- 1. Untuk apa Allah menciptakan kita?
- 2. Bagaimana kita menyembah Allah Ta’ala?
- 3. Apakah kita menyembah kepada Allah dengan perasaan takut dan harapan?
- 4. Apa yang dimaksudkan Ihsan dalam ibadah?
- 5. Untuk apa Allah mengutus para rasul?
- 6. Apa yang dimaksud dengan tauhidullah?
- 7. Apa makna ungkapan : “laa ilaaha illallah”?
- 8. Apa makna tauhid dalam masalah sifat Allah?
- 9. Apa faedah tauhid bagi seorang muslim?
- 10. Dimana Allah?
- 11. Apakah Allah bersama kita dengan ilmu-Nya atau dengan Dzat-Nya?
- 12. Apa dosa yang paling besar?
- 13. Apa syirik besar itu?
- 14. Apa bahaya syirik besar?
- 15. Apakah amalan bermanfaat jika dibarengi dengan kesyirikan?
- 16. Apakah kesyirikan itu ada di kalangan kaum muslimin?
- 17. Apa hukum berdoa kepada selain Allah seperti para wali?
- 18. Apakah do’a itu ibadah kepada Allah?
- 19. Apakah orang mati mendengar doa?
- 20. Apakah kita minta bantuan kepada orang mati?
- 21. Apakah boleh minta pertolongan kepada selain Allah?
- 22. Apakah kita minta bantuan kepada yang hidup dan hadir?
- 23. Apakah boleh nadzar untuk selain Allah?
- 24. Apakah boleh menyembelih untuk selain Allah?
- 25. Apakah boleh thawaf di kuburan?
- 26. Apakah boleh sholat sementara kuburan ada di depan kita?
- 27. Apa hukum melakukan sihir?
- 28. Apakah kita boleh mempercayai dukun dan peramal?
- 29. Apakah ada yang mengetahui yang ghaib?
- 30. Dengan hukum apa kaum muslimin wajib menghukumi?
- 31. Apa hukum undang-undang yang bertentangan dengan Islam?
- 32. Apakah boleh bersumpah dengan selain Allah?
- 33. Apakah boleh menggantungkan kalung pengaman dan jimat?
- 34. Dengan apa kita bertawassul kepada Allah?
- 35. Apakah do’a memerlukan perantara makhluq?
- 36. Apa tugas yang diperankan rasul?
- 37. Dari siapa kita mohon syafa’at nabi?
- 38. Bagaimana kita mencintai Allah dan Rasulullah?
- 39. Apakah boleh berlebih-lebihan dalam memuji Rasulullah?
- 40. Siapa makhluq pertama kali?
- 41. Dari apa diciptakan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam?
- 42. Apa hukum jihad dijalan Allah?
- 43. Apa wala’ untuk orang beriman?
- 44. Apakah boleh berloyalitas kepada orang kafir dan menolong mereka?
- 45. Siapa wali itu?
- 46. Untuk apa Allah menurunkan Al-Qur’an?
- 47. Apakah kita mencukupkan diri dengan Alqur’an dari hadits?
- 48. Apakah kita mendahulukan satu ucapan diatas ucapan Allah dan rasul-Nya?
- 49. Apa yang kita lakukan jika kita berselisih?
- 50. Apa bid’ah dalam agama itu?
- 51. Apakah ada bid’ah yang baik?
- 52. Apakah dalam Islam ada sunnah yang baik?
- 53. Apakah cukup bagi seorang untuk memperbaiki diri sendiri?
- 54. Kapan kaum muslimin menang?
- Jawaban: Dia menciptakan kita agar beribadah kepada-Nya serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
- Jawaban: Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya perintahkan.
“Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan hanya mengikhlaskan diin untuk-Nya”. (Al-Bayyinah: 5)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Ya! Kita menyembah Allah dengan rasa takut dan harapan.
“Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). (Al-A’raf: 56)
- Jawaban: Merasa diawasi oleh Allah saja, yang Dia selalu melihat kita.
“Sesungguhnya Allah atas kalian selalu mengawasi”. (An-Nisa`:1)
“Yang melihatmu ketika engkau berdiri (untuk shalat)” (Asy-Syu’ara`:218)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Untuk mengajak beribadah hanya kepada-Nya dan menghilangkan penyekutuan dari-Nya.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[1] itu” (An-Nahl: 36)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban : Mengesakan-Nya dalam Ibadah, do’a, nadzar dan hukum.
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah”. (Muhammad: 19)
- Jawaban: Tidak ada yang disembah dengan haq kecuali Allah saja.
Demikian itu karena Alloh adalah Dialah yang haq dan apa yang mereka seru selainnya adalah yang batil. (Al-Hajj: 62)
- Jawaban: Mengukuhkan apa yang disifatkan Allah dan Rasul-Nya untuk diri-Nya.
“Tidak ada yang seperti Dia sesuatu-pun, dan Dia Maha Mendengar dan Melihat. (Asy-Syuraa: 11)
- Jawaban: Petunjuk di dunia dan keamanan di akherat.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanan mereka dengan kezhaliman (kesyirikan), mereka mendapatkan keamanan dan merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk”. (Al-An’am: 82)
- Jawaban : Allah di atas langit, diatas Arsy.
“Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) bersemayam di atas Arsy”. (Thaha: 5)[3]
Dalil dari sunnah:
- Jawaban : Allah bersama kita dengan ilmu-Nya mendengar dan melihat.
“Allah berfirman: jangan kalian berdua takut sungguh Aku bersama kalian berdua mendengar dan melihat.” (Thaha: 46)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Dosa yang paling besar adalah syirik menyekutukan Allah.
“Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar.” (Luqman: 13)
Dalil dari sunnah:
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang dosa apa yang paling besar. Beliau bersabda: “Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu”. (HR. Muslim)
- Jawaban: Yaitu mengarahkan ibadah untuk selain Allah seperti do’a.
“Katakanlah tiada lain aku menyeru (berdoa) kepada Rabb-ku dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”. (Al-Jin: 20)
Dalil dari sunnah:
“Dosa yang paling besar dari dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah”. (HR. Bukhari)
- Jawaban: Syirik besar penyebab kekal di neraka.
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka”. (Al-Maa`idah: 72)
Dalil dari sunnah :
“Barang siapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka.” (HR. Muslim)
- Jawaban: Amal tidak bermanfaat jika dibarengi dengan syirik.
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (Al-An’am: 88)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Ya!, banyak dan amat di sayangkan.
“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).” (Yusuf: 106)
Dalil dari sunnah :
“Tidaklah terjadi kiamat sehingga beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan musyrikin dan sehingga berhala disembah.” (HR. Tirmidzi)
- Jawaban: Berdoa kepada mereka suatu kesyirikan memasukkan ke neraka.
“Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab”. (Asy-Syu’ara`: 213)
Dalil dari sunnah :
- Jawaban: Ya, doa adalah ibadah kepada Allah ta’ala.
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Ghafir: 60)
Dalil dari sunnah:
“Doa itu ibadah.” (HR. Tirmidzi)
- Jawaban: Orang-orang mati tidak mendengar doa.
“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar..” (An-Naml: 80)
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” (Fathir: 22)
Dalil dari sunnah:
“Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-Malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” (HR. Ahmad)
- Jawaban: Kita tidak minta bantuan kepada mereka, bahkan kita istighatsah kepada Allah.
“Ingatlah ketika kalian istigatsah kepada Rabb kalian maka Dia mengabulkan bagi kalian”. (Al-Anfal: 9)
Dalil dari sunnah:
“Adalah Nabi jika terkena kesusahan dan kesedihan beliau berdoa : “wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat Yang Mengurusi Makhluk-Nya dengan rahmat-Mu aku beristighatsah”. (Hadits Hasan)
- Jawaban: Tidak boleh minta pertolongan kecuali kepada Allah.
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. (Al-Fatihah: 5)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Ya, (yaitu) apa yang mereka mampu melakukannya.
“Tolong-menolonglah dalam masalah kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (Al-Ma`idah: 2)
Dalil dari sunnah:
“Allah senantiasa membantu seorang hamba, selama hamba tersebut membantu saudaranya”.
- Jawaban: Tidak boleh nadzar kecuali untuk Allah.
(Ingatlah), ketika istri Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Ali-Imran: 35)
Dalil dari sunnah:
“Siapa yang bernadzar untuk taat kepada Allah hendaklah ia mentaatinya (melaksanakan nadzarnya) dan barang siapa bernadzar untuk maksiat kepada Allah, maka janganlah ia mendurhakai-Nya (yaitu dengan tidak melaksanakan nadzarnya)”. (HR. Bukhari)
- Jawaban: Tidak boleh, karena hal itu termasuk syirik besar.
“Maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah (untukNya saja). (Al-Kautsar: 2)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Tidak boleh thawaf kecuali di Ka’bah.
“Dan thawaflah kalian di Rumah Atiq tersebut (Ka’bah)”. (Al-Hajj: 29)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Tidak boleh shalat ke-arah kuburan.
“Maka arahkanlah wajahmu ke Al-Masjidil Haram yaitu menghadaplah ke Ka’bah. (Al-Baqarah: 144)
Dalil dari sunnah:
“Janganlah kalian duduk diatas kuburan dan janganlah shalat kepadanya”. (HR. Muslim)
- Jawaban: Hukum melakukan sihir adalah kafir.
“..Akan tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajari manusia sihir.” (Al-Baqarah: 102)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Kita tidak boleh mempercayai keduanya dalam memberitakan masalah ghaib.
“Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan”. (An-Naml: 65)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Tidak ada satupun yang mengetahui yang ghaib kecuali hanya Allah subhanahu wa ta’ala.
“Dan di sisi-Nya kunci-kunci ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia”. (Al-An’am: 59)
Dalil dari sunnah:
“Tidak ada yang mengetahui yang ghaib kecuali Dia”. (HR. Thabarani)
- Jawaban: Mereka wajib menghukumi dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah.
“Dan barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan, maka mereka adalah orang-orang yang kafir”. (Al-Maa`idah: 44)
Dalil dari sunnah:
“Allah adalah penentu hukum, dan kepada-Nya tempat kembali.” (HR. Abu Daud)
- Jawaban: Mengamalkannya hukumnya kafir, jika ia membolehkannya.
“Dan hukumilah diantara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah”. (Al-Maa`idah: 49)
Dalil dari sunnah:
“Dan barang siapa yang pemimpin-pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan memilih dari apa yang Allah turunkan kecuali Allah jadikan permusuhan kuat diantara mereka.”
- Jawaban: Tidak boleh bersumpah kecuali dengan Nama Allah.
“Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan..”. (At-Taghabun: 7)
Dalil dari sunnah:
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah sungguh ia telah musyrik”. (HR. Ahmad)
- Jawaban: Tidak boleh menggantungkannya, karena hal tersebut termasuk syirik.
“Dan jika menimpamu suatu bahaya, maka tidak ada yang bisa menghilangkan kecuali Dia”. (Al-An’am: 17)
Dalil dari sunnah:
“Barang siapa menggantungkan azimat maka ia telah musyrik”. (HR. Ahmad)
- Jawaban: Kita tawassul kepada Allah dengan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan amal shaleh.
“Milik Allah-lah nama-nama yang baik maka berdo’alah dengannya”. (Al-A’raf: 18)
Dalil dari sunnah:
“Aku mohon kepada-Mu dengan segala nama yang dia adalah milik-Mu, yang Engkau beri nama dengannya akan Dzat-Mu”. (HR. Ahmad)
- Jawaban: Doa tidak memerlukan perantara.
“Jika hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat, Aku mengabulkan do’a orang yang berdo’a jika berdo’a kepada-Ku”. (Al-Baqarah: 186)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban : Tugas yang diperankan Rasul adalah menyampaikan wahyu.
“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. (Al-Maa`idah: 67)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Kita memohon syafa’at Nabi dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
“Katakanlah; hanya milik Allah-lah seruruh syafa’at”. (Az-Zumar: 44)
Dalil dari sunnah:
“Ya Allah jadikanlah dia (Rasul) pemberi syafa’at untukku”. (HR. At-Tirmidzi)
- Jawaban: Cinta dengan bentuk ketaatan dan mengikuti perintah.
“Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah) niscaya Allah mencintai kalian.” (Ali-Imran: 31)
Dalil dari sunnah:
“Tidaklah beriman seorang diantara kalian sehingga aku lebih ia cintai dari pada cintanya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari)
- Jawaban: Kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam memuji Rasul.
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku..”. (Al-Kahfi: 110)
Dalil dari sunnah :
“Jangan kalian melebih-lebihkan aku sebagaimana Nasrani melebih-lebihkan Isa bin Maryam, tiada lain aku adalah seorang hamba, maka katakanlah; “hamba Allah dan Rasul-Nya”. (HR. Bukhari)
- Jawaban: Dari manusia Adam, dari benda pena.
“Ingatlah ketika Rabb-Mu berfirman kepada para Malaikat; “sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” (Shad: 71)
Dalil dari sunnah:
“Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pena”. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi).
- Jawaban: Allah menciptakan Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dari nutfah.
“Dia-lah yang menciptakan kalian dari tanah kemudian dari nutfah”. (Ghafir: 67)
Dalil dari sunnah:
“Sesungguhnya seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari sebagai nutfah”. (Muttafaqun ‘alaihi)
- Jawaban: Jihad wajib dengan harta, jiwa dan lisan.
“Berangkatlah jihad dalam kondisi ringan maupun berat dan berjihadlah dengan harta dan jiwa kalian”. (At-Taubah: 41)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Yaitu cinta, menolong orang-orang yang beriman yang bertauhid.
“Orang beriman laki dan perempuan sebagian mereka sebagai wali sebagian yang lainnya”. (At-Taubah: 71)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Tidak boleh berloyalitas kepada orang kafir dan menolong mereka.
“Barang siapa mengambil mereka sebagai wali maka sesungguhnya dia termasuk dari golongan mereka”. (Al-Maa`idah: 51)
Dalil dari sunnah:
“Sesungguhnya keluarga bani fulan bukan waliku (karena mereka orang kafir)”. (Muttafaqun ‘alaihi)
- Jawaban: Wali adalah orang beriman yang bertaqwa.
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Yunus: 62)
Dalil dari sunnah:
“Sesungguhnya waliku adalah Allah dan orang beriman yang shaleh”. (Muttafaqun ‘alaihi)
- Jawaban: Allah menurunkan Al-Qur`an untuk diamalkan.
“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan jangan ikuti wali-wali selain-Nya”. (Al-A’raf: 3)
Dalil dari sunnah:
“Bacalah Al-Qur`an dan amalkan, jangan engkau memperbanyak harta dengannya”. (HR. Ahmad)
- Jawaban: Kita tidak mencukupkan diri dengan Al-Qur`an dari hadits.
“Dan telah kami turunkan peringatan kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka”. (An-Nahl: 44)
Dalil dari sunnah:
“Ketauhilah sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan semisal dengannya”. (HR. Abu Daud)
- Jawaban: Kita tidak mendahulukan satu ucapan diatas ucapan Allah dan Rasul-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului dihadapan Allah dan Rasul-Nya”. (Al-Hujurat: 1)
Dalil dari sunnah:
“Tidak ada ketaatan untuk seseorang dalam maksiat kepada Allah, tiada lain ketaatan itu ada dalam hal yang baik”. (Muttafaqun ‘alaihi)
- Jawaban: Kita kembali kepada Al-Kitab dan As-Sunnah.
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur`an) dan Rasul (sunnahnya)..” (An-Nisa`: 59)
Dalil dari Sunnah:
“Aku telah tinggalkan dua perkara, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya yaitu kitab Allah dan sunnah rasul-Nya”.
- Jawaban: Semua yang tidak ada dalil syar’i atasnya.
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?”. (Asy-Syuraa: 21)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Tidak ada bid’ah hasanah.
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu”. (Al-Maa`idah: 3)
Dalil dari sunnah:
“Jauhilah oleh kalian semua yang diada adakan, karena semua yang diada adakan itu bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat”. (HR. Abu Daud)
- Jawaban: Ya seperti orang yang memulai perbuatan baik supaya ditiru.
“Dan jadikanlah aku imam untuk orang-orang yang bertaqwa”. (Al-Furqan: 74)
Dalil dari sunnah:
- Jawaban: Harus memperbaiki diri sendiri dan keluarganya.
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka”. (At-Tahrim: 6)
Dalil dari sunnah:
“Sesungguhnya Allah ta’ala akan meminta pertanggung-jawaban setiap pemimpin dari apa yang dipimpinnya, apakah menjaganya atau menyia-nyiakannya”.
- Jawaban: Jika mengamalkan kitab Rabb mereka dan sunnah nabi mereka.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong Allah, Allah pasti menolong kalian dan meneguhkan kaki kalian”. (Muhammad: 7)
Dalil dari sunnah:
sumber: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=459
http://abihumaid.wordpress.com/2011/03/05/tanya-jawab-akidah-setiap-muslim-dan-muslimah
***
Artikel: http://faisalchoir.blogspot.com/
- 10 Pembatal Keislaman
- 20 Faedah Tentang Aqidah
- Kitab Tauhid
- Cara Mudah Mempelajari Aqidah Islam
- Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
- Bentuk-Bentuk Kesyirikan Dalam Uluhiyyah
- Kalimat Syahadat dalam Sorotan
- Keutamaan dan Syarat "Kalimat Laa Ilaha Illallah"
- Contoh-Contoh Kemusyrikan Yang Membudaya
- Berlebih-lebihan Kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Hingga Mengangkat Beliau pada Derajat Ketuhanan
- Meminta Syafa’at pada Rasulullah
- Syafa’at Bagi Umat Bertauhid
- Syirik yang Sering Diucapkan
- Dukun, Tukang Ramal, dan Zodiak
- Empat Kaidah Utama Dalam Memahami Tauhid
- Ikhlas Dalam Beribadah Kepada Allah
- Islam Adalah Agama yang Sempurna
- Inilah Jaminan Bagi Ahli Tauhid
- J I M A T
- Jawaban Telak Atas Quburiyyun
- Kelompok Paling Sesat
- Jin Yang Disembah Justru Masuk Islam
- Kaidah-Kaidah Penting untuk Memahami Nama dan Sifat Allah
- Mewaspadai Budaya-budaya Jahiliyah
- Menjadi Musyrik Gara-Gara Taklid
- Sebab Kemusyrikan Pertama di Masa Nabi Nuh
- Tiga Kaidah Penting
- Tiga Landasan Utama
- Tujuan Utama Dakwah Setan
- Tawakal (Masuk Surga Tanpa Hisab dan Azab)
0 komentar:
Posting Komentar