Kisah Pertama
قَالَ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ: أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِمَالِهِ، فَقَالَ: «كُلْ
بِيَمِينِكَ» ، قَالَ: لَا أَسْتَطِيعُ، قَالَ: «لَا اسْتَطَعْتَ» ، مَا
مَنَعَهُ إِلَّا الْكِبْرُ، قَالَ: فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ
Salamah bin Akwa’ berkata: “Pernah ada seorang lelaki makan di dekat
Rasulullah dengan tangan kiri. Beliau lantas berkata: “Makanlah dengan
tangan kananmu”. Lelaki itu menjawab: “Aku tidak bisa”. Rasulullah
berkata, “Mudah-mudahan engkau benar-benar tidak bisa. Tidak ada yang
menghalanginya untuk melakukannya kecuali kesombongan”. Salamah berkata:
“Kemudian dia tidak bisa mengangkat tangannya untuk menyantap makanan”
(Lihat HR. Muslim no. 2021)
Kisah Kedua
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُشْرَبَ مِنْ فِي السِّقَاءِ»
Dari Abu
Hurairah Radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa
sallam melarang seorang minum langsung dari lubang kendi. (HR. Bukhari
5628)
قَالَ أَيُّوبُ: " فَأُنْبِئْتُ أَنَّ رَجُلًا شَرِبَ مِنْ فِي السِّقَاءِ، فَخَرَجَتْ حَيَّةٌ "
Ayyub berkata, “Sampai sebuah berita kepadaku bahwa seorang lelaki
langsung minum dari lubang kendi, tiba-tiba seekor ular keluar dari
lubangnya” (HR. Ahmad no. 7153)
Kisah Ketiga
عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ حَرْمَلَةَ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيِّبِ يُوَدِّعُهُ بِحَجٍّ أَوْ عُمْرَةٍ فَقَالَ لَهُ: لَا
تَبْرَحْ حَتَّى تُصَلِّيَ، فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ
Dari Abdurrahman bin Harmalah, dia berkata:
“Seorang lelaki datang kepada Sa’id bin Musayyib mengucapkan salam
perpisahan untuk haji atau umroh. Sa’id berkata kepadanya: “Jangan pergi
dulu sampai engkau Sholat. Sesungguhnya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa
sallam bersabda:
«لَا يَخْرُجُ بَعْدَ النِّدَاءِ مِنَ الْمَسْجِدِ
إِلَّا، مُنَافِقٌ، إِلَّا رَجُلٌ أَخْرَجَتْهُ حاجةُ، وَهُوَ يُرِيدُ
الرَّجْعَةَ إِلَى الْمَسْجِدِ»
“Tidaklah keluar dari masjid setelah
adzan kecuali seorang munafiq. Kecuali seorang lelaki yang dipaksa
keluar oleh suatu keperluan dan berniat untuk kembali ke masjid”
فَقَالَ: إِنَّ أَصْحَابِي بِالْحَرَّةِ قَالَ: فَخَرَجَ، قَالَ: فَلَمْ
يَزَلْ سَعِيدٌ يَوْلَعُ بِذِكْرِهِ، حَتَّى أُخْبِرَ أَنَّهُ وَقَعَ مِنْ
رَاحِلَتِهِ فَانْكَسَرَتْ فَخِذُهُ
Lelaki itu berkata: “Teman-teman
saya berada di Hurrah”. Kemudian dia pergi. Sa’id masih saja menyebut
lelaki tersebut hingga datang berita bahwa lelaki tersebut terjatuh dari
kendaraannya dan pahanya patah” (Kisah ini terdapat dalam Sunan
Ad-Darimi, hadits no. 460; Mushonnif Abdurrozaq no. 1945)
Kisah Keempat
قال القاضي أبا الطيب: كنا في مجلس النظر بجامع المنصور فجاء شاب خراساني
فسأل عن مسألة المصراة فطالب بالدليل حتى استدل بحديث أبي هريرة الوارد
فيها
Al-Qadhi Abu Thoyyib berkata: “Suatu ketika kami berada di
sebuah majlis di Jami;’ Al-Manshur. Datanglah seorang pemuda dari
Khurasan. Kemudian dia bertanya tentang masalah ternak yang tidak
diperah beberapa hari hingga ambing susunya penuh, dan dia meminta
dalilnya. Kemudian disampaikan kepadanya hadits Abu Hurairah yang
menyebutkan hal tersebut.
فقال وكان حنفيا أبو هريرة غير مقبول
الحديث فما استتم كلامه حتى سقط عليه حية عظيمة من سقف الجامع فوثب الناس
من أجلها وهرب الشاب منها وهي تتبعه فقيل له تب تب فقال تبت فغابت الحية
فلم ير لها أثر إسنادها أئمة
Pemuda itu (kebetulan seorang
penganut madzhab Hanafi) lantas berkata: “Abu Hurairah tidak diterima
haditsnya”. Belum selesai dia berucap demikian hingga muncullah seekor
ular besar dari atap masjid. Orang-orang berhamburan karenanya. Pemuda
tersebut lari namun ular tersebut terus mengejarnya. Orang-orang berkata
padanya: “Bertobatlah!! Bertobatlah!!”. Dia lantas berkata: “Saya
bertobat!”. Lalu ular tersebut hilang tanpa bekas, Dalam sanadnya adalah
para Imam. (Siyar A’lam An-Nubala, Imam Adz-Dzahabi)
Kisah Kelima
قطب الدين اليونيني قال بلغنا أن رجلا يدعى أبا سلامة من ناحية بصرى كان فيه مجون واستهتار
Quthbuddin Al-Yunani berkata: “Telah sampai kepada kami berita seorang
lelaki yang dipanggil Abu Salamah dari salah satu daerah Bashrah
(Seorang yang suka melawak dan membual).
فذكر عنده السواك وما فيه من الفضيلة فقال والله لا استاك إلا في المخرج يعني دبره فأخذ سواكا فوضعه في مخرجه ثم أخرجه
Ada seseorang menyebut tentang siwak dan keutamaannya di dekatnya.
Lelaki tersebut berkata: “Demi Allah, aku hanya memakai siwak pada
duburku”. Kemudian dia mengambil siwakdan meletakkannya pada duburnya
lalu mengeluarkannya lagi.
فذكر عنده السواك وما فيه من الفضيلة
فقال والله لا استاك إلا في المخرج يعني دبره فأخذ سواكا فوضعه في مخرجه ثم
أخرجه فمكث بعده تسعة أشهر وهو يشكو من الم البطن والمخرج فوضع ولدا على
صفة الجرذان له أربعة قوائم ورأسه كراس السمكة وله أربعة انياب بارزة وذنب
طويل مثل شبر وأربع اصابع وله دبر كدبر الارنب ولما وصعه صاح ذلك الحيوان
ثلاث صيحات فقامت ابنة ذلك الرجل فرضخت رأ سه فمات
Setelah itu dia
mengeluhkan rasa sakit pada perut dan anusnya selama Sembilan bulan.
Kemudian dia melahirkan sejenis tikus dengan empat kaki, kepalanya
seperti kepala ikan dan pantatnya seperti pantat kelinci. Setelah
keluar, hewan tersebut mengeluarkan suara keras sebanyak tiga kali. Anak
perempuan lelaki tersebut bangun dan memukul kepala hewan tersebut
hingga mati.
وعاش ذلك الرجل بعد وضعه له يومين ومات في الثالث وكان يقول هذا الحيوان قتلني وقطع امعائي
Dan lelaki itu tetap hidup setelah melahirkan hewan tersebut selama dua
hari, dan pada hari ketiga dia meninggal dunia. Dia pernah berkata:
“Hewan initelah membunuhku dan memotong-motong ususku”.
وقد
شاهد ذلك جماعة من أهل تلك الناحية وخطباء ذلك المكان ومنهم من رأى ذلك
الحيوان حيا ومنهم من رآه بعد موته وممن توفي فيها من الاعيان
Hewan
tersebut sempat dilihat oleh banyak orang dari penduduk daerah tersebut
dan para khatib tempat itu. Ada yang melihatnya ketika hewan itu masih
hidup dan ada yang melihatnya setelah hewan itu mati. (Al-Bidayah Wa
Nihayah; Al-Hafizh Ibnu Katsir)
Wallahu A’lam
Sumber: Facebook Insan Yang Dho'if
Kisah Keenam Anjing Untuk Penghina Nabi
عن جمال الدين إبراهيم بن محمد الطيبي أن بعض أمراء المغل تنصر فحضر عنده جماعة من كبار النصارى والمغل فجعل واحد منهم ينتقص النبي صلى الله عليه وسلم وهناك كلب صيد مربوط
Jamaluddin Ibrahim bin Muhammad ath Thibi bercerita bahwa ada seorang penguasa Mongol yang semula muslim berubah menjadi nasrani. Suatu hari sejumlah pembesar Nasrani dan Mongol kumpul di majelisnya. Saat itu ada salah satu dari mereka yang menghina Nabi. Di ruangan itu terdapat anjing pemburu yang terikat.
فلما أكثر من ذلك وثب عليه الكلب فخمشه فخلصوه منه
Tatkala orang tersebut berulang kali menghina Nabi, tiba tiba anjing tersebut menerkamnya dan berhasil mencakar cakar wajahnya sebelum akhirnya orang orang yang hadir bisa menyelamatkannya dari cakaran anjing.
وقال بعض من حضر هذا بكلامك في محمد صلى الله عليه وسلم
Salah seorang hadiri berkomentar, “Tindakan anjing tersebut gara gara hinaanmu terhadap Muhammad”.
فقال كلا بل هذا الكلب عزيز النفس رآني أشير بيدي فظن أني أريد أن أضربه
“Bukan”, tukas orang tersebut dengan tegas, “Namun anjing itu terlalu Ge eR. Dia lihat aku berisyarat dengan tanganku ke arahnya lantas dia mengira bahwa aku ingin memukulnya”, lanjut orang itu.
ثم عاد إلى ما كان فيه فأطال فوثب الكلب مرة أخرى فقبض على زردمته فقلعها فمات من حينه فأسلم بسبب ذلك نحو أربعين ألفا من المغل
Kemudian dia kembali menghina Nabi bahkan berpanjang kata menghina Nabi maka tiba tiba anjing tersebot meloncat dan menggigit kerongkongannya lalu menariknya hingga putus. Matilah orang tersebut seketika. Kejadian ini menjadi sebab ada kurang lebih 40 ribu orang Mongol masuk Islam
[Durar Kaminah karya Ibnu Hajar al Asqalani as Syafii 1/386, Syamilah].
____
Sumber: http://ustadzaris.com/anjing-untuk-penghina-nabi
Diarsipkan: www.faisalchoir.blogspot.com
Kisah Akibat Menyepelekan Sunnah Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
Faisal Choir Blog :
Blog ini merupakan kumpulan Artikel dan Ebook Islami dari berbagai sumber. Silahkan jika ingin menyalin atau menyebarkan isi dari Blog ini dengan mencantumkan sumbernya, semoga bermanfaat. “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim). Twitter | Facebook | Google Plus
0 komentar:
Posting Komentar