Surat Al-Kahfi merupakan salah satu surat Al-Quran Al-Karim yang mempunyai keagungan dan keutamaan dibanding beberapa surat yang lain. Akan tetapi tidak sedikit dari kaum muslimin yang belum mengetahui keagungan dan keutamaannya, sehingga sebagian mereka jarang atau bahkan hampir tidak pernah membaca dan menghafalnya. Terlebih khusus pada hari dan malam Jumat. Mereka lebih suka dan antusias membaca surat Yasin yang dikhususkan pada malam Jumat dengan harapan mendapatkan keutamaannya. Namun sayangnya, semua hadits yang menerangkan keutamaan surat Yasin tidak ada yang Shohih datangnya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Demikianlah keadaan umat Islam. Tidaklah mereka bersemangat mengamalkan hadits-hadits lemah dan palsu serta tidak jelas asal-usulnya, maka sebanyak itu pula mereka meninggalkan amalan-amalan sunnah yang dijelaskan di dalam-hadits-hadits shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Adapun keutamaan dan keagungan surat Al-Kahfi, maka akan didapatkan oleh setiap muslim dan muslimah yang membacanya dengan niat ikhlas demi mengharap wajah dan ridho Allah, mengimani dan menghayati makna-maknanya serta berusaha mengamalkan hukum dan pelajaran yang terkandung di dalamnya sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Berikut ini kami akan sebutkan hadits-hadits shohih tentang keutamaan surat Al-Kahfi.
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ »
DERAJAT HADITS:
Syaikh Al Albani berkata: “Hadits ini shohih.” (lihat Shohih Al-Jami’ no. 6470, dan Shohih At-Targhib wa At-Tarhib I/180 no.736).
عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ » وفي رواية من آخر سورة الكهف
DERAJAT HADITS:
Hadits ini derajatnya SHOHIH.
Dan di dalam hadits lain dijelaskan maksud daripada perlindungan dan penjagaan dari fitnah Dajjal ialah sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ [ فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ ]
Hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah II/123 no.582, Tahqiq Misykat Al-Mashobih III/188 no.5475, dan Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud IX/321 no.4321.
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من قرأ سورة الكهف كما أنزلت ، كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة ، ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه ، ومن توضأ ثم قال : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، كَتَبَ فِي رَقٍّ ثُمَّ طُبِعَ بِطَابَعٍ فَلَمْ يُكْسَرْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ»
“SUBHAANAKALLOHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA” (artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq diibadahi selain Engkau, aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada-Mu), maka ia akan ditulis pada lembaran putih yang bersih, kemudian dicetak dengan alat cetak yang tidak akan robek sampai hari Kiamat.”
(Diriwayatkan oleh An-Nasa’i di dalam ‘Amal Al-Yaumi wa Al-Lailati no.81 dan 952, Ath-Thobroni di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath II/123 no.1455, dan Al-Hakim I/752 no.2072 dan beliau berkata; hadits ini Shohih sesuai dengan syarat imam Muslim, akan tetapi keduanya (maksudnya imam Bukhori dan Muslim) tidak mengeluarkannya (di dalam kitab Shohih keduanya, pent)).
DERAJAT HADITS:
Demikianlah beberapa hadits shohih tentang keutamaan dan keagungan surat Al-Kahfi.
Mudah-mudahan kita semua diberi kemudahan oleh Allah untuk dapat mengamalkannya dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam.
1. Surat Al-Kahfi sebagai penghalang dari api neraka bagi siapa saja yang membacanya.
2. Orang yang membaca surat al-Kahfi akan memperoleh pahala besar yang memenuhi jarak antara langit dan bumi.
3. Orang yang membaca surat Al-Kahfi, jika dia mati, maka dianggap sebagai orang yang mati Syahid dan dikumpulkan di padang mahsyar bersama para syuhada’.
4. Barangsiapa menulis surat Al-Kahfi dan memasukkannya ke dalam botol, lalu disimpan di dalam rumah maka ia sekeluarga akan bebas dari kefakiran dan gangguan apapun untuk selamanya.
5. Barangsiapa menulis surat Al-Kahfi dan menjadikannya di tempat-tempat penyimpanan makanan pokok seperti gandum, beras, dan semisalnya, maka ia akan tercegah dari segala hal yang akan merusak makanan pokoknya.
Keutamaan-keutaman besar tersebut telah disebutkan di dalam hadits-hadits berikut ini.
DERAJAT HADITS:
Syaikh Al-Albani berkata: “Hadits ini Shohih dengan lafazh selain lafazh hadits ini. Adapun lafazh hadits ini maka ia itu Syaadz. Syu’bah atau perowi yang sesudahnya telah keliru. Dan Syu’bah juga pernah keliru di tempat (riwayat) lainnya. kekeliruan pertama, perkataannya (dalam meriwayatkan hadits, pent): “Tiga (ayat)”. Padahal yang benar adalah lafazh: “Sepuluh (ayat)”, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam bagian pertama tentang Hadits-hadits shohih tentang keutamaan surat Al-Kahfi di atas.
Hadits Kedua:
Imam Al-Baihaqi rahimahullah meriwayatkan dari jalan Al-Kholili Muhammad bin Abdurrahman Al-Jad’ani, dari Sulaiman bin Mirqo’, dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
سُوْرَةُ الْكَهْفِ تُدْعَى فِيْ التَّوْرَاةِ : اَلْحَائِلَةُ ؛ تَحُوْلُ بَيْنَ قَارِئِهَا وَبَيْنَ النَّارِ
DERAJAT HADITS:
Al-‘Uqoili berkata tentang Sulaiman bin Mirqo’: “Dia seorang yang Munkar haditsnya. Haditsnya tidak dapat dijadikan mutabi’ (penguat bagi riwayat lain).” (Lihat Adh-Dhu’afa II/143).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani berkata tentang Muhammad bin Abdurrahman Al-Jad’ani di dalam kitab Taqrib At-Tahdzib: “Haditsnya ditinggalkan.”
Dan Al-Baihaqi juga menilai hadits ini cacat (dho’if) karenanya. Beliau berkata: “Muhammad bin Abdurrahman telah meriwayatkan hadits ini sendirian, sedangkan dia adalah perowi yang munkar haditsnya.”
حديث : ألا أخبركم بسورة ملأت عظمتها ما بين السماء و الأرض ؟ و لقارئها من الأجر مثل ذلك، و من قرأها غفر له ما بينه و بين الجمعة الأخرى، وزيادة ثلاثة أيام ؟ قالوا : بلى قال : سورة الكهف
DERAJAT HADITS:
Di dalam sanadnya terdapat seorang perowi yang bernama Hisyam Al-Makhzumi (dia adalah putranya Abdullah bin Ikrimah Al-Makhzumi).
Ibnu Hibban berkata tentangnya: “Dia (Hisyam Al-Makhzumi) menyendiri dalam meriwayatkan hal-hal yang tidak ada asal-usulnya dari hadits riwayat Hisyam bin Urwah. Aku tidak tertarik (atau tidak terkagumkan) untuk berhujjah dengan hadits yang ia riwayatkan secara sendirian.”
Telah beredar pula beberapa riwayat BATIL dan PALSU yang didustakan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menjelaskan keutamaan surat Al-Kahfi, di antaranya ialah:
حديث : مَنْ كَتَبَهَا وَجَعَلَهَا فِيْ إِنَاءِ زُجَاجٍ ضَيِّقِ الرَّأْسِ ، وَجَعَلَهَا فِيْ مَنْزِلِهِ ، يَأْمَنُ الفَقْرَ وَالدَّيْنَ، وَيَأمَنُ هُوَ وَأَهْلُهُ مِنْ أَذَى النَّاسِ ، وَلَمْ يَحْتَجْ إِلَى أَحَدٍٍ أبداً
حديث : مَنْ كَتَبَهَا وَجَعَلَهَا فِيْ مخازن القمح والشعير والأرُزّ والحِمَّص وغير ذلك دَفَعتْ عنه كلّ مؤذٍ بإذن الله تعالى من جميع ما يطرأ على الحُبوب في خَزْنها إن شاء الله تعالى
DERAJAT HADITS:
Hadits-hadits ini didustakan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam, karena beliau tidak pernah mengucapkannya. Dan saya (penulis) sudah berusaha mencarinya di kitab-kitab hadits Ahlus Sunnah Wal Jama’ah baik hadits Shohih maupun Dho’if, dan ternyata sampai saat ini belum menemukannya juga. Kemudian saya mencarinya di beberapa sumber atau situs kelompok (agama) Syi’ah dan ternyata saya menemukannya. walhamdulillah. Mereka menisbatkan riwayat-riwayat tersebut kepada imam Abu Abdillah Ja’far Ash-Shodiq, salah satu imam mereka yang berjumlah 12 (dua belas) imam.
Maka dari itu, kita sebagai Ahlus Sunnah wal Jama’ah harus lebih berhati-hati dalam menuntut ilmu agama, baik secara langsung dengan duduk di hadapan seorang guru maupun dengan jalan membaca buku atau artikel-artikel yang ada di majalah, bulletin maupun yang ada di situs-situs internet. Guru yang kita ambil ilmunya, serta buku, majalah dan situs internet yg kita baca haruslah jelas aqidah dan manhajnya. Sehingga kita selamat dari berbagai kesesatan dan kebatilan dalam beribadah kepada Allah dan benar dalam menerapkan syariat Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Wallahu Al-Hadi ila Sawa-i As-Sabiil.
(Artikel ini telah selesai disusun oleh penulis di tempat tinggalnya, Klaten – Jawa Tengah, pada hari Selasa, 13 Desember 2011, menjelang Maghrib. Walhamdulillah alladzi bini’matihi tatimmu ash-shoolihaat).
0 komentar:
Posting Komentar