Karena itulah selayaknya bagi kita ummat Islam menghidupkan sunnah beliau shallallahu 'alaihi wa sallam
yang merupakan Islam itu sendiri. Dalam rangka menjaga sunnah agar
tetap dikenal dan diamalkan di tengah-tengah masyarakat, yang dengannya
Islam tetap eksis.
Walaupun tidak mungkin bagi kita untuk mengamalkan seluruh sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara utuh. Dikarenakan kelemahan yang ada pada diri kita. Akan tetapi yang diharapkan dan dituntut dari kita adalah kesemangatan dan upaya yang kuat untuk melaksanakannya. Meskipun amalan tersebut hukumnya mustahab/tidak wajib, tetap jangan sampai ditinggalkan. Semaksimal mungkin kita berusaha mengamalkannya dengan meminta pertolongan kepada Allah. Karena yang namanya mustahab itu bukan berarti untuk ditinggalkan akan tetapi dianjurkan untuk diamalkan.
Ada beberapa sunnah yang berupa do'a ataupun amalan yang mulai dilupakan oleh sebagian kaum muslimin. Atau terlupakan oleh mereka dikarenakan kesibukan yang terus-menerus membebani mereka. Seolah-olah mereka tidak ada waktu untuk mempelajari sunnah dan mengamalkannya.
Sebenarnya mereka mempunyai waktu untuk itu sebagaimana mereka punya waktu untuk dunia. Akan tetapi permasalahannya adalah kurangnya niat dan semangat mereka untuk mempelajari dan mengamalkan agamanya. Untuk itulah diperlukannya nasehat-menasehati antara yang satu dengan lainnya. Yang ingat mengingatkan kepada yang lalai. Dan yang mengetahui memberitahukan kepada yang tidak mengetahui. Sehingga terbentuklah masyarakat yang Islami.
Di antara sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah berdo'a. Di dalam berbagai kegiatan yang kita lakukan, disunnahkan bagi kita untuk membaca do'a/dzikir padanya. Di antaranya adalah:
1. Do'a Memakai Baju/Pakaian
Kaum muslimin, rahimakumullaah. Hendaklah setiap kali kita memakai baju, baik gamis, baju koko, jaket, kaos ataupun jenis baju lainnya, kita membaca:
"Segala
puji bagi Allah yang telah memakaikan kepadaku pakaian ini dan yang
telah memberikan rizki pakaian ini kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan
dariku." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Ibnu Majah, lihat Irwaa`ul Ghaliil 7/47)
2. Do'a Memakai Baju Baru
Ketika kita memakai baju/pakaian yang baru maka disunnahkan untuk membaca:
"Ya Allah,
segala puji hanya untuk-Mu. Engkau telah memakaikan pakaian ini
kepadaku. Aku meminta kepada-Mu akan kebaikannya dan kebaikan yang
dibuat untuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan
kejelekan yang dibuat untuknya." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Al-Baghawiy, lihat Mukhtashar Syamaa`il At-Tirmidziy karya Asy-Syaikh Al-Albaniy hal.47)
Walaupun tidak mungkin bagi kita untuk mengamalkan seluruh sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara utuh. Dikarenakan kelemahan yang ada pada diri kita. Akan tetapi yang diharapkan dan dituntut dari kita adalah kesemangatan dan upaya yang kuat untuk melaksanakannya. Meskipun amalan tersebut hukumnya mustahab/tidak wajib, tetap jangan sampai ditinggalkan. Semaksimal mungkin kita berusaha mengamalkannya dengan meminta pertolongan kepada Allah. Karena yang namanya mustahab itu bukan berarti untuk ditinggalkan akan tetapi dianjurkan untuk diamalkan.
Ada beberapa sunnah yang berupa do'a ataupun amalan yang mulai dilupakan oleh sebagian kaum muslimin. Atau terlupakan oleh mereka dikarenakan kesibukan yang terus-menerus membebani mereka. Seolah-olah mereka tidak ada waktu untuk mempelajari sunnah dan mengamalkannya.
Sebenarnya mereka mempunyai waktu untuk itu sebagaimana mereka punya waktu untuk dunia. Akan tetapi permasalahannya adalah kurangnya niat dan semangat mereka untuk mempelajari dan mengamalkan agamanya. Untuk itulah diperlukannya nasehat-menasehati antara yang satu dengan lainnya. Yang ingat mengingatkan kepada yang lalai. Dan yang mengetahui memberitahukan kepada yang tidak mengetahui. Sehingga terbentuklah masyarakat yang Islami.
Di antara sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah berdo'a. Di dalam berbagai kegiatan yang kita lakukan, disunnahkan bagi kita untuk membaca do'a/dzikir padanya. Di antaranya adalah:
1. Do'a Memakai Baju/Pakaian
Kaum muslimin, rahimakumullaah. Hendaklah setiap kali kita memakai baju, baik gamis, baju koko, jaket, kaos ataupun jenis baju lainnya, kita membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
2. Do'a Memakai Baju Baru
Ketika kita memakai baju/pakaian yang baru maka disunnahkan untuk membaca:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ
كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
"Ya Allah,
segala puji hanya untuk-Mu. Engkau telah memakaikan pakaian ini
kepadaku. Aku meminta kepada-Mu akan kebaikannya dan kebaikan yang
dibuat untuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan
kejelekan yang dibuat untuknya." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Al-Baghawiy, lihat Mukhtashar Syamaa`il At-Tirmidziy karya Asy-Syaikh Al-Albaniy hal.47)Kita meminta kepada Allah kebaikan pakaian dikarenakan pakaian itu bisa digunakan sebagai sarana untuk beribadah kepada-Nya. Sebaliknya kita meminta perlindungan dari kejelekannya karena pakaian itu bisa menjadi sebab berbuat durhaka kepada-Nya seperti adanya perasaan 'ujub, sombong dan sejenisnya.
3. Mendo'akan Orang yang Memakai Baju Baru
Apabila kita melihat orang lain, saudara ataupun teman kita memakai baju baru, maka disunnahkan bagi kita untuk mendo'akannya. Adapun do'anya adalah:
تُبْلِي وَيُخْلِفُ اللهُ تَعَالَى
Atau membaca:
اِلْبَسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا، وَمُتْ شَهِيْدًا
"Pakailah (pakaian) yang baru, hiduplah dengan terpuji, dan matilah sebagai orang yang syahid." (HR. Ibnu Majah 2/1178 dan Al-Baghawiy 12/41, lihat Shahih Ibnu Majah 2/275)4. Do'a ketika Melepas Baju
Apabila kita melepas baju/pakaian, hendaklah kita membaca:
بِسْمِ اللهِ
5. Do'a Masuk WC
Do'a masuk WC atau kamar mandi dan tempat-tempat sejenisnya dibaca sebelum masuk. Karena kita dilarang membaca Al-Qur`an, berdzikir, berdo'a atau membaca Asma`ul Husna di tempat yang kotor dan najis seperti WC.
Apabila kita akan masuk WC atau kamar mandi, maka ucapkanlah:
[بِسْمِ اللهِ] اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
"Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (gangguan) syaithan laki-laki dan syaithan perempuan." (HR. Al-Bukhariy 1/45 dan Muslim 1/283, dan tambahan basmalah di awalnya, itu diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur, lihat Fathul Baari 1/244)6. Do'a Keluar dari WC
Apabila kita telah keluar dari WC atau kamar mandi, maka disunnahkan untuk membaca:
غُفْرَانَكَ
"(Aku memohon) ampunan-Mu." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Ibnu Majah, An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, lihat takhrij Zaadul Ma'aad 2/387)7. Dzikir Sebelum Wudhu`
Apabila kita mau berwudhu` maka bacalah:
بِسْمِ اللهِ
"Dengan nama Allah." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Irwaa`ul Ghaliil 1/122)8. Dzikir Setelah Selesai Wudhu`
Apabila selesai dari wudhu` maka disunnahkan bagi kita untuk membaca:
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
"Aku
bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah
satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." (HR. Muslim 1/209)Atau ditambah dengan membaca:
اللَّّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku ter
masuk orang-orang yang selalu bersuci." (HR. At-Tirmidziy 1/78, lihat Shahih At-Tirmidziy 1/18)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan keutamaannya, "Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu` lalu menyempurnakan wudhu`nya kemudian mengucapkan, "Aku bersaksi ... ." kecuali akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, dia akan masuk dari pintu manapun yang dia sukai." (HR. Muslim 1/209)
9. Dzikir Keluar dari Rumah
Apabila kita keluar dari rumah maka disunnahkan untuk membaca:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
"Dengan nama Allah, aku hanya bertawakkal kepada Allah. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah." (HR. Abu Dawud 4/325 dan At-Tirmidziy 5/490, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/151)
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ
أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ
أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيْهِ
"Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu (jangan sampai) aku tersesat atau disesatkan,
tergelincir atau digelincirkan, berbuat zhalim atau dizhalimi, berbuat
kebodohan atau dibodohi." (HR. Ash-haabus Sunan, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336)10. Dzikir Masuk Rumah
Berkata Al-Imam An-Nawawiy, "Disukai bagi seseorang apabila masuk ke rumahnya untuk mengucapkan bismillaah dan memperbanyak berdzikir kepada Allah serta mengucapkan salam. Sama saja, apakah di rumah ada orang ataupun tidak."
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala,
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً
"Maka
apabila kalian memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini), hendaklah
kalian memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam)
kepada diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang
diberi berkah lagi baik." (An-Nuur:61)Dan berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, "Wahai anakku! Apabila kamu masuk ke keluargamu maka ucapkanlah salam! Yang akan menjadi berkah bagimu dan bagi keluargamu." (HR. At-Tirmidziy no.2841, hadits hasan dengan syawahidnya, lihat Shahih Kitab Al-Adzkaar wa Dha'iifuh 1/101)
Demikian juga sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apabila seseorang masuk ke rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah (menyebut nama Allah) ketika memasukinya dan ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Tidak ada tempat menginap (bermalam) bagi kalian (yakni teman-temannya dari bangsa jin-pent.) dan tidak ada makan malam." Dan apabila dia masuk (ke rumahnya) lalu tidak menyebut nama Allah ketika memasukinya, maka berkatalah syaithan, "Kalian mendapatkan tempat menginap." Dan apabila dia tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam." (HR. Muslim no.2018 dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu)
Adapun do'a masuk rumah dengan lafazh, "Bismillaahi Walajnaa wa Billaahi Kharajnaa, ... ." maka ini adalah hadits dha'if sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan Asy-Syaikh Salim. Lihat Shahih Kitab Al-Adzkaar wa Dha'iifuh 1/101-103.
11. Do'a Masuk Masjid
Apabila masuk masjid, maka kita disunnahkan untuk membaca shalawat dan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam serta membaca do'a. Bacaannya sebagai berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
"Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan Wajah-Nya Yang Maha
Mulia serta dengan Kekuasaan-Nya Yang Abadi dari (gangguan) syaithan
yang terkutuk." (HR. Abu Dawud, lihat Shahiihul Jaami' no.4591)
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
"Dengan
nama Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ya Allah, bukakanlah untukku
pintu-pintu rahmat-Mu." (HR. Ibnus Sunniy no.88, Abu Dawud 1/126 dan Muslim 1/494)12. Do'a Keluar dari Masjid
Apabila keluar dari masjid hendaklah kita mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى
رَسُوْلِ اللهِ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ، اللَّهُمَّ
اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
"Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan karunia-Mu. Ya Allah,
peliharalah aku dari (gangguan) syaithan yang terkutuk." (Lihat keterangan do'a no.11, lafazh do'a terakhir dikeluarkan oleh Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 1/129)
13. Dzikir-Dzikir Adzan
(1). Membaca seperti apa yang diucapkan muadzdzin kecuali pada kalimat "hayya 'alash shalaah" dan "hayya 'alal falaah" maka mengucapkan: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. (HR. Al-Bukhariy 1/152 dan Muslim 1/288)
(2). Mengucapkan:
"Aku bersaksi bahwa tidak ada yang
berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan
bahwasanya Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya. Aku ridha Allah
sebagai Rabb, aku ridha Muhammad sebagai Rasul dan aku ridha Islam
sebagai agamaku." (HR. Muslim 1/290)
(1). Membaca seperti apa yang diucapkan muadzdzin kecuali pada kalimat "hayya 'alash shalaah" dan "hayya 'alal falaah" maka mengucapkan: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. (HR. Al-Bukhariy 1/152 dan Muslim 1/288)
(2). Mengucapkan:
وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً، وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا
Dzikir ini diucapkan setelah muadzdzin mengucapkan tasyahhud (dua kalimat syahadat: asyhadu allaa ilaaha illallaah, asyhadu anna muhammadar rasuulullaah). (HR. Ibnu Khuzaimah 1/220)
(3). Bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah selesai menjawab adzan (yakni setelah muadzdzin selesai adzan). (HR. Muslim 1/288)
(4). Berdo'a setelah selesai menjawab adzan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ
التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ
وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ
Tentang keutamaannya maka disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barangsiapa yang mengucapkan do'a ini ketika (selesai) mendengar adzan, maka halal baginya syafa'atku pada hari kiamat". (HR. Al-Bukhariy 1/152 no.614)
Suatu keutamaan yang besar! Selayaknya bagi kita untuk tidak melewatkannya. Ketika mendengar seruan adzan maka konsentrasikanlah untuk menjawabnya. Jangan tersibukkan oleh urusan lain kecuali urusan yang sifatnya darurat. Setelah selesai adzan, berdo'alah dengan do'a tersebut, niscaya di hari kiamat kita akan mendapatkan syafa'atnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Disebutkan bahwa salah seorang 'ulama besar abad ini sedang menerima telepon. Ketika terdengar seruan adzan, beliau rahimahullah mengatakan kepada sang penelpon, "Maaf, saya akan menjawab adzan dulu, nanti pembicaraannya dilanjutkan lagi."
Suatu tauladan yang mulia yang patut untuk ditiru.
Adapun tambahan "innaka laa tukhliful mii'aad" adalah tambahan yang syaadz (menyelisihi hadits yang lebih shahih), lihat Al-Kalimuth Thayyib dengan takhrijnya oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan lainnya.
(5). Berdo'a untuk dirinya antara adzan dan iqamah, karena sesungguhnya berdo'a ketika itu tidak akan ditolak. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Ahmad, lihat Irwaa`ul Ghaliil 1/262)
14. Dzikir-Dzikir Menjelang Tidur
(1). Mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniup keduanya lalu membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas. Kemudian mengusap badannya semampunya dengan kedua tangannya, dimulai dari kepalanya, wajahnya dan bagian depan dari badannya. Hal ini dilakukan tiga kali. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 9/62 dan Muslim 4/1723)
(2). Membaca ayat kursi. Barangsiapa yang membacanya ketika dia merebahkan dirinya di tempat tidurnya maka sesungguhnya akan senantiasa ada baginya dari sisi Allah yang akan menjaganya dan syaithan tidak akan mendekatinya sampai subuh. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 4/487)
(3). Membaca surat Al-Baqarah:285-286 (dua ayat terakhir). Barangsiapa yang membaca dua ayat ini pada malam hari maka dua ayat ini akan mencukupinya. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 9/94 dan Muslim 1/554)
(4). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi maka kibasilah (bersihkanlah) tempat tidurnya tersebut dengan ujung kain/sarungnya tiga kali dan sebutlah nama Allah. Karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang menggantinya setelah dia meninggalkannya. Dan apabila dia berbaring (hendak tidur) maka ucapkanlah:
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ
أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ
أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Dengan
nama-Mu, Ya Tuhanku, aku meletakkan lambungku, dan dengan nama-Mu pula
aku mengangkatnya. Maka jika Engkau menahan jiwaku (ruhku) maka
rahmatilah dia. Dan jika Engkau melepaskannya maka jagalah dia dengan
sesuatu yang Engkau jaga dengannya hamba-hamba-Mu yang shalih." (HR. Al-Bukhariy 11/126 dan Muslim 4/2084)(5). Membaca:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ
وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا
فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا، اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah
menciptakan jiwaku (ruhku) dan Engkaulah yang mewafatkannya. Milik
Engkaulah mati dan hidupnya. Jika Engkau menghidupkannya maka jagalah
dia dan jika Engkau mematikannya maka ampunilah dia. Ya Allah,
sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keselamatan." (HR. Muslim 4/2083 dan Ahmad 2/79, dan lafazh hadits ini miliknya)(6). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila ingin tidur maka beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya kemudian membaca:
اللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ
"Ya Allah, lindungilah aku dari 'adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu." Dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud 4/311 dan ini lafazhnya, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/143)(7). Membaca:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
(8). Membaca Subhaanallaah 33x, Alhamdulillaah 33x dan Allaahu Akbar 34x. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika merebahkan diri di tempat tidurnya maka hal ini lebih baik baginya daripada seorang pembantu. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 7/71 dan Muslim 4/2091)
(9). Membaca:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ
وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ
الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيْلِ
وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ، أَنْتَ آخِذٌ
بِنَاصِيَتِهِ اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْء،
وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ
فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ
عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
"Ya Allah, Rabbnya
langit yang tujuh dan Rabbnya 'arsy yang agung. Rabb kami dan Rabbnya
segala sesuatu, Yang membelah biji-bijian dan biji kurma. Yang
menurunkan Taurat, Injil dan Al-Qur`an. Aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan segala sesuatu. Engkaulah Yang memegang ubun-ubunnya. Ya
Allah, Engkaulah Yang Awwal maka tidak ada sesuatu pun yang sebelum-Mu.
Dan Engkaulah Yang Akhir maka tidak ada sesuatu pun yang setelah-Mu. Dan
Engkaulah Yang Zhahir (Maha Tinggi) maka tidak ada sesuatu pun yang ada
di atas-Mu. Dan Engkaulah Yang Bathin (Maha Dekat) maka tidak ada
sesuatu pun yang lebih dekat daripada-Mu. (Ya Tuhanku) lunasilah hutang
kami dan cukupilah kami dari kemiskinan." (HR. Muslim 4/2084)(10). Membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا، وَكَفَانَا، وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِيَ
"Segala
puji hanya bagi Allah yang telah memberi kami makan, dan yang telah
memberi kami minum, yang telah mencukupkan kami dan yang telah
melindungi kami. Karena berapa banyak orang yang tidak mempunyai yang
mencukupinya dan yang melindunginya." (HR. Muslim 4/2085)(11). Membaca:
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ،
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى
نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
"Ya Allah, Yang
mengetahui perkara ghaib dan yang nampak, Pencipta langit dan bumi,
Rabbnya segala sesuatu dan Yang memilikinya. Aku bersaksi bahwasanya
tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan diriku dan dari kejahatan syaithan dan sekutunya. Dan
jangan sampai aku menjerumuskan diriku ke dalam kejelekan atau
menimpakannya kepada seorang muslim." (HR. Abu Dawud 4/317 dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)(12). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kamu ingin pergi ke tempat tidur maka berwudhu`lah sebagaimana kamu berwudhu` untuk shalat. Kemudian berbaringlah di sebelah sisimu yang kanan lalu ucapkanlah:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ،
وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ،
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ
مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إٍلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ
الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
"Ya Allah,
aku menyerahkan diriku kepada-Mu dan aku memasrahkan urusanku
kepada-Mu. Dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku sandarkan
punggungku kepada-Mu, dalam keadaan harap dan cemas hanya kepada-Mu.
Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (siksa)Mu
kecuali hanya kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau
turunkan dan (aku beriman) kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus." Rasulullah menyatakan kepada orang yang mengucapkan do'a ini: "Jika kamu mati maka kamu mati di atas fithrah (Islam)." (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 11/113 dan Muslim 4/2081)
(13). Membaca surat As-Sajdah dan Al-Mulk. (HR. At-Tirmidziy dan An-Nasa`iy, lihat Shahiihul Jaami' 4/255)
Do'a-do'a menjelang tidur ini jika tidak mampu dibaca semua maka bacalah semampunya.
15. Do'a ketika Berbolak-balik (di Pembaringan) di Malam Hari
Ketika kita sedang tidur di malam hari kemudian badan kita berbolak-balik ke kanan dan ke kiri, maka hendaklah kita mengucapkan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ
"Tidak
ada yang berhak diibadahi kecuali Allah, Yang Esa lagi Maha Perkasa.
Rabbnya langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya, Dzat
Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun." (HR. Al-Hakim, lihat Shahiihul Jaami' 4/213)16. Do'a ketika Tersentak dalam Tidur dan Orang yang Dihinggapi Rasa Kesepian
Hendaklah dia membaca:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ
غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ
وَأَنْ يَحْضُرُوْنَ
"Aku berlindung dengan kalimat (firman)
Allah yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya serta dari kejahatan
hamba-hamba-Nya dan dari bisikan-bisikan syaithan, serta apabila mereka
datang (yakni berlindung dari kedatangan mereka dari kalangan
syaithan)." (HR. Abu Dawud 4/12, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/17117. Amalan dan Do'a ketika Melihat Mimpi Buruk dan Mimpi Kosong (Mimpi yang Tidak Bisa Ditafsirkan)
- Hendaklah dia meludah ringan ke arah kirinya tiga kali. Berlindung kepada Allah dari godaan syaithan dan (berlindung) dari kejelekan apa yang dilihatnya, tiga kali. (HR. Muslim 4/1772, 1773)
- Tidak menceritakannya kepada siapapun. (HR. Muslim 4/1772)
- Mengubah/Berpindah dari posisi tidur sebelumnya. (HR. Muslim 4/1773)
- Hendaklah dia bangkit untuk melakukan shalat kalau dia mau. (HR. Muslim 4/1773)
18. Dzikir-Dzikir ketika Bangun Tidur
Ketika bangun tidur hendaklah kita membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ، رَبِّ اغْفِرْلِيْ
Siapa yang mengucapkannya maka akan diampuni (dosa-dosanya), dan jika berdo'a maka akan dikabulkan dan jika dia bangkit lalu berwudhu` kemudian shalat maka akan diterima shalatnya. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 3/39 dan lainnya)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
"Segala
puji hanya bagi Allah yang telah memberi keselamatan kepadaku dalam
jasadku dan yang telah mengembalikan ruhku kepadaku dan yang telah
mengizinkanku untuk berdzikir/mengingat-Nya." (HR. At-Tirmidziy 5/473, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/144)Dan membaca surat Aali 'Imraan:190-200. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 8/237 dan Muslim 1/530)
19. Do'a Sesudah Tasyahhud Akhir Sebelum Salam
Sesudah tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita baca. Di antaranya:
(1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam,
dari siksa kubur, dari fitnahnya (cobaan) hidup dan mati, dan dari
kejahatan fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal." (HR. Al-Bukhariy 2/102 no.1377 dan Muslim 1/412 no.588 dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, lafazh ini milik Muslim)
Sesudah tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita baca. Di antaranya:
(1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Bahkan sebagian 'ulama mewajibkan membaca do'a ini (do'a minta perlindungan dari empat perkara: neraka jahannam; siksa kubur; fitnah hidup dan mati; dan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal) setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Mereka berdalil dengan hadits ini di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya. (Lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal.182-183)
Al-Imam Muslim berkata, "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwasanya Thawus (muridnya Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu) berkata kepada anaknya, "Apakah engkau membaca do'a ini di dalam shalatmu?" Dia menjawab, "Tidak." Maka berkatalah bapaknya, "Ulangilah shalatmu!" (Lihat Shahih Muslim no.590)
Untuk itu janganlah kita meninggalkan do'a ini di dalam shalat kita yakni setelah selesai dari tasyahhud akhir.
(2). Dari 'A`isyah radhiyallaahu 'anhaa bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam shalatnya membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ
الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ.
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal, dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnahnya hidup dan mati. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (berbuat) dosa dan (terlilit)
hutang."Berkatalah 'A`isyah, "Maka ada seseorang yang berkata, "Betapa banyaknya (seringnya) engkau meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, ketika dia berbicara maka dia berdusta dan ketika berjanji maka dia menyelisihi." (HR. Al-Bukhariy 1/202 no.832 dan Muslim 1/412 no.589)
Hal ini dikarenakan ketika orang yang mempunyai hutang ditagih, dia mengatakan, "Nanti akan saya bayar besok." Ketika besoknya didatangi dia mengatakan, "Maaf, saya belum punya uang, pekan depan saja.", dan seterusnya.
(3). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
(4). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا
أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا
أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُأَخِّرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
"Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang
telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku sembunyikan dan
yang aku tampakkan, juga yang aku melampaui batas dan apa-apa yang
Engkau ketahui dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang
Mengakhirkan. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau." (HR. Muslim 1/534) (5). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
(6). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ
أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari
sifat penakut/pengecut. Dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan
kepada umur yang paling rendah. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
fitnahnya dunia dan siksa kubur." (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 6/35)(7). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
(8). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ يَا أَللهُ
بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُوْلَدْ وَلْمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ
ذُنُوْبِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
"Ya Allah,
sesungguhnya aku meminta kepada-Mu Ya Allah, bahwasanya Engkaulah Yang
Esa lagi Tunggal, Tempat bergantung. Yang tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. (Aku
mohon) agar Engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (HR. An-Nasa`iy dengan lafazhnya 3/52, Ahmad 4/338 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih An-Nasa`iy 1/280)(9). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ
الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ،
الَمَنَّانُ، يَا بَدِيْعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu bahwasanya segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada yang
berhak diibadahi kecuali Engkau satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Mu.
(Engkau) Yang Maha Pemberi anugerah. Wahai Pencipta langit dan bumi.
Wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Wahai Yang Maha Hidup,
Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu
surga dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka." (HR. Ash-Haabus Sunan, lihat Shahih Ibnu Majah 2/329)(10). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنِّيْ
أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْأَحَدُ
الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
كُفُوًا أَحَدٌ
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu,
bahwasanya aku bersaksi bahwa Engkau, Engkaulah Allah, tidak ada yang
berhak diibadahi kecuali Engkau. Yang Esa, Tempat bergantung, yang tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang
setara dengan-Nya." (HR. Abu Dawud 2/62, At-Tirmidziy 5/515, Ibnu Majah 2/1267 dan Ahmad 5/360, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/163 dan Shahih Ibnu Majah 2/329)(11). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ بَعْدُ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa-apa
yang aku lakukan dan dari kejelekan apa-apa yang belum aku lakukan." (HR. An-Nasa`iy dengan sanad shahih, Ibnu Abi 'Ashim di dalam As-Sunnah 370 dengan tahqiq Asy-Syaikh Al-Albaniy)(12). Membaca do'a:
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا
"Ya Allah, hisablah aku dengan hisab yang ringan." (HR. Ahmad, Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy, lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal.184)Bacalah do'a-do'a ini semampu kita. Karena di antara waktu yang mustajabah adalah berdo'a setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Do'a-do'a ini pun bisa dibaca pada saat sujud. (Lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal.183)
20. Do'a Melunasi Hutang
Apabila kita mempunyai hutang apalagi hutang yang sifatnya melilit, maka hendaklah kita memperbanyak membaca do'a-do'a berikut:
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ
وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
"Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari keresahan dan kesedihan, kelemahan dan
sikap malas, kekikiran dan sikap penakut serta dililit hutang dan
dikalahkan lawan." (HR. Al-Bukhariy 7/158)21. Do'a ketika Takut kepada Suatu Kaum
Apabila kita merasa takut akan kejahatan suatu kaum atau orang tertentu seperti para preman dan yang sejenisnya, maka hendaklah kita membaca:
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ
"Ya Allah, cukupkanlah aku dari (gangguan) mereka dengan apa yang Engkau kehendaki." (HR. Muslim 4/2300)22. Do'a untuk Orang Sakit ketika Mengunjunginya
Ketika kita mengunjungi orang yang sakit, hendaklah membaca:
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
"Tidak apa-apa, (sakit ini) sebagai pembersih (dosa-dosa), insya Allah." (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 10/118)
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Tentang keutamaan do'a ini, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak ada seorang hamba yang muslim yang menjenguk orang yang sakit yang belum datang ajalnya, lalu dia mengucapkan do'a ini sebanyak tujuh kali kecuali dia akan sembuh." (Idem)
Inilah beberapa sunnah berupa do'a-do'a yang selayaknya untuk dibaca dan diamalkan. Masih banyak do'a ataupun sunnah-sunnah lainnya.
Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberikan taufiq-Nya kepada kita semua sehingga bisa melaksanakan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya. Aamiin. Wallaahu A'lam.
Maraaji': Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam karya Asy-Syaikh Al-Albaniy, Hishnul Muslim min Adzkaaril Kitaab was Sunnah karya Asy-Syaikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, dan Shahih Muslim.
Sumber: http://fdawj.atspace.org/awwb/th4.htm
Download Ebook Hisnul Muslim (Kumpulan Doa dan Dzikir Dari Al Quran dan As Sunnah), download Disini.
0 komentar:
Posting Komentar