728x90 AdSpace

Pos Terbaru

3 Kondisi Manusia dalam Petunjuk Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam

Dari Abu Musa radhiyallahu’anhu Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku untuk menyampaikannya bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Sebagian bumi ada yang baik sehingga dapat menyimpan air kemudian menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang lain. Sebagian ada yang tandus tapi dapat menyimpan air, lalu Allah memberikan kemanfaatan kepada manusia, manusia minum, menyiram dan bertanam. Sebagian lagi tanah yang berbatu yang tidak bisa menyerap air dan tidak dapat pula menumbuhkan rerumputan. Demikianlah perumpamaan orang yang diberi anugerah pemahaman agama Allah, ia mengambil manfaat dari apa yang aku diutus dengannya, ia faham agama dan mengajarkannya, dan permisalan orang yang tidak mau mengangkat kepalanya karena tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” (HR. Buhkari no. 79 dan Muslim no. 2282)

Permisalan bumi ada tiga tipe:
  • Pertama, Bumi yang subur dapat menyimpan air dan menumbuhkan rerumputan dan tanaman yang lainnya, kemudian orang dapat mengambil manfaat darinya.
  • Kedua, Bumi tandus yang dapat menyimpan air dan orang dapat mengambil manfaat darinya, mengambil air minum dan mengairi tanaman.
  • Ketiga, Bumi berbatu yang meresap air tapi tidak dapat menyimpannya sehingga tidak menumbuhkan tetumbuhan.

Begitu juga kondisi manusia dengan ilmu dan petunjuk yang dibawa oleh Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam terdiri dari tiga tipe:

Pertama: Ada yang paham agama Allah, kemudian mengajarkannya kepada oranglain, bermanfaat untuk dirinya dan oranglain, mereka ini seperti bumi yang menumbuhkan rerumputan dengan tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan hewan.

Kedua: Orang-orang yang membawa petunjuk, tetapi tidak memahami petunjuk ini, seperti orang yang meriwayatkan hadits dan berbagai ilmu tetapi tidak begitu memahami, permisalan mereka ini seperti  bui yang tandus tetapi dapat menyimpan air dan orang-orang dapat mengambil air darinya, tetapi ia sendiri tidak dapat menumbuhkan suatu tumbuhan, karena mereka meriwayatkan hadits  dan menyampaikannya tetapi tidak begitu memahaminya.

Ketiga: Orang-orang yang tidak mau mengangkat kepalanya memperhatikan etunjuk dan ilmu yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, berpaling darinya, tipe ini tidak akan mengambil manfaat petunjuk dan ilmu yang dibawa oleh Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, permisalannya seperti bumi yang meresap air tetapi tidak dapat menumbuhkan sesuatu.

Hadits ini sebagai dalil bahwa barangsiapa yang diberi anugerah memahami agama Allah dan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam adalah sebaik-baiknya tipe manusia dimuka bumi ini, karena ia faham dan bermanfaat bagi orang lain, dan tipe dibawahnya adalah orang yang menghafal banyak hadits dan ilmu tetapi tidak begitu memahaminya, dan yang ketiga adalah tidak ada kebaikan sedikitpun darinya, yaitu orang-orang yang diberi petunjuk dan ilmu dari Rasululah Shallallahu’alaihi wa sallam, tetapi tidak mau mengangkat kepalanya untuk memperhatikan apalagi menerimanya, -Nadzubillah-, mereka ini seperti halnya bumi berbatu yang dapat menyerap air tetapi tidak menumbuhkan sesuatupun yang dapat diambil manfaatnya oleh manusia, tidak pula menyimpan air yang dapat diambil manfaatnya.

(Syarah Riyadhus Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Darus Sunnah)

Faisal Choir Blog :

Blog ini merupakan kumpulan Artikel dan Ebook Islami dari berbagai sumber. Silahkan jika ingin menyalin atau menyebarkan isi dari Blog ini dengan mencantumkan sumbernya, semoga bermanfaat. “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim). Twitter | Facebook | Google Plus

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: 3 Kondisi Manusia dalam Petunjuk Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam Description: Rating: 5 Reviewed By: samudera ilmu
Scroll to Top