Siapakah diantara kita yang tidak ingin diberikan kebaikan oleh Allah? Namun di sana, ada orang-orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah Azza wa Jalla. Semoga kita termasuk dari mereka:
1. Dibukanya pintu amal sebelum kematian menjelang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada
seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan
beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan shalih sebelum
meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridla kepadanya.”
(HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al Hamq).[1]
2. Dipercepat sanksinya di dunia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada
hambaNya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah
menginginkan keburukan kepada hambaNya, Allah akan membiarkan dosanya (di dunia)
sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari
Anas bin Malik).[2]
Namun kita tidak diperkenankan untuk meminta
kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu
menghadapinya.
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَادَ رَجُلاً مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَىْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ ». قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِى بِهِ فِى الآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِى فِى الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « سُبْحَانَ اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ – أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ – أَفَلاَ قُلْتَ اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ». قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاهُ.
“Dari Anas, sesungguhnya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang telah kurus
bagaikan anak burung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah
kamu berdo’a dengan sesuatu atau kamu memintanya?” Ia berkata, “Ya, aku berdo’a,
“Ya Allah siksa yang kelak Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah
untukku di dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Subhanallah, kamu tidak akan mampu itu. Mengapa kamu tidak berkata, “Ya Allah
berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah
kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun berdo’a dengannya. Allah pun
menyembuhkannya.” (HR Muslim).
3. Diberikan cobaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
من يرد الله به خيرا يصب منه
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan,
Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari dari Abu
Hurairah).
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin,
karena itu janji Allah:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (QS Al
Baqarah: 155).
Cobaan itu untuk menggugurkan dosa dan
mengangkat derajat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah
pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan
tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan sanad yang hasan).
4. Difaqihkan dalam agama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan
padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” HR Al Bukhari dan
Muslim).
Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan
kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus terhadap Al Qur’an dan hadits berasal
dari kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa
nafsu tidak akan dapat memahami Al Qur’an dan hadits dengan benar. Sebagaimana
yang dikabarkan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kaum khawarij
yang membaca Al Qur’an:
يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِى يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ بِشَىْءٍ وَلاَ صَلاَتُكُمْ إِلَى صَلاَتِهِمْ بِشَىْءٍ وَلاَ صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ بِشَىْءٍ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ
“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka
membaca Al Qur’an. Bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan
Al Qur’an mereka, shalat dan puasa kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan
dengan shalat dan puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an dan menyangka bahwa Al
Qur’an mendukung mereka padahal Al Qur’an tidak mendukung mereka.” (HR
Muslim).
Itu semua akibat kedangkalan ilmu dan mengikuti
hawa nafsu, sehingga mereka tidak diberikan pemahaman yang benar terhadap Al
Qur’an dan hadits. Mereka mengira bahwa ayat Al Qur’am mendukung perbuatan
mereka, padahal tidak demikian. Tentu yang memahaminya adalah orang-orang yang
Allah faqihkan dalam agama dan selamatkan dari hawa nafsu.
5. Diberikan kesabaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
و ما أعطي أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر
“Tidaklah seseorang diberikan dengan sesuatu
yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al Bukhari dan
Muslim).
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk
badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup
tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya amat
membutuhkan kesabaran. Karena Iblis dan balatentaranya tak pernah diam untuk
menyesatkan manusia dari jalan Allah.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Tidak ada yang diberikan (sifat-sifat yang
terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak ada yang diberikannya
kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS Fushilat:
35).
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang
Engkau inginkan kebaikan padanya, beri kami kesabaran untuk menjalani perintahMu
dan menjauhi laranganMu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang
menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal
shalih sebelum wafat kami. Aamiin.
Oleh Ustadz Abu Yahya Badrussalam
Sumber: Ebook Offline CintaSunah.Com
_______
[1] Dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani dalam shahih Jami’ no
304.
[2] Dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani dalam shahih Jami’ no
308.
0 komentar:
Posting Komentar