728x90 AdSpace

Pos Terbaru

Donasi Pembangunan Pesantren Darul Qur’an Putri ‘Aisyah Radhiyallahu‘anha


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia.

Dengan ini kami LEMBAGA SOSIAL DAN DAKWAH ISLAM (LSDI) “SALMAN AL-FARISI RADHIYALLAHU ‘ANHU” Gayam, Gurah, Kediri, Jawa Timur yang bergerak dalam bidang sosial dan dakwah Islam memberi kesempatan kepada kaum muslimin untuk turut serta dalam kebaikan dan beramal jariyah untuk pembangunan tahap dua Gedung Pendidikan dan Asrama Pesantren Darul Quran Putri ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang terdiri dari 6 lokal kelas dan asrama (3 lokal lantai 1 dan 3 lokal lantai 2) dengan luas keseluruhan kurang lebih 192 m2. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 392.545.000 (tiga ratus Sembilan puluh dua juta lima ratus empat puluh lima ribu rupiah).

Partisipasi Anda bisa diantar langsung ke sekretariat kami atau ditransfer ke rekening berikut:
  • BRI KCP PARE, NO. 0555-01-010278-50-5 a.n LSDI SALMAN AL FARISI
  • BCA KCP PARE, NO. 1400542321 a.n SIGIT PURNOMO
  • BNI CAB. KEDIRI, NO. 0051665874 a.n SIGIT PURNOMO

Informasi dan konfirmasi setelah transfer:
  • Ust. Abu Ammar Abdul Adhim Al-Ghoyami : 085708649800, 081913021885.
  • Ust. Afifi Abu Zakiy Sigit Purnomo : 082 140 273 203.
  • Ust. Abu Hasna Fathul Huda : 085 285 312 096, 081977358402

Saudaraku Kaum Muslimin.. Sesungguhnya apa yang kita sedekah senyatanya itulah sebenarnya harta kita (diakherat nanti), dan harta yang sedang kita miliki sekarang bukanlah harta kita (karena harta tidak akan dibawa mati), jadi harta yang kita sedekahkan itulah harta kita…

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: 
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh ” (HR. Muslim)

Saudaraku.. bukankah sebenarnya ini adalah peluang untuk menciptakan pahala-pahala yang tidak akan putus bagi diri kita? Bayangkan saja jika pada saat itu kita sedang tidur lalu Pondok Pesantren tersebut  digunakan untuk melakukan ketataan, kita akan turut mendapatkan pahalanya, jika kita sudah diliang kubur, maka kita akan terus mendapatkan pahalanya..  Bukankah pada saat itu yang kita butuhkan adalah pahala? Pada saat itu kita tidak butuh kepada harta.. Karena pahala bisa menolong ataupun menaikan derajat pada diri kita..

Siapa yang menolong hamba-hamba-Nya maka Dia akan menolong diri kita, siapa yang berkasih sayang kepada saudara-saudaranya maka Dia  akan berkasih sayang terhadap kita.. Oleh karena itu siapa yang berbuat baik kepada orang lain senyatanya dia telah berbuat baik kepada dirinya sendiri, siapa yang memberikan sebagian hartanya dijalan-Nya, senyatanya dia telah memberikan kepada dirinya sendiri..  

Dengan diperbanyak majelis-majelis ilmu, maka akan mengurangi tingkat kebodohan, tingkat kemunkaran, dan dengannya akan terwujud kebaikan, baik bagi diri sendiri, kehidupan masyarakat serta negara.

Berikut diantara keutamaan-keutamaan dari sedekah :

1. Sedekah dapat menghapus dosa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah: “…Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421) maksudnya sedekah dengan ikhlas.

3. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipatnya. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)

4. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang gemar bersedekah.

“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)

5. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)

An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam Riyadus Shalihin berkata, “Oleh karena itu kita bisa mendapati orang yang baik imannya adalah yang sering bersedekah .”

6. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)

7. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)

8. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:  

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)

Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan.

Sedekah tidaklah mengurangi harta

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan hadits di atas dengan mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya semata. Beliau bersabda, “Sedekah tidaklah mungkin mengurangi harta”. Kalau dilihat dari sisi jumlah, harta tersebut mungkin saja berkurang. Namun kalau kita lihat dari hakekat dan keberkahannya justru malah bertambah. Boleh jadi kita bersedekah dengan 10 riyal, lalu Allah beri ganti dengan 100 riyal. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba’: 39). 

Allah akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia, Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat. Allah Ta’ala berfirman: 

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Baqarah: 261)

Kalau takut miskin / berkurangnya harta karena sedekah, itu karena bisikan setan yang selalu mengajak kepada keburukan, Allah Ta’ala berfirman: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Baqarah: 268)

“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al Hasyr: 9).

Perhatikan hadits berikut ini..

Dari Busr bin Jahhasy ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam meludah pada telapak tangannya, kemudian meletakkan jarinya diatas telapak tangan itu, lalu bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Wahai anak Adam (manusia), mengapa engkau menganggap-Ku lemah padahal Aku-lah yang telah menciptakanmu dari seumpama ini (ludah). (Mengapa) setelah Aku sempurnakan kejadianmu dengan baik dan seimbang, serta kamu dapat berjalan diantara dua jubahmu, (tiba-tiba) engkau berjalan dimuka bumi dengan sombong (tanpa memperhatikan asal-usulmu dan keagungan penciptamu). Kamu timbun harta (tanpa menafkahkannya), dan kamu menolak (kebenaran) hingga ketika ruh telah sampai di kerongkongan, barulah kamu berkata, ‘Aku akan bershadaqah.’ Bagaimana bisa, ini bukan saatnya bershadaqah.’” (HR. Ahmad IV/210 dan Ibnu Majah no. 2707).

Allah Subhanahu wa ta’ala mengabarkan:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Munaafiquun : 10-11) Demikian Allah Ta’ala memperingatkan agar kita tidak menyesal dihari nanti..

Dari Anas Radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga amalan yang mengikuti orang yang meninggal: Keluarga, harta dan amalannya, kemudian yang dua kembali dan hanya satu yang bersamanya. Keluarga dan hartanya akan kembali dan yang tinggal hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari no.6514 dan Muslim no.2960)

“Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa semua kehidupan dunia ini akan kembali meninggalkannya tidak satupun yang bersamanya di kubur. Harta dan anak adalah perhiasan dunia yang akan meninggalkannya, siapakah yang akan menemaninya? Hanya satu yaitu amalnya. Maka dari itu wahai saudaraku, hendaklah kita memprioritaskan sahabat yang akan tetap menemani kita hingga hari kiamat, bersungguh-sungguh untuk menunaikan amal shalih yang akan setia menemani kita ketika kita ditinggalkan oleh keluarga dan anak-anak yang kita cintai.” (Syarah Riyadush Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu juga disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)

Selagi ada kesempatan dan kemampuan mari kita berlomba dalam kebaikan dan taqwa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah salah seorang dari kamu melainkan ia akan diajak berbicara langsung oleh Allah tanpa perantara (juru bicara), lalu ia melihat ke kanan, tiada terlihat kecuali amalnya, dan menoleh ke kiri maka tiada terlihat melainkan amalnya, kemudian ia melihat ke depan, terlihat api tepat di depan wajahnya, maka hindarkan dirimu dari api (dengan bersedekah) walau separuh kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga apa yang sudah sedikit kami paparkan diatas dapat memotifasi diri kita dalam berbuat kebaikan & ketaatan (yang senyatanya itu adalah untuk diri kita).

Semoga segala amal ibadah kita diterima dan dibalas Allah Subanahu wa ta’ala dengan kebaikan yang melimpah, dan semoga menjadi naungan yang bisa menyelamatkan kita di akherat kelak nanti.. Allahumma Aamiin.. 

Demikian peluang besar ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih, jazaakumullahu khairan (semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan kebaikan pula).

***

Faisal Choir Blog :

Blog ini merupakan kumpulan Artikel dan Ebook Islami dari berbagai sumber. Silahkan jika ingin menyalin atau menyebarkan isi dari Blog ini dengan mencantumkan sumbernya, semoga bermanfaat. “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim). Twitter | Facebook | Google Plus

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Donasi Pembangunan Pesantren Darul Qur’an Putri ‘Aisyah Radhiyallahu‘anha Description: Rating: 5 Reviewed By: samudera ilmu
Scroll to Top