Allah berfirman (yang artinya), “Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya kedalam surga yang
mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedangkan mereka kekal di dalamnya. Dan
itulah kemenangan yang besar.” (QS.
An-Nisa`:13)
Dalam Shahihain, dari Umar bin Al-Khattab
radhiallahu ‘anhu.
Diriwayatkan bahwa beliau radhiallahu
‘anhu mencium hajar
aswad, seraya berkata,
إِنِّيْ أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لاَ تَضُرُّ
وَلاَ تَنْفَعُ وَلَو ْلاَ
أَنِّي ْرَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبَّلَكَ مَا
قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya, aku tahu bahwa engkau hanyalah
batu yang tidak memberikan mudarat atau manfaat. Seandainya aku tidak melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, tentu aku tidak akan menciummu.”
Juga telah disebutkan sebelumnya, ucapan
sebagian salaf, “Ikutilah dan jangan membuat
kebid’ahan, maka sungguh kalian telah tercukupi.”
Sebagaiman telah lalu bahwa di antara syarat
diterimanya amal adalah memurnikah ittiba’ (sikap mengikuti, red.) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sungguh, telah datang nash yang banyak dalam Alquran dan
As-Sunnah yang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta
melarang perbuatan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, seorang
pun tidak boleh keluar dari segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh As-Sunnah
dan ditunjukkan oleh Al-Kitab (Alquran) dan As-Sunnah serta ditempuh oleh
salaful ummah.
***
artikel muslimah.or.id
Disalin ulang dari buku Jadilah Salafi Sejati (terjemahan dari kitab Kun Salafiyyahn ‘alal Jaddah, karya Syekh Dr. Abdussalam bin Salim As-Suhaimi), hlm. 111-112, terbitan Pustaka At-Tazkia. Dengan penyuntingan bahasa oleh redaksi www.muslimah.or.id.
Disalin ulang dari buku Jadilah Salafi Sejati (terjemahan dari kitab Kun Salafiyyahn ‘alal Jaddah, karya Syekh Dr. Abdussalam bin Salim As-Suhaimi), hlm. 111-112, terbitan Pustaka At-Tazkia. Dengan penyuntingan bahasa oleh redaksi www.muslimah.or.id.
0 komentar:
Posting Komentar