Syaikh Hasan bin Ahmad
Hamam dalam kitabnya "At-Tadawi bil Istighfar" menceritakan kisah
menarik yang didengarnya langsung dari seorang ikhwan :
ذهب أحد
الإخوان إلى السوق لبيع سلعة كانت معه، كان السوق مزدحماً بالباعة
والمشترين، جلس في المكان المعدّ للبيع وعرض سلعته للبيع، وجلس بجوارها، مر
وقت طويل والناس لا يقبلون على سلعته، يأتي الناس إليه ينظرون إلى السلعة
ثم ينصرفون، كان بحاجة شديدة إلى النقود، ولابد له من بيع هذه السلعة حتى
تتوفر لديه، طال الوقت ولا أحد يريد
الشراء، شعر بالضيق وأخذ يفكر ماذا يفعل؟ وفجأة جاء في فكره حديث سمعه من
إمام المسجد يقول: قال رسول الله : "من أكثر الاستغفار جعل الله له من كل
هم فرجاً، ومن كل ضيق مخرجاً، ورزقه من حيث لا يحتسب"، أطلق العنان للسانه
وقلبه ، وأخذ يلهج بالاستغفار يقول: والله ما إن بدأت بالاستغفار حتى أقبل
الناس إليَّ هذا يريد شراءها، والآخر يريدها لنفسه هذا يزيد في السعر
والآخر يزيد عليه حتى طابت نفسي، وبعت سلعتي والحمد لله، وأخذت النقود
ورجعت إلى بيتي وعيناي تفيض من الدمع لأنني فرطت كثيراَ في هذا الكنز
الثمين "الاستغفار" فالحمد لله رب العالمين
"Salah seorang ikhwan pergi kepasar untuk menjual dagangannya. Saat itu
pasar penuh sesak dengan para pedagang dan pembeli. Ia menempati tempat
yang sudah disiapkan untuk berjualan, memajang barang dagangannya, dan
duduk disamping dagangannya. Setelah sekian lama, orang-orang tidak ada
yang membeli. Mereka datang, melihat-lihat, lalu pergi begitu saja.
Padahal ketika itu ia sangat memerlukan uang dan tidak ada pilihan lain
selain harus menjual dagangannya untuk memperoleh uang.
Setelah
waktu berlalu cukup lama dan tak ada seorangpun yang membeli, ia pun
merasa sedih dan mulai berpikir apa yang harus dilakukan? Tiba-tiba
terlintas di benaknya apa yang didengarnya dari salah seorang Imam
Masjid yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : "Barangsiapa banyak beristighfar, niscaya Allah menjadikan
baginya kelapangan dari setiap kecemasan, jalan keluar dari setiap
kesempitan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka" (HR. Ahmad
–ket). Ia lalu melepaskan lidah dan hatinya untuk banyak-banyak
beristighfar.
Kemudian ia bercerita : "Demi Allah, begitu aku
memulai istighfar, orang-orang mulai berdatangan berebut untuk membeli
barang daganganku. Yang satu menawar dengan harga tertentu, sedangkan
yang lain menawarnya dengan harga yang lebih tinggi. Akhirnya daganganku
terjual habis dan hatiku benar-benar gembira, Walhamdulillah. Aku
pulang membawa uang hasil penjualan sedangkan kedua mataku tak
henti-henti mencucurkan air mata mengingat kelalaianku selama ini
melupakan harta yang sangat berharga yakni istighfar. Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam."
[At-Tadawi bil Istighfar, hal. 45]
Sumber:
Al Mizzi
ternyata khasiat dari istighfar itu banyak yaaa..
BalasHapus