Suryadharma menjadikan beberapa keputusan dalam mengambil keputusan tersebut. Salah satunya adalah hasil Rakernas MUI pada 7 Maret 1984 di Jakarta yang merekomendasikan umat Islam Indonesia agar waspada terhadap menyusupnya paham syiah dengan perbedaan pokok dari ajaran Ahli Sunnah Waljamaah.
Kementerian Agama RI juga pernah mengeluarkan surat edaran no D/BA.01/4865/1983 pada 5 Desember 1983 tentang golongan syiah dan menyatakan bahwa syiah tidak sesuai dan bahkan bertentang dengan ajaran islam.
"Atas dasar itu, Majelis Mujahidin Indonesia menyatakan bahwa syiah bukan dari golongan islam. Siapa saja yang menganggap syiah tidak sesat berarti dia sesat," kata Menag dalam siaran persnya, Rabu (25/1).Suryadharma mengatakan setelah membuka dokumen-dokumen tersebut dirinya menemukan bahwa Syiah bukan Islam dan itulah yang menjadikan landasan pemerintah terkait kehadiran Syiah di Indonesia.
Sementara itu, langkah yang akan ditempuh untuk menyelesaikan masalah Syiah tersebut menurut Menag adalah dengan cara duduk bersama dan membicarakan secara musyawarah.
"Ya harus duduk bersama-sama. karena masing-masing punya alasan. Mungkin saya harus menimbang-nimbang dahulu dari ulama, baru saya memutuskan. Sejauh ini, saya masih berpegang kepada keputusan menag yang lalu," tuturnya. (*/OL-12)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
Aliran sesat Syi'ah ancaman bagi umat Islam
Ketua MUI Jatim: "Said Aqil Jangan cuma Ngomong di Luar!"
Menurutnya, harus dibedakan antara NU dengan tokoh yang memimpin NU, lantaran tak semua ulama NU sepakat dengan pernyataan Said Aqil Siradj tersebut. “Antara NU dengan tokoh yang memimpin NU saya kira itu beda. Karena di Jawa Timur pernyataan seperti itu ditolak oleh ulama NU Jawa Timur. Ulama Jawa Timur juga ulama Nahdliyin, ulama NU semua itu,” kata KH. Abdusshomad Buchori, saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (30/8/2012).
KH. Abdusshomad Buchori amat menyayangkan sikap Ketua PBNU, Said Aqil Siradj yang terang-terangan menyelisihi ulama NU dari Jawa Timur yang tegas menganggap Syiah sebagai aliran sesat.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar Said Aqil berani berdiskusi dengan para Kyai dan jangan asal bicara. “Jadi mestinya beliau harus diskusi dengan kyai-kyai Madura. Silahkan kalau memang kurang puas berhadapanlah sendiri. Jangan ngomong di luar tapi ketika resmi tidak mau menerima. Tolong fatwa MUI itu dibaca, termasuk orang sekuler, baca dulu fatwa ini!” tandasnya.
Ulama asal Surabaya itu juga menegaskan bahwa Syiah menjadi ancaman umat Islam tatkala ia kuat seperti di beberapa negara Timur Tengah. “Lihat! bagaimana gerakan-gerakan Syiah di luar negeri? bagaimana di Irak? bagaimana di Suriah? Saya sendiri sudah keliling, saya sudah pernah ke Iran, saya tahu persis di sana itu,” imbuhnya. [Ahmed Widad] Jum’at, 31 Aug 2012
http://www.voa-islam.com/
0 komentar:
Posting Komentar