Pertanyaan:
Assalamu’alaikum.
Bolehkah air wudhu dilap? Soalnya ketika masih ada wudhu, kadang merasa kedinginan atau gatal kena airnya sehingga bisa mempengaruhi kekhusyuan shalat
Dari: Irfandy
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Banyak ulama yang berpendapat bolehnya menyeka anggota wudhu dengan handuk atau semisalnya. Diantaranya adalah Utsman bin Affan, Anas bin Malik, Hasan bin Ali, Hasan al-Basri, Ibnu Sirin, Asy-Sya’bi, Ishaq bin Rahawaih, Abu Hanifah, Malik, Ahmad, dan salah satu pendapat Madzhab Asy-Syafii. Ini juga berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar.
Dalil yang menguatkan pendapat mereka: Pertama, hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki handuk kecil yang beliau gunakan untuk mengeringkan anggota badan setelah wudhu.” (HR. Turmudzi, An-Nasai dalam al-Kuna dengan sanad shahih. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’, 4706).
Kedua, hadis dari Salman al-Farisi,
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu,
kemudian beliau membalik jubah wol yang beliau pakai, dan beliau gunakan
untuk mengusap wajahnya. (HR. Ibn Majah 468. Fuad Abdul Baqi
mengatakan: Dalam Zawaid sanadnya shahih dan perawinya tsiqat. Al-Albani menilai hasan).
Sementara itu, sebagian ulama lain berpendapat makruh mengeringkan anggota wudhu dengan handuk. Mereka berdalil dengan hadis dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ketika beliau menjelaskan tata cara mandi junub Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadis tersebut, Maimunah mengatakan:
“Kemudian aku ambilkan handuk, namun beliau tidak menggunankannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun hadis ini tidaklah menunjukkan hukum makruh mengeringkan anggota badan setelah wudhu. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menggunakan handuk setelah mandi, tidaklah menunjukkan bahwa itu dibenci.
Allahu a’lam.
Simak: Sifat Wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hlm. 42 – 43
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
http://www.konsultasisyariah.com/
Bolehkah air wudhu dilap? Soalnya ketika masih ada wudhu, kadang merasa kedinginan atau gatal kena airnya sehingga bisa mempengaruhi kekhusyuan shalat
Dari: Irfandy
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Banyak ulama yang berpendapat bolehnya menyeka anggota wudhu dengan handuk atau semisalnya. Diantaranya adalah Utsman bin Affan, Anas bin Malik, Hasan bin Ali, Hasan al-Basri, Ibnu Sirin, Asy-Sya’bi, Ishaq bin Rahawaih, Abu Hanifah, Malik, Ahmad, dan salah satu pendapat Madzhab Asy-Syafii. Ini juga berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar.
Dalil yang menguatkan pendapat mereka: Pertama, hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:
كَانَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِرْقَةٌ يُنَشِّفُ بِهَا بَعْدَ الوُضُوءِ
Kedua, hadis dari Salman al-Farisi,
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم «توضأ، فقلب جبة صوف كانت عليه، فمسح بها وجهه
Sementara itu, sebagian ulama lain berpendapat makruh mengeringkan anggota wudhu dengan handuk. Mereka berdalil dengan hadis dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ketika beliau menjelaskan tata cara mandi junub Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadis tersebut, Maimunah mengatakan:
فَنَاوَلْتُهُ الْمِنْدِيلَ فَلَمْ يَأْخُذْهُ
Namun hadis ini tidaklah menunjukkan hukum makruh mengeringkan anggota badan setelah wudhu. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menggunakan handuk setelah mandi, tidaklah menunjukkan bahwa itu dibenci.
Allahu a’lam.
Simak: Sifat Wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hlm. 42 – 43
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
http://www.konsultasisyariah.com/
0 komentar:
Posting Komentar