Kita
tak dapat melihat laut terbelah, kita tak dapat lihat mukjizat nabi
terdahulu, tapi kita masih dapat melihat Mukjizat Qur'an Sepanjang masa
melalui BULAN TERBELAH. Banyak orang ingkar menyebar berita bahwa
berita NASA menemukan bulan memang terbelah dua ialah bohong.
Terlepas dari orang kafir yang
ingkar pada pengakuan NASA, Masihkah kita beriman pada Kitab Allah
& Para Nabi. Dalam Qur'an jelas tertulis jika "BULAN TELAH
TERBELAH", bukan "Akan Terbelah", tapi sekali lagi tertulis "BULAN
TELAH TERBELAH". Hadits Shohih Muslim, Bukhari, Ahmad, Tirmidzi dan
lainnya pun membenarkan Mukjizat Qur'an yang masih dapat dilihat ini.
السلام عليكم . بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
(Sabtu, 22 Sya'ban1424H/18-10-2003M)
Bukankah Dalam Qur'an tertulis:
...Dan telah TERBELAH BULAN. (Qs. 54 Qamar:1)
Apakah betul apa yg difirmankan ALLAH dalam Qur'an jika bulan SAAT ini memang terbelah?
Perhatikan, mukjizat ini bukan
hanya sekedar cerita yang cuma dapat didengar saja, tapi mukjizat
Qur'an ini masih dapat dilihat dengan JELAS SEKALI.
Terlampir adalah foto bulan dari
koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita
terhadap kekuasan ALLAH dan kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam.
Dalam Bukhari dan Muslim, juga
dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum
Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al 'Ash bin Qail.
Mereka meminta kepada nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam untuk membelah bulan. Kata mereka, "Seandainya kamu benar2 seorang
nabi, maka belahlah bulan menjadi dua."
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata kepada
mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?"
Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam berdoa kepada
ALLAH agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam memberi
isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya
sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah
Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."
Demikian jauh jarak belahan bulan
itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi
orang2 kafir yang hadir berkata, "Ini sihir!" padahal semua orang yang
hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama.
Atas peristiwa ini ALLAH menurunkan
ayat Al Qur'an: " Telah dekat saat itu dan bulan telah terbelah. Dan
jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka
mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir." (QS Al Qomar
54:1-2)
Apakah kalian akan membenarkan ayat
Al-Qur'an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami
Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya. Dalam temu wicara di
televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah
seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat
dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan
menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan
hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang
hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah
satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari
Al-Qur'an.
Salah seorang pemuda yang beragama
muslim pun berdiri dan bertanya, " Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat
yang berbunyi "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah"
mengandung mukjizat secara ilmiah?
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab
kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat
tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa
menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah
mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu
'alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya,
sebagaimana nabi2 sebelumnya.
Dan mukjizat yang kelihatan, maka
itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai
hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah,
maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal
itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan
hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam.
Dan memang Allah ta'alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun
mengutip sebuah kisah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam membelah bulan. Kisah itu adalah
sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah.
Orang2 musyrik berkata, "Wahai
Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami
satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan
nada mengejek dan meng-olok2)?"
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bertanya, "Apa yang
kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Coba belah bulan..." Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu
Allah memberitahu Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam agar mengarahkan telunjuknya ke bulan.
Rasulullah pun mengarahkan
telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya.
Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar2 telah
menyihir kami!"
Akan tetapi para ahli mengatakan
bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada
disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di
tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari
perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju
keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari
perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari
perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian
melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar.
Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan
saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..."
Maka sebagian mereka pun beriman,
dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah
menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah
terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun
ingkar lagi berpaling seraya berkata,
"Ini adalah sihir yang
terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu
mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap... (sampai akhir
surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata, demikian
kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr.
Zaghlul menyampaikan hadits Nabi tersebut, berdiri seorang muslim
warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa
Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy
Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku
pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang
mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur'an yang
mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah
itu pulang ke rumah.
Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan
Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata
Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan
pun telah terbelah..."
Aku bergumam: Apakah kalimat ini
masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu
kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu?
Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan
diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu
tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku duduk di depan
televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter
Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa
tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka
melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang
mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, "Andaikan dana
itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya."
Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan
berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif
pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran,
industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang
sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."
Dalam diskusi tersebut dibahas
tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana
perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana
tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter
terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana yang
begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?
"Mereka pun menjawab, "Tidak!
Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan
tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri,
maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita
berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka
kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."
Mendengar hal itu, presenter itu pun
bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal
taruhannya?" Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami
pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!
Presenter pun bertanya, "Bagaimana
kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati
secara pasti dari batu2-an yang terpisah (karena) terpotong di
permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar
geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak
mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu
kembali!"
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb
Al-Islamy Inggris mengatakan, Maka aku pun turun dari kursi dan
berkata, 'Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad
shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu.
Allah benar2 telah meng-olok2 AS
untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar,
hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak
mungkin salah... Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur'an dan aku
baca surat Al-Qamar.... Dan saat itu adalah awal aku menerima dan
masuk Islam."
Penemuan ini baru didapatkan setelah adanya tekhnologi yang mutakhir di abad 20 . Inilah salah satu bukti bahwa Qur'an ialah mukjizat terbesar & SEPANJANG MASA, karena ayat-ayatnya baru dapat dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi
terakhir. Bahkan masih banyak lagi ayat-ayat yang belum dapat
dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi. Bukti kuat bahwa Qur'an bukan
buatan Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam tapi berasal dari ALLAH, Tuhan Langit
& Bumi yang Maha Mengetahui ciptaan-NYA.
Jika Al-Qur'anul Kariim bukan
berasal dari Allah, tentu ayat ini kemungkinan besar berbeda
bunyinya & salah besar, tapi Alhamdulillah... Qur'an TERBUKTI
BENAR.
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya. Qs.4 Nisaa':82
Mukjizat Qur'an mencakup dari yang sangat sederhana, sampai yang penuh dengan kerumitan dari segala bidang
matematika, astronomi, biologi, geografi, sastra, oceanografi dan
segalanya. Karena Qur'an diturunkan kepada semua manusia sepanjang
zaman. Bahasanya mencakup dari yang sangat sederhana, sampai pada
tingkat tertinggi dari ilmu bahasa & kesusasteraan yang baik.
Dengan demikian pesan yang dibawa bisa dicapai oleh setiap orang tanpa melihat tingkat pendidikannya
. Sama halnya dengan mukjizat Qur'an, fenonema yang sungguh teramat
sangat luar biasa ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu: BUKTI
SEDERHANA dan BUKTI RUMIT
Bagi orang awam saja,
keindahan bahasa & hikmah serta nasihat jiwa didalamnya sudah
mampu membuktikan kemuliaan Qur'an bagi orang yang mau jujur
menggunakan hati kecilnya . Diceritakan dalam sebuah kisah
jika Abu Jahal pun menangis mendengar Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam
membaca Qur'an, namun sayang, Abu Jahal tidak mau mengakui Mukjizat
Qur'an yang diturunkan pada Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam.
Semoga ini menjadi renungan bagi semua terutama bagi mereka yang murtad hanya karena dunia.
___________
Sumber: http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=11894
Terbelahnya Bulan di Masa Nabi
Sebagian orang mungkin belum mengetahui hal ini yaitu bulan pernah terbelah di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kejadian ini telah diceritakan dalam Al Qur’an dan dalam berbagai
hadits. Kejadian ini pula adalah di antara tanda datangnya kiamat.
Marilah kita lihat pembahasan selanjutnya.
Allah Ta’ala berfirman,
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat (datangnya) kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS. Al Qamar: 1)
Terdapat hadits yang juga menyebutkan hal ini, sebagaimana yang disebutkan dalam shohih Bukhari.
Dari Ibnu Mas’ud, beliau berkata,
انْشَقَّ
الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
فِرْقَتَيْنِ ، فِرْقَةً فَوْقَ الْجَبَلِ وَفِرْقَةً دُونَهُ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « اشْهَدُوا »
“Bulan terbelah menjadi dua bagian pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Satu belahan terdapat di atas gunung dan belahan lainnya berada di bawah gunung. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’Saksikanlah’.” (HR. Bukhari no. 4864)
Berita ini juga dikeluarkan oleh At Tirmidzi dari sahabat Anas, beliau berkata,
سَأَلَ أَهْلُ
مَكَّةَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- آيَةً فَانْشَقَّ الْقَمَرُ
بِمَكَّةَ مَرَّتَيْنِ فَنَزَلَتِ (اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ
الْقَمَرُ) إِلَى قَوْلِهِ (سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ)
“Penduduk Makkah meminta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu bukti. Akhirnya bulan terbelah di Makkah menjadi dua bagian, lalu turunlah ayat : ‘Telah
dekat datangnya hari kiamat dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka
(orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling
dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".(QS. Al Qamar: 1-2)” (HR. Tirmidzi no. 3286. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi mengomentari bahwa hadits ini shohih. Riwayat ini juga dibawakan oleh Jalaluddin As Suyuthi dalam Asbabun Nuzul, hal. 184, Darul Ibnu Haitsam.)
Hadits terbelahnya bulan telah diriwayatkan oleh sekelompok sahabat
di antaranya: Abdullah bin ‘Umar, Hudzaifah, Jubair bin Muth’im, Ibnu
‘Abbas, Anas bin Malik, dan juga diriwayatkan oleh seluruh ahli tafsir.
Namun, sebagian orang merasa ragu tentang hal ini dan menyatakan bahwa
terbelahnya bulan itu terjadi pada hari kiamat nanti sebagaimana hal ini
diriwayatkan oleh ‘Utsman bin ‘Atho’ dari ayahnya, dll. Namun,
perkataan semacam ini adalah perkataan yang syadz (yang
menyelisihi pendapat yang lebih kuat) dan pendapat ini tidak bisa
menggantikan kesepakatan yang telah ada. Alasannya adalah kata
‘terbelah’ (pada ayat di atas) adalah kata kerja bentuk lampau (dan
berarti sudah terjadi). Sedangkan menyatakan bahwa kata kerja lampau ini
berarti akan datang membutuhkan dalil, namun hal ini tidak diperoleh.
–Inilah perkataan Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir-. (Lihat tafsir surat Al Qomar ayat 1 di Zaadul Masiir, 5/449, Asy Syamilah)
Intinya, kita haruslah meyakini kejadian di atas dengan penuh
keyakinan karena ini adalah kabar yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya.
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa
shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala wa alihi wa shohbihi wa
sallam.
****
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel http://rumaysho.com
0 komentar:
Posting Komentar