah (dengan benar) melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada bimbingan Nabi kita Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam, keluarga Beliau, Para Sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Pagi di singapura, 12 Syawwal 1432 H.
Hamba yang selalu mengharap ampunan-Nya.
www.faisalchoir.blogspot.com
nice post, i like it
BalasHapussemoga kita senantiasa dalam bimbinganNYa
Aamiin..
BalasHapus