Faham Syiah
بسم اللّه الرحمن الرحيم
Majelis
Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404
H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ ah sebagai berikut:
Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.
Perbedaan itu di antaranya :
1. Syi’ah
menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlu
Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi
syarat ilmu mustalah hadis.
2. Syi’ah
memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal
Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari
kekhilafan (kesalahan).
3. Syi’ah
tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus Sunnah wal
Jama’ ah mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
4. Syi’ah
memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah
termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah)
memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah
untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan umat.
5. Syi’ah
pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar
Ibnul Khatab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah
mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin
Abi Thalib).
Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah
Ditetapkan : Jakarta, 7 Maret 1984 M
4 Jumadil Akhir 1404 H
KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua
ttd
Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML
ttd
Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML
Sekretaris
ttd
H. Musytari Yusuf, LA
ttd
H. Musytari Yusuf, LA
Fatwa MUI/Bidang Aqidah dan Aliran Keagamaan
(nahimunkar.com)
Dah Tau Syiah sesat, Tapi kenapa malah di biarkan saja Aktivitas mereka di Indonesia, bahkan sekarang mereka banyak yang duduk di Posisi Pemerintahan... Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun.
BalasHapus