Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata:" Kemudian perhatikan hikmah yang ada pada tembolok burung dan
apa yang ditakdirkan padanya. Maka, sesungguhnya pada jalur perjalanan
makanan sampai ke Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal) ada
penyempitan (jalur yang sempit), yang tidak dilewati makanan melainkan
dalam jumlah yang sedikit. Maka seandainya seekor burung tidaklah
mengambil (mematuk) biji yang kedua hingga biji yang pertama ia patuk
telah sampai ke Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal) niscaya hal itu
akan memakan waktu lama. Maka ketika ia harus mengambil makanannya
secara penuh dengan waktu yang singkat, dikarenakan kekhawatirannya
terhadap makhluk lain yang mengganggu, maka ia dikaruniai tembolok,
yaitu organ seperti sebuah keranjang yang menggantung yang ada di
hadapannya untuk menyimpan perbekalan makanan yang ia kumpulkan dengan
cepat. Kemudian ia memindahkannya ke Ventrikulus (lambung
pengunyah/empedal) secara perlahan.
Dan tembolok juga memiliki fungsi yang lain,
yaitu sebagian burung ada yang butuh untuk memberi makan anaknya dengan
paruhnya. Maka dengan keberadaan tembolok akan memudahkan ia
mengeluarkan makanan tersebut (untuk diberikan ke anaknya) karena
dekatnya tembolok dengan paruh, dibandingkan jika makanan itu telah
sampai ke Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal)"
Allah Ta'ala berfirman:
"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman." (An Nahl: 79)
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." (Al Mulk 19)
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." (Al Mulk 19)
0 komentar:
Posting Komentar