Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah
Rabb semesta alam, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi
kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya yang setia.
Dengan ini kami LEMBAGA
SOSIAL DAN DAKWAH ISLAM (LSDI) “SALMAN AL-FARISI RADHIYALLAHU ‘ANHU” Gayam,
Gurah, Kediri, Jawa Timur yang bergerak dalam bidang sosial dan dakwah Islam
memberi kesempatan kepada kaum muslimin untuk turut serta dalam kebaikan dan
beramal jariyah untuk pembangunan tahap dua Gedung Pendidikan dan Asrama
Pesantren Darul Quran Putri ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang terdiri dari 6
lokal kelas dan asrama (3 lokal lantai 1 dan 3 lokal lantai 2) dengan luas
keseluruhan kurang lebih 192 m2. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp.
392.545.000 (tiga ratus Sembilan puluh dua juta lima ratus empat puluh lima
ribu rupiah).
Partisipasi Anda bisa
diantar langsung ke sekretariat kami atau ditransfer ke rekening berikut:
- BRI KCP PARE, NO. 0555-01-010278-50-5 a.n LSDI SALMAN AL FARISI
- BCA KCP PARE, NO. 1400542321 a.n SIGIT PURNOMO
- BNI CAB. KEDIRI, NO. 0051665874 a.n SIGIT PURNOMO
Informasi dan
konfirmasi setelah transfer:
- Ust. Abu Ammar Abdul Adhim Al-Ghoyami : 085708649800, 081913021885.
- Ust. Afifi Abu Zakiy Sigit Purnomo : 082 140 273 203.
- Ust. Abu Hasna Fathul Huda : 085 285 312 096, 081977358402
Saudaraku Kaum
Muslimin.. Sesungguhnya apa yang kita sedekah senyatanya itulah sebenarnya
harta kita (diakherat nanti), dan harta yang sedang kita miliki sekarang
bukanlah harta kita (karena harta tidak akan dibawa mati), jadi harta yang kita
sedekahkan itulah harta kita…
Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh ” (HR. Muslim)
Saudaraku.. bukankah
sebenarnya ini adalah peluang untuk menciptakan pahala-pahala yang tidak akan
putus bagi diri kita? Bayangkan saja jika pada saat itu kita sedang tidur lalu
Pondok Pesantren tersebut digunakan
untuk melakukan ketataan, kita akan turut mendapatkan pahalanya, jika kita
sudah diliang kubur, maka kita akan terus mendapatkan pahalanya.. Bukankah pada saat itu yang kita butuhkan
adalah pahala? Pada saat itu kita tidak butuh kepada harta.. Karena pahala bisa
menolong ataupun menaikan derajat pada diri kita..
Siapa yang menolong
hamba-hamba-Nya maka Dia akan menolong diri kita, siapa yang berkasih sayang
kepada saudara-saudaranya maka Dia akan
berkasih sayang terhadap kita.. Oleh karena itu siapa yang berbuat baik kepada
orang lain senyatanya dia telah berbuat baik kepada dirinya sendiri, siapa yang
memberikan sebagian hartanya dijalan-Nya, senyatanya dia telah memberikan
kepada dirinya sendiri..
Dengan diperbanyak
majelis-majelis ilmu, maka akan mengurangi tingkat kebodohan, tingkat
kemunkaran, dan dengannya akan terwujud kebaikan, baik bagi diri sendiri,
kehidupan masyarakat serta negara.
Berikut diantara
keutamaan-keutamaan dari sedekah :
1. Sedekah dapat
menghapus dosa
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air
memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At
Tirmidzi, 614)
2. Orang yang
bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di
suatu hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari
akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah: “…Seorang yang
bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR.
Bukhari no. 1421) maksudnya sedekah dengan ikhlas.
3. Allah melipatgandakan
pahala orang yang bersedekah
“Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
“Setiap amal manusia
akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipatnya. Allah Azza Wa
Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
4. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang gemar
bersedekah.
“Orang memberikan
menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu
dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika
ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan
dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan
dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah
akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666,
Muslim no. 1027)
5. Sedekah akan menjadi
bukti keimanan seseorang
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)
An Nawawi menjelaskan:
“Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian
karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
Syaikh Muhammad bin
Shalih al-Utsaimin dalam Riyadus Shalihin berkata, “Oleh karena itu kita bisa
mendapati orang yang baik imannya adalah yang sering bersedekah .”
6. Sedekah dapat
membebaskan dari siksa kubur
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam
kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)
7. Sedekah dapat
mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan
dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan
sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
8. Orang yang
bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan
dengan orang yang pelit:
“Perumpamaan orang yang
pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi,
yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah,
dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya.
Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan
bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia
merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha
melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu
pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang
setelah kita memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan.
Sedekah tidaklah
mengurangi harta
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR.
Muslim no. 2558)
Syaikh Muhammad bin
Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan hadits di atas dengan mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan
hawa nafsunya semata. Beliau bersabda, “Sedekah tidaklah mungkin mengurangi
harta”. Kalau dilihat dari sisi jumlah, harta tersebut mungkin saja
berkurang. Namun kalau kita lihat dari hakekat dan keberkahannya justru malah
bertambah. Boleh jadi kita bersedekah dengan 10 riyal, lalu Allah beri ganti
dengan 100 riyal. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
“Dan barang apa saja
yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi
rezki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba’: 39).
Allah akan mengganti
bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia, Allah pun akan memberikan balasan
dan ganjaran di akhirat. Allah Ta’ala berfirman:
“Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Baqarah: 261)
Kalau takut miskin /
berkurangnya harta karena sedekah, itu karena bisikan setan yang selalu mengajak
kepada keburukan, Allah Ta’ala berfirman: “Setan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan
Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Baqarah: 268)
“Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(Qs. Al Hasyr: 9).
Perhatikan hadits
berikut ini..
Dari Busr bin Jahhasy
ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam meludah
pada telapak tangannya, kemudian meletakkan jarinya diatas telapak tangan itu,
lalu bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Wahai anak Adam (manusia),
mengapa engkau menganggap-Ku lemah padahal Aku-lah yang telah menciptakanmu
dari seumpama ini (ludah). (Mengapa) setelah Aku sempurnakan kejadianmu dengan
baik dan seimbang, serta kamu dapat berjalan diantara dua jubahmu, (tiba-tiba)
engkau berjalan dimuka bumi dengan sombong (tanpa memperhatikan asal-usulmu dan
keagungan penciptamu). Kamu timbun harta (tanpa menafkahkannya), dan kamu
menolak (kebenaran) hingga ketika ruh telah sampai di kerongkongan, barulah
kamu berkata, ‘Aku akan bershadaqah.’ Bagaimana bisa, ini bukan saatnya
bershadaqah.’” (HR. Ahmad IV/210 dan Ibnu Majah no. 2707).
Allah Subhanahu wa
ta’ala mengabarkan:
“Dan belanjakanlah
sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila
telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Qs. Al Munaafiquun : 10-11) Demikian Allah Ta’ala memperingatkan agar kita
tidak menyesal dihari nanti..
Dari Anas
Radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga
amalan yang mengikuti orang yang meninggal: Keluarga, harta dan amalannya,
kemudian yang dua kembali dan hanya satu yang bersamanya. Keluarga dan hartanya
akan kembali dan yang tinggal hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari
no.6514 dan Muslim no.2960)
“Dalam hadits ini
terdapat dalil bahwa semua kehidupan dunia ini akan kembali meninggalkannya
tidak satupun yang bersamanya di kubur. Harta dan anak adalah perhiasan dunia
yang akan meninggalkannya, siapakah yang akan menemaninya? Hanya satu yaitu
amalnya. Maka dari itu wahai saudaraku, hendaklah kita memprioritaskan sahabat
yang akan tetap menemani kita hingga hari kiamat, bersungguh-sungguh untuk
menunaikan amal shalih yang akan setia menemani kita ketika kita ditinggalkan
oleh keluarga dan anak-anak yang kita cintai.” (Syarah Riyadush Shalihin,
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
Dalam sebuah hadits
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu juga disebutkan, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada suatu hari
pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua
malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti
bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya
Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Bukhari no. 1442
dan Muslim no. 1010)
“Infaqkanlah hartamu.
Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika
tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah
menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan
anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433
dan Muslim no. 1029, 88)
Selagi ada kesempatan
dan kemampuan mari kita berlomba dalam kebaikan dan taqwa.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah salah seorang dari kamu melainkan ia
akan diajak berbicara langsung oleh Allah tanpa perantara (juru bicara), lalu
ia melihat ke kanan, tiada terlihat kecuali amalnya, dan menoleh ke kiri maka
tiada terlihat melainkan amalnya, kemudian ia melihat ke depan, terlihat api
tepat di depan wajahnya, maka hindarkan dirimu dari api (dengan bersedekah)
walau separuh kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Semoga apa yang sudah
sedikit kami paparkan diatas dapat memotifasi diri kita dalam berbuat kebaikan
& ketaatan (yang senyatanya itu adalah untuk diri kita).
Semoga segala amal
ibadah kita diterima dan dibalas Allah Subanahu wa ta’ala dengan kebaikan yang
melimpah, dan semoga menjadi naungan yang bisa menyelamatkan kita di akherat
kelak nanti.. Allahumma Aamiin..
Demikian peluang besar
ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima
kasih, jazaakumullahu khairan (semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan
kebaikan pula).
***
0 komentar:
Posting Komentar